Senin, 28 Februari 2011

Keunggulan PT Asuransi Takaful Indonesia


Keunggulan PT Asuransi Takaful Indonesia sbb :

1.Dana Premi Dikelola dengan Transparan serta menjauhi hal-hal ketidakjelasan, Gambling dan Riba,
2.Mendapatkan manfaat dalam bentuk proteksi (Manfaat Takaful) dengan aqad ”Takafuli”,
3.Produk yang diluncurkan telah di sahkan oleh Dewan Pengawas Syariah,
4.Perusahaan telah mendapatkan ISO 9001,2000.
5. Asuransi PERTAMA dan TERBAIK Syariah (versi MUI Award, Majalah Investor, Majalah InfoBank, Karim Business Consulting).
6.Adanya bagi hasil dari surplus bila tidak terjadi klaim.

Informasi lebih lanjut hubungi :

0853 1232 7515


08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)

mamatqifuat@yahoo.co.id.

M Taufiq Tamam 

Sabtu, 26 Februari 2011

SALAM : Saling Melindungi Saling Menguntungkan

Pertimbangan mengapa TakafulLink Salam menjadi pilihan utama berinvestasi antara lain:
  1. Dikelola oleh Manager Investasi terbesar di Indonesia dan salah satu terbaik di dunia yaitu Schroder dan Manager Investasi Internal Takaful yang terus memantau dan menentukan penempatan dana sesuai potensi pertumbuhan terbaik yang ada
  2. Penempatan dana dipantau oleh Dewan Pengawas Syariah ( Prof Dr K.H. Didin Hafiduddin, MSc serta pakar Ekonomi Syariah Bapak Dr H.M. Syafi’i Antonio Mec dan rekan – rekan), sehingga pertumbuhan dana yang maksimal sesuai syariah
  3. Pertumbuhan Investasi bisa mencapai 25% tahun ( salah satu jenis Fund yaitu Alia membukukan pertumbuhan investasi 50% periode mei-desember 2007, 78,5% periode desember 2008 – desember 2010)
  4. Pertumbuhan investasi bisa dipantau secara rfutin setiap hari kerja si Harian Bisnis Indonesia dan Koran Kontan atau website www.takaful.com
  5. Mendapatkan laporan keuangan yang riil setiap tahunnya
  6. Kesempatan menikmati profit mulai tahun ke 2 untuk cara bayar sekaligus
  7. Bebas menentukan pilihan penempatan dana sesuai dengan keinginan dari 4 jenis Fund yang disediakan.
  8. Ada jenis Fund yang agresif namun relatif aman, yaitu Ahsan dengan nilai unit yang sangat menarik
  9. Kesempatan melakukan switching / pengalihan penempatan dana gratis 2 kali pertahun
  10. Kesempatan berinvestasi bagi semua orang (kepesertaan mulai 30 hari sd usia 65 tahun).
  11. Dengan minimal Rp 10 ribu per hari setiap orang berkesempatan bergabung menjadi peserta
  12. Kesempatan mempelajari ulang polis/ freelook selama 14 hari.
  13. Mulai tahun ke2 nasabah sudah memiliki kesempatan mencairkan sebagian / keseluruhan dana investasi, 4 tahun jauh lebih cepat dibandingkan dengan sebagian besar perusahaan asuransi.
  14. Bebas biaya penarikan
  15. Dana minimal yang disisakan saat pengambilan Rp 1,5 juta agar polis tetap aktif dan proteksi tetap berjalan . ( Sebagian besar asuransi menetapkan minimal Rp 2 juta rupiah, bahkan ada yang Rp 5 juta)
  16. Dengan premi minimal bisa mendapatkan proteksi hingga 288. juta sampai nasabah berusia 70 tahun / akhir perjanjian
  17. Santunan tunai rawat inap mulai Rp 100.000 / hari sd usia peserta 60 tahun
  18. Tabarru’ otomatis yang memungkinkan nasabah cuti premi berkali – kali namun tetap mendapatkan proteksi serta dana investasi tetap tumbuh
  19. pembayaran premi minimal 5 tahun . Untuk hasil lebih baik pembayaran premi bisa disetting sampai memasuki usia pensiun.
  20. Kesempatan memaksimalkan hasil investasi dengan cara top up berkali – kali dalam setahun (minimal top up Rp 1juta)
  21. Alternatif asuransi pendidikan, dana tahapan bisa diset pencairannya sesuai kebutuhan tidak lagi diset oleh system
  22. Alternatif tabungan haji, biaya pernikahan, modal usaha
  23. Fasilitas pemotongan zakat otomatis ketika dana investasi sudah mencapai nisab zakat sehingga pertumbuhan dana semakin barokah
  24. Dengan konsep Tabarru’ yang diterapkan , maka secara tidak langsung seluruh peserta Takaful sudah berinfaq untuk menyantuni keluarga peserta Takaful lainnya yang mengalami musibah.
  25. Membantu perencanaan keuangan keluarga untuk jangka pendek maupun jangka panjang
  26. Ada Fasilitas payor (pelanjutan pembayaran kontribusi ,jk peserta mengalami musibah: meninggal, cacat tetap total atau mengalami penyakit kritis)
  27. Dalam memandang syariah bukan sebagai komoditas tetapi sebagai orientasi.
  28. Dll
Beberapa award yf diterima dapat dilihat di sini
Mengenal Takaful lebih dekat : di sini

