Rabu, 30 Maret 2011

Pembayaran Premi Lanjutan Takaful Via ATM


Cara pembayaran premi lanjutan Takaful adalah kerjasama antara PT Asuransi Takul Keluarga dengan Bank Permata Syariah yang bisa dilakukan di ATM mana saja. Namun sebaiknya periksa dulu apakah ATM tersebut pd saat itu bias mencetak transaksi, sehingga ada bukti setor

Pertama nasabah harus tahu nomor Virtual Account. Bagaimana mendapatkan nomor virtual account? Secara otomatis anda ( pemegang polis) akan mendapatkan 16 digit nomor virtual account yang unik dan berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan nomor polis anda. Nomor Virtual Account terdiri dari :
☻Nomor BIN = 4 digit yaitu 8987
☻11 angka no polis = 11 digit pertama dari nomor polis
☻ ditambah angka “0”.

Contoh Nur Afni
No polis : 01200806584086

No virtual Account :

No BIN
11 digit no polis
+ angka 0

8987


01200806584

0

No Virtual Account: 8987012008065840


Setelah memiliki / mengetahui nomor Virtual Account, maka pemegang polis ssudah siap untuk melakukan pembayaran premi lanjutan via ATM
Langkah – langkah :
  1. Masukkan kartu Debit Anda dilanjutkan dengan memasukkan nomor PIN Anda
  2. Pilih “ menu transaksi lainnya”
  3. Pilih menu “ transfer”
  4. Pilih menu “ transfer ke Rekening Bank Lain”
  5. Masukkan kode bank (013) diikuti Nomor virtual account 0138987012008065840. Lalu pilih menu ‘BENAR”
  6. Masukkan jumlah dana yang akan ditransfer
  7. Masukkan No Refrensi, jika tidak ada pili menu “BENAR”
  8. Akan Layar konfirmasi, Jika benar pilih menu “BENAR”
  9. Transakasi sudah selesai. Terima buktinya


Untuk menjadi peserta ..silakan menghubungi
0853 1232 7515


08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)

mamatqifuat@yahoo.co.id.
M Taufiq Tamam 

Senin, 28 Maret 2011

" Dongeng" Ibunda ...Mengantar Tidur Ananda...

Malam belum begitu larut..

Rinai hujan masih setia menemani
Menambah dingin malam yang kian sepi
Ketika ibunda temani tidur ananda

"Hari sudah malam...kenapa matamu belum terpejam , nak.."
Sejurus ananda menatap wajah ibunda,...
"Bunda..sudah lama bunda tidak mendongeng untuk ananda,
pingin banget dengar cerita bunda lagi.."
"Baiklah nak..malam ini bunda akan cerita.."

Dahulu kala ..
Ada sebuah pohon mangga yang sangat besar,
Dan ada seorang anak kecil yang biasa bermain didekat pohon itu..setiap hari
Dia suka sekali memanjat pohon itu dan makan buahnya
Dia juga suka tidur di bawah rindangnya,
Dia sangat mencintai pohon itu, dan pohon itupun suka bermain dengannya.

Tahun demi tahun berlalu,
Dan anak kecil itupun tumbuh besar,
Sehingga dia tidak lagi sering datang kesana untuk bermain dengan pohon itu.



Suatu harii ..
Anak itu datang ke pohon tersebut dalam keadaan sedih,..
"Ayo bermain denganku!" kata si pohon
Anak itu menjawab,"Aku bukan anak kecil lagi, dan aku tidak lagi ingin bermain disini sekarang,
aku ingin mainan dan aku perlu uang untuk membelinya."
Pohon itu berkata, "Ma'af aku tidak punya uang,
kamu bisa memetik semua buah mangga dan menjualnya untuk mendapatkan uang,
lalu belilah mainan yang kau suka ."
Anak itu merasa gembira sekali. Ia mulai memetik semua buah mangga yang ada
Lalu pergi dengan suka cita.
Ia tidak pernah datang lagi . akibatnya pohon itupun bersedih.