Produk lain : di sini
Cara bayar di sini

M Taufiq Tamam
Kontak : 
0853 1232 7515


08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)

mamatqifuat@yahoo.co.id.



copas dari : http://www.facebook.com/?ref=home#!/note.php?note_id=202244863124444

Bekali Anak Dengan Asuransi Syariah

Menjelang pergantian tahun, banyak hal yang bisa disimak dalam perkembangan ekonomi sepanjang 2009 sebagai bahan refleksi meraih kesuksesan keuangan keluarga pada 2010.

Apalagi banyak elemen keuangan dan jasa perbankan berkembang pesat sepanjang 2009, dan barangkali bisa jadi pilihan langkah sukses ke depan untuk keuangan keluarga Anda.

Konsep keuangan berbasis syariah Islam, mengalami perkembangan yang cukup pesat sepanjang 2 tahun terakhir. Bahkan beragam produk keuangan dan jasa perbankan yang menggunakan standar instrumen keuangan Islam ini telah diterima bukan hanya di negara-negara mayoritas Islam saja, melainkan juga di kawasan Eropa, Asia, dan Amerika.

Hal itu makin diperkuat dengan dibentuknya lembaga internasional pemeringkat Islam, yang disesuaikan dengan prinsip pokok dalam transaksi keuangan sesuai dengan syariah, antara lain penekanan pada perjanjian yang adil, anjuran sistem bagi hasil, dan larangan terhadap riba (bunga), gharar (tipuan), dan maysir (spekulasi).

Selain sukuk yang populer sebagai salah satu produk investasi berbasis syariah yang kini telah diterbitkan banyak korporasi dan lembaga pemerintah, ada pula produk jasa perbankan asuransi syariah yang ditawarkan ke masyarakat.

Tidak kalah dengan perkembangan produk asuransi syariah, asuransi syariah juga mendapat sambutan yang sangat baik.

Perkembangan asuransi syariah selama beberapa tahun terakhir juga diakui Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) periode 2008-2011, Mohammad Shaifie Zein, dalam Festival Ekonomi Syariah beberapa waktu lalu.

"Premi asuransi syariah pada 2007 bisa naik 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini indikasi jika masyarakat mulai mengetahui asuransi syariah," ujarnya.

Salah satu kunci sukses peningkatan premi asuransi syariah, menurut Shaifie, karena sosialisasi produk asuransi syariah kepada masyarakat luas berjalan simultan, sehingga kesadaran untuk berasuransi syariah makin meningkat.

Untuk keluarga Anda, tidak ada salahnya membahas salah satu produk asuransi syariah yang bermanfaat, yaitu asuransi pendidikan syariah.

Memberi kepastian

Tidak jauh beda dengan produk asuransi pendidikan konvensional, asuransi pendidikan syariah member kepastian berinvestasi dan perlindungan terhadap biaya pendidikan anak Anda.

Mengingat fungsinya sebagai investasi dan perlindungan terhadap pendidikan anak, mereka yang memiliki produk asuransi pendidikan adalah mereka yang memiliki anak usia prasekolah.

Tujuannya, biaya pendidikan anak bisa terpenuhi dari besaran premi asuransi yang sudah dibayarkan orangtua sejak anak lahir.

Yang membedakan dengan konvensional, produk asuransi syariah memberi penekanan pada prinsip-prinsip pengelolaan dana investasi sesuai dengan prinsip dan kaidah keuangan keislaman.

Hal ini seperti yang disampaikan perencana keuangan syariah Sri Khurniatun dari Kurnia Consulting, sembari menyebutkan jika beberapa produk keuangan berbasis syariah memberi manfaat lebih untuk anak.

"Prinsip riba kan juga tidak dianjurkan dalam agama mana pun. Baik engizinkan prinsip keuangan Alquran, Injil, maupun Taurat, semua tidak mdengan menggunakan riba. Apalagi untuk anak, lebih baik berikan yang bukan hanya terbaik melainkan juga halal," ujarnya.

Secara umum asuransi pendidikan memberi manfaat jaminan perlindungan keuangan pendidikan kepada anak Anda. Selain itu, melalui asuransi pendidikan kebutuhan anggaran pendidikan anak akan lebih terkontrol sejak dini.

Namun, melalui prinsip pengelolaan secara syariah, perusahaan jasa perbankan berbasis syariah bahkan melengkapi perlindungan produk asuransi pendidikannya dengan jaminan pembayaran total investasi sekaligus beasiswa pendidikan hingga tamat untuk anak yang orangtuanya meninggal pada masa periode pembayaran premi.

Apalagi jika dilihat dari perkembangan beragam produk jasa keuangan berbasis syariah selama beberapa tahun terakhir, Sri menunjukkan jika nilai keuntungan berinvestasi basis syariah lebih kompetititf dibandingkan dengan produk konvensional.

Lalu, siapa saja yang membutuhkan produk asuransi pendidikan syariah? Menurut Sri, mereka yang menginginkan kemudahan dalam pengelolaan biaya pendidikan anak.

Tanpa perlu repot memikirkan berapa besaran dana yang harus disiapkan saat anak mulai masuk sekolah, perusahaan penerbit asuransi pendidikan memberi kemudahan bagi orangtua untuk mengelola dana pendidikan anak, sekaligus memberi proteksi.

"Tidak perlu repot mengurus investasi pendidikan anak berapa dan premi berapa. Keuntungannya, kalau orangtua tidak bisa bayar premi sudah siap ditanggung. Jadi dengan begitu keluarga merasa nyaman," ujarnya.

Sementara itu, menurut perencana keuangan Ahmad Gozali dari biro perencana keuangan Safir Senduk & Rekans, untuk menjawab apakah kita perlu asuransi atau tidak, dan asuransi apa saja yang diperlukan, harus kita lihat risiko apa yang mungkin terjadi dan seberapa besar akibatnya secara keuangan.

Jika Anda merasa sulit menabung rutin, pilih saja asuransi pendidikan syariah yang bisa memaksa Anda untuk menyisihkan dana untuk masa depan anak-anak.

"Namun, jika Anda sudah punya rencana dana pendidikan sendiri, asuransi jiwa term life akan lebih baik untuk Anda," ujarnya.

Jadi, sudahkah cukup pemahaman tentang pentingnya asuransi pendidikan? Silakan pikirkan dan buat keputusan pada tahun depan. Barangkali asuransi pendidikan syariah lebih cocok. (wulandari@bisnis.co.id)

Th. D. Wulandari
Bisnis Indonesia

Info lebih jelas hubungi : 
0853 1232 7515


08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)

mamatqifuat@yahoo.co.id.

M Taufiq Tamam 
 

Jumat, 25 Februari 2011

Mulailah Dari Sekarang

Banyak calon nasabah ketika ditawarkan produk-produk dana pensiun atau asuransi lainnya menjawab: “Ntar dulu deh…” atau “Belum perlu…” atau “Belum punya uang” atau bahkan “Belum mikirin…” karena pada umumnya mereka belum menyadari bahwa dengan menunda perencanaan keuangan 1 tahun saja, kerugian yang dialami sesorang bisa berkali-kali lipat (cost of delay)

Perlu bukti?


Bila kita ingin punya uang Rp.100juta di usia 55 tahun, berapakah yang harus kita tabung per bulannya? (asumsi hasil investasi 10% tanpa pengambilan dan potongan)

-Bila mulai menabung di usia 25 tahun, Rp..44.238/bulan
-Bila mulai menabung di usia 30 tahun, Rp.75,367/bulan
-Bila mulai menabung diusia 35 tahun, Rp.131.688/bulan
-Bila mulai menabung diusia 40 tahun. Rp.241.272/bulan
-Bila mulai menabung diusia 45 tahun Rp.488.174/bulan
-Bila mulai menabung diusia 50 tahun Rp1.291.371/bulan

Itulah yang disebut dengan harga suatu penundaan (cost of delay)

Itu untuk Rp.100 juta di usia 55 tahun.