Suatu hari,..
Anak yang kini sudah tumbuh dewasa itu datang kembali ke pohon itu,
Pohon itupun diliputi kebahagiaan,
"Ayo bermain denganku" kata si pohon
Anak itu menjawab,"aku tidak punya waktu lagi untuk bermain,
aku harus bekerja untuk menghidupi keluargaku,
aku ingin membangun rumah untuk tempat tinggal kami.
Apakah kau bisa membantuku?"..
Pohon itu menjawab, "Maaf, aku tidak punya rumah,
tapi kamu bisa memotong semua dahan dan cabangku untuk membangun rumahmu".
Anak yang kini dewasa itu merasa sangat gembira ,
ia mulai memotong seluruh dahan dan cabang pohon itu
Lalu ia pergi dengan suka cita.
Dan pohon itupun merasa sangat gembira ketika melihatnya bersuka cita.
Anak itu tidak pernah datang lagi setelahnya,
Sementara pohon itu semakin sedih dan sendiri lagi.

Pada suatu musim kemarau yang panas,..
Anak itu kembali dan si pohonpun gembira,
"Ayo bermain denganku!". Kata si pohon
Anak itu menjawab," Kini aku sudah dewasa dan sudah cukup umur,
rasanya sudah capek bekerja, aku ingin berlayar untuk tamasya,
dan untuk mengistirahatkan tubuhku, apakah kau bisa memberiku sampan?.."
Pohon itu menjawab,"Aku tidak punya sampan,
Tapi kamu bisa memotong batangku untuk dijadikan sampan,
sehingga kamu bisa berlayar jauh dan merasakan kebahagiaan."
Anak itupun bangkit dan memotong batang pohon itu, lalu membuatnya menjadi sampan.
Ia memakai sampan itu untuk berlayar dan tidak kembali untuk jangka waktu yang lama

Akhirnya , setelah sekian tahun lamanya,
Anak itu kembali lagi, dan si pohon berkata,
"Maaf, anakku!, aku tidak punya apa-apa lagi yang bisa kuberikan padamu,
tidak ada lagi buah mangga yang bisa kau makan."
Anak itu menjawab,..
"Tidak apa-apa karena aku sudah tidak punya gigi yang kuat untuk makan buah."
"Aku juga tidak punya batang yang bisa kau panjat," Kata si pohon
"Aku terlalu tua untuk melakukan hal itu sekarang". jawab anak itu
Sambil berlinang air mata, pohon itu berkata'
"Aku benar-benar tidak bisa memberimu apa-apa,
satu-satunya yang tersisa hanyalah akar-akarku yang telah mati".
Anak itu berkata,"Aku merasa lelah sekali setelah sekian tahun lamanya".
Pohon itu menjawab,
"Bagus sekali,...
Akar-akar pohon yang tua adalah tempat yang paling baik untuk bersandar dan beristirahat, ..
Kemarilah, mendekatlah padaku,..duduklah dan istirahatlah bersamaku."
Pohon itu merasa sangat bahagia dan tersenyum,
sambil menitikkan air mata bahagia.



Sejenak, ibunda menarik nafas dalam, dan berkata,
"Anakku, kisah ini adalah kisah kita semua;..
Pohon itu ibarat ayah dan ibunda kita;
Sewaktu kecil , kita suka bermain bersama ayah dan bunda kita,
ketika beranjak dewasa, kita meninggalkan mereka,
Dan pada saat kita membutuhkan mereka atau ditimpa masalah,
Kita akan datang pada mereka .
Dan apapun yang terjadi, ayah dan bunda selalu siap memberikan apa yang mereka punya,
...apa saja nak..asal itu bisa membuatmu bahagia.

Ananda terdiam menatap wajah ibunda,
Sesaat kemudian ananda bertanya,
"Bunda demikian besar dan mulia kasih sayang ayah dan bunda,
dengan apa ku akan membalasnya ?...
Dengan kearifan dan kelembutannya, dielusnya rambut ananda,
lirih bunda berkata;
"Ananda..tidak ada sesuatupun yang ayah dan bunda pinta sebagai balasannya,
kecuali sebait do'a tulus yang senantiasa terucap dibibir ananda sepanjang usiamu nak.."
"Bunda, ajari aku do'a itu.."
Dengan pelahan ibunda melantunkan sebait do'a;
"Allahummaghfirli waliwalidayya warkhamhumma kamaa robbayaani shoghiiroo"
(Yaa Allah..Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan kasihilah mereka
sebagaimana mereka mengasihiku ketika aku masih kecil)

"Aku paham bunda...terima kasih..."
"Sekarang tidurlah ananda..hari telah larut.."
Perlahan ananda terlelap....
Dan sesaat kemudian,..
Mata indah ananda ..
Terpejam dalam dekapan mimpi indahnya...