Belum lagi pembahasan, apakah cukup rp.100 juta di usia 55 tahun?.

Padahal kenyataannya, bagi hasil/bunga tabungan sekarang hanya 2%, bukan 10% seperti asumsi di atas

Belum lagi pembahasan hal-hal di luar pensiun, tabungan pendidikan buat anak, kesehatan, punya rumah, mobil, liburan haji??????
Jadi mulailah sekarang juga, menabung, berinvestasi dan buat perencanaan keuangan. Terutama untuk yang masih single. karena kalau sudah mulai berumah tangga, punya anak, tambah banyak pos-pos pengeluaran. Apalagi kalau yang sekarang beralasan dana untuk menabung tidak ada, nah sekarang saja masih muda, bekerja tidak bisa menabung, bgmn nanti pada saat pensiun???

Maka, ingatlah QS Al Ash ayat 1-2 : Demi MASA = menghargai waktu
Atau ingatlah kata2 populer Aa Gymn “Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari hal yang kecil, dan mulailah sekarang juga..”

Baca juga :
http://consulttamam.blogspot.com/2011/02/salam-saling-melindungi-saling.html
Setuju? Bagi yang setuju, silahkan sekarang juga hubungi
M Taufiq Tamam di

0853 1232 7515


08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)

mamatqifuat@yahoo.co.id.

M Taufiq Tamam 
 

Kamis, 24 Februari 2011

Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian3): Lintasan Cahaya

Anggaplah seseorang berada di tepi pantai dan sedang berada diposisi A. Kemudian pada posisi B di tempatkan sebuah mainan yang dapat terapung. Kemudian orang tersebut diminta untuk menyentuh mainan tersebut dalam waktu sesingkat mungkin. Maka orang tersebut akan melakukan dua macam aktivitas untuk sampai ke posisi B yaitu berlari lalu berenang. Namun ada banyak lintasan yang dapat ditempuh dari posisi A ke posisi B. Tiga di antaranya diberikan pada gambar. Pertanyaannya lintasan manakah yang tersingkat? Mungkin kita akan menjawab lintasan yang no 2, kenapa? Karena lintasan no 2 adalah lintasan yang terpendek. Betulkah lintasan yg terpendek sekaligus yang tersingkat?



Pertanyaan berikutnya , bagi seorang manusia normal , manakah yang lebih cepat berlari atau berenang? Jawabannya pasti berlari. Jadi ? Lintasan mana yang tersingkat? Masihkah kita menjawab lintasan no 2. Tentu saja yang benar adalah lintasan no.3. Karena lintasan no.3 lebih panjang jarak berlarinya dari yang lain sementara jarak berenangnya lebih pendek.

Tetapi, jika yang kita tempatkan di posisi A adalah seekor penyu, maka tentu lebih baik ia memilih lintasan no1 dari pada lintasan yang lain. Karena bagi penyu, ia lebih cepat berenang dari pada berlari.

Demikian pula cahaya, Allah telah menetapkan cahaya dalam perambatannya akan menempuh lintasan tersingkat. Prinsip ini dalam fisika dikenal dengan nama Azas Fermat, yaitu cahaya dalam perjalananannya akan menempuh lintasan tersingkat. Tersingkat bukan berarti terpendek, demikian pula terpendek tidak sekaligus tersingkat. Seperti halnya jika kita berangkat dari rumah ke tempat kerja, untuk sampai sesingkat mungkin sudah tentu kita tidak memilih lintasan yang terpendek tapi kita harus berubah ubah arah agar sampai dengan sesingkat mungkin, meski dengan jarak yang lebih panjang. Betapa naifnya jika kita memaksa untuk menempuh lintasan yang terpendek. Ada banyak bangunan dan rumah yang mesti dibongkar untuk hal itu. Alih – alih sampai di tempat kerja, boleh jadi akan berakhir di balik tirai besi atau RS Jiwa...hehe.

Laju cahaya terbesar adalah saat berada di ruang hampa ( di udara sedikit lebih lambat) . Di situlah bagi cahaya sebagai medium yang paling renggang yang ditandai dengan indeks bias yang paling kecil yaitu 1 ( n=1). Semakin rapat medium itu secara optis (indeks bias semakin besar), maka semakin lambat cahaya merambat di dalamnya. Misalnya di air (n=4/3), laju cahaya berkurang menjadi 75% dari laju di ruang hampa. Di dalam kaca ( n = 1,5), laju cahaya tersisa 67%.