Ustadz Bahtiar Efendi
Ba'da Isya' 27 Januari 2010

Minggu, 20 Maret 2011

Jawaban soal fisika SMP - 001

Ini Pertanyaan dari siswa SMP di FB : Komunitas Pemerhati Fisika

Hengkyjrs SemakinSendiri saya boleh tanya ?
1. trafo dapat mengubah tegangan listrik dari 180V menjadi 12V. Jika kuat arus sekundernya 3A, kuat arus listrik pada kumparan primeradalah ....

2 . Kumparan primer sebuah trafo 600 lilitan dan kumparan sekundernya 200 lilitan. Jika trafo di hubungkan pada tegangan listrik PLN 220V, tegangan sekunder t...rafo tersebut adalah ...


Jawab :

1. Vp = 180 volt          Vs = 12 volt             is= 3A.                ip = ?
Sebenarnya soal ini ada keterangan yg kurang. Tapi maksud soal ini trafonya adalah   trafo ideal. Jika tidak ideal, harus dicantumkan berapa efisiensinya.  Jika ideal persoalannya jadi lebih mudah

Pprimer = Psekunder  sehingga Vp.ip = Vs. is, maka
ip = Vs.is / Vp = 12.3 / 180 = 36 / 180 = 0,2 A.

2. Np = 600     Ns = 200         Vp = 220 volt, Vs = ?
    Dari rumus trafo :
    Vs / Vp =Ns / Np… diperoleh
    Vs = ( Ns / Np ) . Vp = ( 200 / 600 ) . 220 volt = 220 / 3 volt

 

Jawaban soal fisika SMA - 002



Ini soal dari Maemunah Yulia Oktaviani siswa SMA 48 Jakarta yg ditulis di komen jawaban fisika SMA 001:

1. Pd siang hari yg terik 80000 L air dalam suatu kolam renang meningkat suhunya sebesar 1,5 oC, berapa banyak kalor yg diterima air tsb dlm satuan joule?

2. Berapa lama waktu yg diperlukan oleh pemanas 60 watt utk meleburkan 100 gr es pd suhu 0 0C?

3. Suatu calorimeter berisi 36 gr es pd suhu -6 0C (C es: 0,5 kal/g K dan kalor lebur es 80 kal/g). jika kapasitas calorimeter 27 kal/K dan kemudian ke dlm calorimeter itu dimasukkan alkohol yg mempunyai suhu 50 0C (kalor jenis alkohol 0,58 kal/g K) dan menyebabkan suhu akhir campuran 8 0C, berapakah massa alkohol yg dimasukkan?


Jawab :
  1. 8000 l air artinya massa air 1000 kg. Dalam satuan SI c air = 4200 J/kgK. Jadi jika perubahan suhu (DT) = 15 0C = 15 K, maka
Q = m.c.DT = 1000.4200.15 = 63.000.000 joule


  1. Terjadi perubahan energi dari energi listrik W = P.t menjadi energi kalor (panas) Q = mL.
Karena W dalam satuan SI, maka Q pun harus dalam satuan SI, sehingga m = 0,1 kg 
dan L = 336 000 J/kg..
      W = Q       atau       P. t  = m.L
Sehingga          t = m.L / P = 0,1 . 336000 / 60 = 560 detik

  1. Ada dua zat yang menyerap kalo yaitu : pertama es dan yang kedua calorimeter
Es menyerap kalor dengan tiga tahap yaitu Q = m.ces. DT  + mL + m ca.DT (DT yg pertama = 60C, DT yg kedua = 80C. Adapun calorimeter tidak mengalami perubahan wujud cukup Q = C.DT dengan DT = 8-(-6) = 14 0C.
Alkohol melepas kalor dengan satu tahap yaitu Q = m.cal.DT  dengan DT = 50 -8 = 42 0C.