Jika cahaya datang dari medium udara ke medium air, maka cahaya akan menempuh lintasan seperti no 3. tetapi bila cahaya datang dari medium air ke medium udara, maka cahaya akan menempuh lintasan seperti no1. Inilah yang kita kenal di bangku sekolah sebagai hukum Snellius, yang sebenarnya pertama kali dikemukakan oleh Al Hasan.

Hukum Snellius adalah Azas`Fermat untuk pembiasan cahaya. Namun Azas Fermat lebih luas dari pada itu. Ia juga berlaku untuk pemantulan cahaya.

Nikmat apa yang kita peroleh dengan ketetapan Allah yang dikenal dengan nama Azas Fermat ini? Kita dapat mengetahui bagaimana wajah dan tubuh kita dengan bantuan sebuah cermin datar. Kita dapat melihat kendaraan di belakang kita dengan bantuan sebuah cermin cembung (kaca spion). Ahli optik dapat membantu cacat penglihatan kita dengan sepasang kaca mata. Singkatnya semua radas optik, baik itu cermin, lensa, lup, proyektor, mikroskop, teleskop, dan seterusnya, bahkan mata kita pun berfungsi dengan baik karena azas Fermat ini.

Apa yang terjadi jika besok tanggal 2 Muharram 1432 H, Allah mengubah ketentuannya , dengan menjadikan cahaya dalam lintasannya menempuh lintasan terpendek? Maka semua lensa menjadi tak befungsi. Tak ada gunanya memakai kacamata, mikrosop jadi bahan rongsokan, teleskop menjadi penyempit ruang....bahkan kita tak dapat melihat apa – apa dengan mata kita. Padahal Allah tidak merusak mata kita, hanya mengubah sedikit sifat cahaya yaitu mengubah sifat penjalarannya....SubhanalLah !

Ada fakta yang menarik, bahwa meskipun semua cahaya memiliki kelajuan yang sama (indeks bias yang sama) di dalam medium hampa, namun memiliki indeks bias yang sedikit berbeda di medium yang lain. Indeks bias yang terbesar adalah cahaya ungu, sedangkan yang terkecil adalah cahaya merah. Ini berdampak meskipun awalnya mereka berkumpul sebagai cahaya putih, namun setelah terbias dalam medium, masing – masing warna akan menempuh lintasannya masing- masing agar diperoleh waktu sesingkat mungkin. Terjadilah pelangi yang indah....



Berapa banyak karya prosa dan puisi yang di dalamnya terdapat kata – kata refleksi, bias, cermin, pelangi, lensa, Namun ini tidak akan terjadi jika Allah menetapkan cahaya harus menempuh lintasan yang terpendek. Duniapun menjadi tak indah....Allahu Akbar




Hikmah

Dari beberapa bagian dari seri tulisan ini baik yang lalu(http://www.facebook.com/note.php?note_id=160554743960123 dan http://www.facebook.com/note.php?note_id=164034373612160 ), sekarang dan insya Allah yang akan datang ..kita tentu akan menemukan benang merah berupa sebuah hikmah.

Allah menurunkan dua macam iradah (kehendak) kepada kita yaitu iradah kauniyah dan iradah syar’iah. Iradah kauniyah adalah ketentuan Allah yang tidak bisa tolak. Kita tidak bisa memilih...Apa yang diuaraikan di atas dan catatan – catatan sebelumnya adalah termasuk iradah kauniyah. Benda yang terlepas dari tanga akan jatuh ; Burung terbang dengan sayapnya ; Tumbuhan memerlukan sinar matahari untuk berfotosintesis; Asam Khlorida dan Natrium hidroksida bergabung akan menjadi garam plus air; dan seterusnya ..semuanya adalah bentuk –bentuk iradah kauniyah.

Iradah syar’iah adalah petunjuk dari Allah dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Kita bebas memilih mau mengikuti atau menolaknya. Namun semua pilihan punya konsekuensi baik menolak maupun mengikutinya.