Kamis, 17 Maret 2011

Renungan Untuk Orang Tua dan Calon Orang Tua

Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya: “Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!” Suamiku menjawab: “Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku.” Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja seperti biasa.

Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatam kan Al Quran di rumah Lalu kubilang pada suamiku: “Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah.” Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata: “Oh ya. Ide bagus itu.”
Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya.

Tidak berapa lama, ia sudah pandai memanggil-manggil kami berdua: Ammaa. Apppaa. Lalu ia menunjuk pada dirinya seraya berkata: Ammat! Maksudnya ia Ahmad. Kami berdua sangat bahagia dengan kehadirannya.
Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. Pelajaran matematika sederhana sangat mudah dikuasainya. Ah, papanya memang jago matematika. Ia kebanggaan keluarganya. Sekarang pun sedang S3 di bidang Matematika.

Ketika Ahmad ulang tahun kelima, kami mengundang keluarga. Berdandan rapi kami semua. Tibalah saat Ahmad menjadi bosan dan agak mengesalkan. Tiba-tiba ia minta naik ke punggung papanya.

Entah apa yang menyebabkan papanya begitu berang, mungkin menganggap Ahmad sudah sekolah, sudah terlalu besar untuk main kuda-kudaan, atau lantaran banyak tamu dan ia kelelahan.

Badan Ahmad terhempas ditolak papanya, wajahnya merah, tangisnya pecah, Muhammad terluka hatinya di hari ulang tahunnya kelima. Sejak hari itu, Ahmad jadi pendiam. Murung ke sekolah, menyendiri di rumah. Ia tak lagi suka bertanya, dan ia menjadi amat mudah marah.

Aku coba mendekati suamiku, dan menyampaikan alasanku. Ia sedang menyelesaikan papernya dan tak mau diganggu oleh urusan seremeh itu, katanya.

Tahun demi tahun berlalu. Tak terasa Ahmad telah selesai S1. Pemuda gagah, pandai dan pendiam telah membawakan aku seorang mantu dan seorang cucu.

Ketika lahir, cucuku itu, istrinya berseru sambil tertawa-tawa lucu: “Subhanallah! Kulitnya gelap, Mas, persis seperti kulitmu!”
Ahmad menoleh dengan kaku, tampak ia tersinggung dan merasa malu. “Salahmu. Kamu yang ingin sendiri, kan. Kalau lelaki ingin seperti aku!”
 
Di tanganku, terajut ruang dan waktu. Terasa ada yang pedih di hatiku.
Ada yang mencemaskan aku. Cucuku pulang ke rumah, bulan berlalu. Kami, nenek dan kakeknya, datang bertamu. Ahmad kecil sedang digendong ayahnya. Menangis ia. Tiba-tiba Ahmad anakku menyergah sambil berteriak menghentak, “Ah, gimana sih, kok nggak dikasih pampers anak ini!” Dengan kasar disorongkannya bayi mungil itu.

Suamiku membaca korannya, tak tergerak oleh suasana. Ahmad, papa bayi ini, segera membersihkan dirinya di kamar mandi.

Aku, wanita tua, ruang dan waktu kurajut dalam pedih duka seorang istri dan seorang ibu. Aku tak sanggup lagi menahan gelora di dada ini. Pecahlah tangisku serasa sudah berabad aku menyimpannya.
Aku rebut koran di tangan suamiku dan kukatakan padanya: “Dulu kau hempaskan Ahmad di lantai itu! Ulang tahun ke lima, kau ingat? Kau tolak ia merangkak di punggungmu! Dan ketika aku minta kau perbaiki, kau bilang kau sibuk sekali. Kau dengar? Kau dengar anakmu tadi? Dia tidak suka dipipisi. Dia asing dengan anaknya sendiri!”

Allahumma Shali ala Muhammad. Allahumma Shalli alaihi wassalaam. Aku ingin anakku menirumu, wahai Nabi. Engkau membopong cucu-cucumu di punggungmu, engkau bermain berkejaran dengan mereka Engkau bahkan menengok seorang anak yang burung peliharaannya mati.