Sama halnya dengan iradah kauniyah - di mana semua iradah itu Allah ciptakan sebagai bentuk rahmat Allah kepada kita – iradah syar’iah pun sesungguhnya adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Sebagaimana halnya mobil dibuat tentu disertai petunjuk mengoperasikannya. Amat berbahaya jika mobil digunakan dengan menggunakan petunjuk operasional pesawat terbang. Apa jadinya jika tangki bensin mobil diisi dengan bahan bakar pesawat terbang? Sudah tentu pula petunjuk yang paling pas adalah petunjuk dari perusahaan yang memproduksi mobil itu sendiri....Demikianlah kita diciptakan oleh Allah, maka petunjuk yang paling tepat adalah petunjuk dari Allah

Jika untuk mengungkap hikmah dari iradah kauniyah membutuhkan ilmu dan perjalanan waktu, demikian pula dengan iradah syar’iah pun untuk mengungkap fadhilahnya dibutuhkan waktu. Boleh jadi dengan ilmu kita saat ini kita melihat syariat itu seperti menyusahkan kita, namun harus kita yakini bahwa semua itu adalah kasih sayang Allah kepada kita meski kita belum mengetahui hikmahnya

Iradah Allah berupa perintah sholat, zakat, puasa,haji ; memuliakan tetangga dan tamu, berbuat baik kepada orangtua, menutup aurat, menegakkan syuro; dan sebagainya; begitu juga larangan Allah untuk memakan harta anak yatim, mendekati zina, memakan riba, mencuri, membunuh dan seterusnya , yakinlah bahwa semua itu adalah rahmat Allah kepada kita.....
Pemahaman yang mendalam terhadap hal ini mengantarkan kita untuk selalu berperasangka baik (khusnus dzon ) kepada Allah apapun ketetapan yang diberikan oleh Allah kepada kita baik itu perintah, larangan, dan keadaan yang menimpa kita. Apa –apa yang telah ditetapkan oleh Allah kepada kita baik itu kondisi fisik, kecerdasan, kekayaan, keluarga, karir, lingkungan, peristiwa – peristiwa dan sebagainya yakinlah bahwa semua itu adalah yang terbaik untuk kita dan kita diminta untuk menyikapinya dengan mengikuti iradah syar’iah yang telah ditetapkan. Bukankah arti Islam adalah: taat, pasrah, dan selamat?

Sekali – kali Allah tidak pernah berbuat dzalim kepada kita... Kitalah yang sering mendzalimi diri sendiri (naudzubilLah mindzalik)

Mudah – mudahan kita semua diberi kekuatan oleh Allah untuk menjalani hari – hari ke depan dengan semakin baik......

” Allahumma.. .jangan Engkau biarkan kami berpikr, berucap, dan bertindak tanpa petnjukMu..Amiiin”


Bekasi 1 Muharram 1432 H/7 Desember 2010
menjelang Dhuhur

M Taufiq Tamam

Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian2): Difraksi Cahaya

Pernakah anda naik ke tempat yang tinggi dan melihat setengah bentangan lagit pada saat malam cerah?
Insya Allah kita dapat melihat sampai sekitar 5000 bintang dengan mata telanjang.
Jika kita perhatikan lebih seksama di antara bintang - bintang itu (lebih tepatnya titik - titik di langit), ada yang sangat terang, ada yang cukup terang, ada yang redup, bahkan sangat redup.
Jika kita memakai Teleskop Galileo berdiameter 10 cm, kemudian kita mengarahkan teleskop itu ke bintang yang paling redup menurut mata kita,
maka kita akan mendapatkan kenyataan..bahwa bintang yang tadi tidak lagi merupakan bintang yang paling redup. Ternyata ada bintang lain yang lebih redup darinya, yang saat melihat dengan mata telanjang ia tidak nampak
Lalu berapakah jumlah bintang yang dapat dilihat dengan bantuan teleskp galileo berdiameter 10 cm?
Insya Allah bisa terlihat pada setengah bentangan langit cerah sekitar 2 juta bintang.
Jika diameter teledkop diperbesar, maka semakin banyak bintang yang dapat terlihat.
Teleskop terbesaryang ada di permukaan bumi saat ini adalah Teleskop Hale yang berada di Mount Palomar AS. Diameternya 200 inch atau lebih dari 5 meter
Dengan teleskop itu insya Allah bisa terlihat sekitar 5 milyar bintang !! ALLAHU AKBAR
Jadi jika malam hari kita memandang langit maka:
Satu titik tidak berarti satu bintang!
Mengapa demikian?
Karena cahaya sebagaimana halnya gelombang yang lain dapat mengalami difraksi (pelenturan)


Apa itu difraksi?
Difraksi (pelenturan) adalah perubahan arah gelombang ketika melewati rintangan atau celah yang sempit. Maksudnya?
Misalkan dihadapan kita ada hamparan air. Buatlah gelombang misalnya dengan memukulkan kayu yang panjang secara horizontal terhadap permukaan air secara berulang dan teratur. Anda akan melihat muka gelombang air yang merambat ke arah tertentu.