Dan engkau pula yang berkata ketika seorang ibu merenggut bayinya dari gendonganmu, “Bekas najis ini bisa kuseka, tetapi apakah kau bisa menggantikan saraf halus yang putus di kepalanya?”

Aku memandang suamiku yang terpaku. Aku memandang anakku yang tegak diam bagai karang tajam. Kupandangi keduanya, berlinangan air mata. Aku tak boleh berputus asa dari Rahmat-Mu, ya Allah, bukankah begitu?

Lalu kuambil tangan suamiku, meski kaku, kubimbing ia mendekat kepada Ahmad. Kubawa tangannya menyisir kepala anaknya, yang berpuluh tahun tak merasakan sentuhan tangan seorang ayah yang didamba.

Dada Ahmad berguncang menerima belaian. Kukatakan di hadapan mereka berdua, “Lakukanlah ini, permintaan seorang yang akan dijemput ajal yang tak mampu mewariskan apa-apa: kecuali Cinta. Lakukanlah, demi setiap anak lelaki yang akan lahir da menurunkan keturunan demi keturunan. Lakukanlah, untuk sebuah perubahan besar di rumah tangga kita! Juga di permukaan dunia.

Tak akan pernah ada perdamaian selama anak laki-laki tak diajarkan rasa kasih dan sayang, ucapan kemesraan, sentuhan dan belaian, bukan hanya pelajaran untuk menjadi jantan seperti yang kalian pahami.

Kegagahan tanpa perasaan.

Dua laki-laki dewasa mengambang air di mata mereka. Dua laki-laki dewasa dan seorang wanita tua terpaku di tempatnya. Memang tak mudah untuk berubah. Tapi harus dimulai. Aku serahkan bayi Ahmad ke pelukan suamiku. Aku bilang: “Tak ada kata terlambat untuk mulai, Sayang.”

Dua laki-laki dewasa itu kini belajar kembali. Menggendong bersama, bergantian menggantikan popoknya, pura-pura merancang hari depan si bayi sambil tertawa-tawa berdua, membuka kisah-kisah lama mereka yang penuh kabut rahasia, dan menemukan betapa sesungguhnya di antara keduanya Allah menitipkan perasaan saling membutuhkan yang tak pernah terungkapkan dengan kata, atau sentuhan

Kini tawa mereka memenuhi rongga dadaku yang sesak oleh bahagia, syukur pada-Mu Ya Allah! Engkaulah penolong satu-satunya ketika semua jalan tampak buntu. Engkaulah cahaya di ujung keputusasaanku.

Tiga laki-laki dalam hidupku aku titipkan mereka di tangan-Mu. Kelak, jika aku boleh bertemu dengannya, Nabiku, aku ingin sekali berkata: Ya, Nabi. aku telah mencoba sepenuh daya tenaga untuk mengajak mereka semua menirumu!

Amin, alhamdulillah

Catatan Neno Warisman

copas dari :
http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=138133816202216

Rabu, 16 Maret 2011

Jawaban soal fisika SMA - 001

Assalamu 'alaikum Wr Wb.
Agar bersesuaian dengan tujuan Blog ini sebagai media konsultasi dan informasi, maka mulai hari ini insya Allah akan dijawab soal - soal fisika dari pengunjung. Cara mengajukan pertanyaan:
1. Memasukkan soal via gadget silaturrahim yg ada di kolom sebelah kanan (masukkan nama dgn jelas dan sekolah)
2. Memasukkan soal via komentar dari salah satu soal yang sudah diposkan.
3. Berikan keterangan soal itu apakah soal SMP atau SMA, karena meski topiknya sama ada perbedaan simbol istilah atau pendekatan antara soal - soal SMP dan SMA...
Berikut ini pertanyaan dari Meirisa Marta Saisu dari SMA 103 Jakarta yang terkirim melalui facebook komunitas pemerhati fisika
http://www.facebook.com/#!/group.php?gid=314726150201)

1. bayangan maya yg terbentuk olh sebuah cermin cekung 3 kali lbh besar dr bendanya. bila jarak fokus cermin 30cm, maka jarak benda didepan cermin?
2. sebuah benda setinggi 4 cm terletak 20 cm didepan cermin cembung yg mempunyai jari-jari kelengkungan 30 cm. tinggi bayangan?

 Jawaban :
1


















2.




Selasa, 15 Maret 2011

Begini Mekanisme Gempa Hingga Menggeser Daratan Jepang

Begini Mekanisme Gempa Hingga Menggeser Daratan Jepang
Sebelum gempa dan tsunami
REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA - Pantai Jepang mungkin telah bergeser sebanyak 4 meter (13 kaki)  saat gempa bermagnitude 8,9 SR menngguncang bagian timur negeri itu. Data dari jaringan Geonet yang dilengkapi sekitar 1.200 stasiun pemantauan GPS juga menunjukkan data yang sama.

 Roger Musson dari British Geological Survey (BGS) mengatakan kepada BBC News bahwa gempa bumi itu menggeser bumi dari porosnya sekitar 6,5 inci (16,5cm) dan menyebabkan planet berputar agak lebih cepat, memperpendek panjang hari sekitar 1,8 sepersejuta detik.

Badan Meteorologi Jepang memperbarui dara besarnya gempa menjadi 9,0 SR. Hal ini akan membuat gempa terbesar  kelima sejak catatan instrumental gempa dimulai.

Jepang terletak di "Cincin Api" yang terkenal, garis dimana sering terjadi gempa dan letusan gunung berapi yang mengelilingi hampir seluruh lingkar Pasifik Rim.

Batuan padat di dasar Samudra Pasifik  ditarik ke bawah (subduksi) di bawah Jepang ketika lempeng bumi bergerak ke arah barat menuju Eurasia.

Dr Brian Baptie, juga dari BGS, menjelaskan bahwa gempa terjadi pada zona subduksi sepanjang dua lempeng tektonik, lempeng Pasifik di sebelah timur dan lainnya di barat, yang banyak ahli geologi menganggap sebagai kelanjutan dari pelat Amerika Utara.

Saat lempeng Pasifik bergerak ke arah barat di bawah Jepang, menyeret ke bawah lempeng Amerika Utara ke barat karenanya. Tumbukan inilah yang membuat guncangan gempa sangat besar. Sebagian area di atasnya turut dalam pergeseran itu.

Gerakan ini juga memberikan efek menggusur di dasar laut  sehingga menyebabkan gelombang tsunami yang memporakporandakan wilayah pantai timur Sendai.

"Pelat Pasifik telah pindah maksimal 20 meter ke arah barat, tetapi jumlah gerakan akan berbeda-beda," kata Dr Musson. Itu tidak berarti seluruh negeri telah bergeser karena perpindahan  itu, tambahnya.

Geonet dioperasikan oleh Geographical Survey Institute (GSI) Jepang. Bekerja sejak tahun 1993, dan kini telah berkembang menjadi jaringan GPS yang  terbesar di dunia, menurut GSI.

Dr Ken Hudnut, seorang ahli geofisika di US Geological Survey (USGS) di Pasadena, California, mengatakan kepada MSNBC bahwa sumber daya informasi yang menghubungkan pembacaan GPS ke peta, harus berubah sebagai akibat dari pergeseran tersebut. "Jaringan nasional mereka untuk definisi batas properti telah menyesatkan," jelasnya. "Untuk kapal, rambu-rambu nautikal perlu di revisi karena kedalaman air berubah, juga banyak dari garis pantai turun beberapa meter."

Sumber: Republika.co.id

Senin, 14 Maret 2011

Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian 4): Tetapan Planck


Kisah si Pandir

Saya teringat saat kecil tentang kisah si Pandir. Pandir artinya bodoh. Nampaknya kosa kata ini sudah jarang kita temukan dalam kehidupan sehari – hari baik itu dalam percakapan maupun dalam literatur.

Mengapa dia disebut si Pandir? Antara lain kisahnya seperti ini….