Bila kemudian pada jarak tertentu dari sumber gelombang tadi (kayu yang dipukulkan) di permukaan air diletakkan penghalang atau semacam tanggul namun diberi celah yang kecil?
Apa yang terjadi dengan arah muka gelombang air tadi?
Arahnya tidak lurus lagi tetapi akan berubah (seperti gambar)


Inilah yang disebut difraksi.
Semakin kecil celah , maka semakin nampak gejala difraksi itu
Demikian pula yang terjadi dengan cahaya.
Cahaya yang melewati mata kita, teleskop, mikroskop dan alat optik yang lain mengalami difraksi.
Dampaknya adalah jika ada 2 atau lebih obyek yang berdekatan seringkali terlihat hanya satu titik ketika kita melihatnya pada jarak yang jauh. Misalkan di malam hari kita sering melihat bahwa lampu mobil hanya terlihat satu pada jarak yang jauh
Dengan adanya difraksi ini mata kita ternyata lemah. Bukan hanya mata kita tapi juga alat optik yang lain.
Semakin besar diamter alat optik, maka semakin besar kemampuan memisahkan obyek (daya pisah semakin besar).
Ini berarti semakin banyak obyek yang dapat dilihat dengan alat tersebut.
Seperti kita memotong roti dengan pisau tajam tentu lebih banyak hasilnya dibandingkan dengan memakai pisau tumpul

Lantas haruskah kita memprotes Allah , karena kelemahan yang ada pada mata kita itu yang menyebabkan kita tidak dapat melihat dengan jelas obyek – obyek yang ada?
Masih ingatkah kita hasil print out dari komputer dan printer 15 – atau 20 tahun yang lalu? Bagaimana hasilnya untuk sebuah gambar rumah misalnya? Kita mendapatkan gambar rumah yang terdiri dari garis putus – putus… yang tentu saja ini tidak indah.
Namun bagaimana saat ini ? Dengan tehnologi komputer dan printer yang makin canggih , kita akan mendapatkan hasil yang sangat bagus. Garisnya tidak lagi putus – putus…tapi kontinyu.
Apa memang demikian hakikatnya? Sesungguhnya tidak ! Sama saja tetap diskontinyu. Yang terjadi adalah titik – titik itu demikian rapatnya sehingga terlihat kontinyu padahal sesungguhnya masih diskontinyu.

Allah lah yang melemahkan mata kita melalui sunnatulLahNya berupa gejala difraksi cahaya sehingga kita tidak mampu melihat diskontinyuitas itu !

SUBHANALLAH!

Jika anda masih mengingat bagian pertama dari seri ini. Tiga meter di hadapan anda berdiri buah hati anda . Dia terlihat begitu cantik atau ganteng.(http://www.facebook.com/notes.php?drafts&id=100000084257858#!/note.php?note_id=160554743960123)
Masikah dia terlihat seperti itu jika Allah tidak melemahkan mata kita dengan fenomena antara lain difraksi cahaya?
Kita tahu bahwa wajah manusia terdiri dari beberapa organ. Dan organ tersusun atas beberapa sel, dengan sel - sel disusun atas molekul – molekul dan atom – atom.
Sesungguhnya selalu ada jarak di antara molekul – moleku dan atom – atom. Bahkan atom yang tersusun oleh inti atom dan elektron pun sesungguhnya terdapat ruang kosong yang mendominasi atom
Namun sekali lagi kita tak mampu melihat hakikat itu karena Allah melemahkan mata kita supaya dunia ini terlihat indah .

Untuk lebih memahamkan kita buat pemisalan seperti ini:

Lima buah batu berukuran agak besar kita jejerkan segaris dari kiri ke kanan dengan selang 5 cm antara batu yang berdekatan. Kemudian kita berdiri pada jarak 1 meter dari batu itu sehinga kita mudah memandang seluruh batu dengan sekali pandang tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan. Apa yang terlihat? Apakah batu itu terlihat terpisah? Jawabnya ya!