Suatu hari ia disuruh oleh majikannya membeli korek api….
Pesan majikannya kepada si Pandir :
“ Tolong beli korek api di warung. Supaya kamu tahu korek apinya bagus coba kamu nyalakan koreknya . Jika menyala itu artinya koreknya bagus “
Pergilah ia ke warung. Setelah agak lama dinantikan, pulanglah ia..dengan wajah bersinar kegirangan ia pun melapor kepada majikannya.yg sempat khawatir karena warung itu sebenarnya sangat dekat
“ Tuan, saya membawakan korek api pesanan Tuan. Batang koreknya semuanya bagus tuan. Semuanya menyala ! “
Majikannya pun menggeleng – geleng kepala…gemas terhadap sifat si Pandir
“ Pantas dia lama baru kembali. Rupanya dia tadi mengetes semua korek api itu “ pikirnya….

Mengapa kita sebut dia pandir ? Jawabnya karena dia seharusnya cukup mengetes 1 atau 2 batang korek api. Dan itu sudah bisa mewakili keadaan korek api tersebut secara  keseluruhan… Namun, sebenarnya siapakah yang bisa menjamin bahwa seluruh batang korek itu bagus. Bukankah bisa saja terjadi cuma 2 batang itu yang baik?
Tapi kita tetap menyebutnya pandir, karena dari pengalaman peluang seperti itu kecil. Si Pandir tidak bisa belajar dari fakta empiris… Bukankah saat kita hendak membeli sekarung beras, kita tak perlu melihat berasnya butir per butir tapi hanya melihat sampel  dari beberapa bagian  pada sekarung beras itu.. Saat mencicipi rasa masakan seorang ibu tidak harus menghabiskan seluruh masakannya bukan?,Tapi cukup 1 atau 2 sendok Adakah peluang pembeli beras salah dalam menilai beras dan ibu salah dalam menilai rasa masakannya dengan cara seperti itu ? Jawabanya Ya…tapi sangat kecil.

Tetapan Planck

Pertanyaannya mengapa ada peluang untuk salah seperti itu? Karena adanya sunnatulLah yang Allah tetapkan berupa adanya ketidakpastian yang di dalam fisika kuantum disebut ketidakpastian Heisenberg. Lantas mengapa nilai itu sangat kecil?
Penulis berpendapat itu karena sunnatulLah berupa tetapan  planck yang sangat kecil yang disimbolkan dengan “h”. Adapun nilainya  adalah h = 6,6 x 10-34 Js atau 0,00000000000000000000000000000000066 joule.sekon.  

Penerapan tetapan planck sudah tentu bukan hanya pada persoalan ketidakpastian , namun juga antara lain pada dualisme antara partikel dan gelombang. Adanya tetapan planck menyebabkan setiap benda yang bergerak dapat memiliki sifat gelombang, dan sebaliknya setiap gelombang yang merambat memiliki sifat seperti partikel yang bergerak. Namun tetapan plank yang sangat kecil, menyebabkan hal itu hanya signifikan pada dunia mikro .

Kepastian dan ketidakpastian

Sebuah peluru yang ditembakkan dengan kelajuan tertentu dengan sudut tertentu, dan sebagainya kemudian setelah dihitung misalnya jangkauannya 10 km Fisika klasik akan menjawabnya pasti akan jatuh tepat 10 km, asalkan kondisi yang ideal dalam perhitungan itu terjadi. Namun fisika kuantum menjawab kemungkinan besar jatuhnya di posisi 10 km sekalipun kondisi ideal terjadi.  Jika kita melepaskan sebuah gelas dari ketinggian 2 meter di atas lantai, fisika klasik akan menjawab pasti pecah, namun fisika kuantum akan menjawab kemungkinan besar pecah. Jika seorang dilumuri minyak tanah kemudian dilemparkan ke dalam api unggun yang besar, fisika klasik akan menjawab pasti terbakar namun fisika kuantum akan menjawab kemungkinan besar terbakar. Kata kemungkinan besar tentu berbeda dengan kata pasti. Kata kemungkinan besar mengisyaratkan adanya kemungkinan untuk meleset atau tidak terjadi, meski peluang itu amat kecil. Kemungkinan meleset ada karena tetapan planck tidak bernilai nol dan kemungkinan meleset sangat kecil karena tetapan planck sangat kecil.