Bagaimana jika jumlah batu itu ditambah sehingga menjadi berjumlah 900 juta milyar trilyun batu dengan tetap jarak antara batu yang berdekatan 5 cm dan segaris? Masihkah kita mampu melihat seluruh batu dengan sekali pandang tanpa perlu menoleh ke kiri dan ke kanan? Jawabnya tentu tidak, kita harus mundur sampai pada jarak tertentu sehingga kita mampu melihat secara keseluruhan batu tersebut dengan sekali pandang. Apa yang kita lihat setelah brada di posisi itu ? Kita akan mendapatkan kenyataan bahwa batu – batu itu terlihat menyatu seolah sebuah garis lurus yang kontinyu. Padahal kita sadar bahwa sesungguhnya jarak mereka tidak berubah tetap; 5 cm di antara batu yang berdekatan.

Demikianlah; jarak antar sel , antar molekul, antar atom jauh lebih kecil dari pada jarak batu – batu tersebut; bahkan jauh lebih kecil dari pada sehelai rambut yang dibelah tujuh. Inilah yang menyebabkan wajah mereka terlihat cantik dan ganteng.

Apa jadinya jika Allah menakdirkan besok mulai 30 september 2010 pukul 09:00 WIB, Allah mencabut kelemahan mata kita tersebut? Tiada lagi keindahan, tiada lagi kecantikan dan kegantengan....

Maka Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?

FABIAYYI ALA IROBBIKUMA TUKADZDZIBAAN
(Q.S Ar Rohman : ada 31 ayat)


Bekasi 29 September 2010
M Taufiq Tamam

Rabu, 23 Februari 2011

Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian1): Laju Cahaya

TAHUKAH Sebenarnya kita tak bisa mendeteksi masa kini.
Yg kita dengar, yg kita lihat, yg kita raba & rasa, sesungguhnya masa lalu.
Mentari yg kita liat saat ini sebnarnya mentari 8,3 menit yg lalu.. Pluto yg kita liat nanti malam..pluto 4 hari yg lalu...dan jika nanti malam anda sempat melihat bintang..proxima (alfa) centauri bintang terdekat dr tata surya.. yg anda lihat alfa centauri bulan Mei 2006.
Koq bisa begitu?
Kita bisa melihat sebuah benda, karena ada cahaya yang datang (langsung atau dipantulkan) dari benda tersebut ke mata kita dan itu membutuhkan waktu..Kita mungkin sudah tahu laju cahaya; yaitu 300 juta meter dalam 1 detik...
Untuk mudahnya andaikan kita menaiki pesawat yg lajunya sama dengan laju cahaya..maka pesawat kita mampu memutari khatulistiwa bumi 7,5 x dalam 1 detik... Artinya pesawat seperti itu jk dipakai menuju matahari butuh waktu 8,3 menit..dipakai ke pluto butuh waktu 4,25 hari dan dipakai ke alfa centauri butuh waktu 4,3 tahun.....

Bagaimana dengan obyek2 di sekitar kita? Jika saat ini dihadapan anda buah hati anda berada 3 meter di hadapan anda, maka sesungguhnya wajah yg anda lihat bukan wajah buah hati anda sekarang..tetapi wajah masa lalunya 0,00000001 detik yang lalu..... Allah telah membuat saraf dan indera kita tak mampu menganalisa waktu sekecil ini sehingga kita merasa itu sebagai 0 detik alias kita merasa melihat masa kini


SUBHANALLAH.... kelemahan yg diberikan Allah kepada kita sesungguhnya adalah nikmat yg berhubungan dengan kefitraan kita.. Kalau semua hakekat alam tersaji di depan mata kita dengan jelas... maka kita mungkin tidak akan menjumpai keindahan... Dengan akal yg diberikan kita mengungkap sebagian kecil dari ilmu Allah itu.....
Lantas bagaimana jika Allah menakdirkan bahwa mulai besok hari 8 syawal 1431 H Laju cahaya tidak secepat sekarang, misalnya di bawah laju bunyi? Banyak sekali kekacauan yg akan terjadi di bumi ini.... ALLAHU AKBAR....

Maka Nikmat Robb mu yang manakah yang kamu dustakan?....Fabi ayyi alai robbikuma tukadzdziban...
Ada 31 ayat yg berbunyi demikian dalam surah Ar Rahman....
Pantaskah kita bersuusdzon kepada Allah

Bekasi 16 September 2010 / 7 Syawal 1431 H