SubhanalLah, Allah menetapkan tetapan – tetapan di Alam ini dengan sangat tepat. Apa yang tejadi jika tetapan planck bernilai ‘nol’ ?  Segala hal menjadi pasti dan gampang diprediksi tak akan meleset. Semuanya bersifat homogen, tanpa variasi, dan tanpa kejutan. Manusia akan lebih jumawa karena semua prediksinya akan terjadi. Manusia akan cenderung melupakan Allah.
Namun jika tetapan planck  bernilai lebih besar dari pada saat ini, maka ketidak pastian menjadi semakin besar. Segalanya menjadi sulit diprediksi. Manusia menjadi tidak bersemangat dalam berusaha, karena ketidakpastian yang besar. Manusia menjadi apatis

Seorang yang rajin belajar kemungkinan besar untuk lulus lebih besar dari pada yang malas belajar, meski tetap ada peluang yang malas belajar akan lulus dan pada saat bersamaan yg rajin belajar justru tidak lulus.  Seorang yang berusaha lebih giat kemungkinan besar akan mendapat hasil lebih banyak dari pada yang kurang giat, meski ada peluang kecil untuk kemungkinan sebaliknya. Seorang ayah yang baik, mendidik anaknya dengan cara yang benar peluang untuk mendapat anak yang soleh dan taat lebih besar daripada seorang ayah yg jahat dan mendidik anak tidak benar, meski peluang anaknya menjadi seperti anak nabi Nuh juga bisa saja terjadi. Di sinilah manusia dituntut untuk berdoa kepada Allah menyertai ikhtiarnya dan pasrah menerima hasil apapun yang telah ditetapkan oleh Allah.

Sesungguhnya tetapan planck berlaku untuk materi – materi yang tak memiliki keinginan lain selain tunduk pada kehendak Allah melalui iradah kauniyah. Lain halnya manusia, manusia memiliki keinginan . Dalam menjalankan tugasnya sebagai hamba dan wakil Allah di muka bumi, manusia dituntut untuk patuh dengan iradah syar’iah sebagai pendamping iradah kauniyah agar selamat meski ada kebebasan untuk memilih seperti yang pernah diungkap pada bagian ketiga dari seri ini

Iradah kauniyah dan iradah syar’iah harus terintegrasi karena keduanya bersumber dari Allah Maha Pencipta

Makan sebagai upaya melanjutkan kehidupan adalah suatu iradah kauniyah, namun makanan yang bagaimana dan cara mendapatkannya harus mengikuti iradah syar’iyah.
Dalam suatu negara mesti ada kekuasaan itu adalah iradah kauniyah, namun bagaimana cara mendapatkan dan menjalankannya harus sesuai  dengan iradah syar’iah..Demikian seterusnya.

Manusia meski punya keinginan untuk menolak iradah dari Allah, namun darah yang mengalir di tubuhnya, jantungnya yangg berdegup, ototnya yangg bergerak, tulangnya yangg menyangga, otaknya yg berpikir dan memerintah anggota tubuh yang lain, semuanya tunduk kepada iradah kauniyah. … Artinya dalam kehidupan sosialpun seharusnya tetapan planck yg sangat kecil tetap berlaku jika kedua iradah ini bersanding.

Jika dalam kehidupan sehari – hari kita terlalu sering menemukan orang yang kadar kesalahannya lebih besar dihukum lebih ringan dari pada yang kadar kesalahannya lebih kecil, menurut pendapat penulis itu berarti telah terjadi pembesaran dari tetapan planck. Kejadian seperti  itu harusnya amat sangat jarang terjadi jika manusia taat kepada iradah syar’iah. Pengingkaran terhadap iradah syar’iah berakibat membesarnya tetapan planck (atau tetapan apapun namanya)  dalam kehidupan sosial. Ketidakpastian semakin membesar. Seorang yang kemampuannya pas pasan dan malas belajar bisa masuk perguruan tinggi ternama dan jurusan favorit, semakin sering terjadi. Seorang koruptor bisa terlepas dari jeratan hukum sementara seorang yang hanya memungut biji kakao bisa dikenai hukuman.

Tugas kita sebagai manusia adalah bagaimana menjaga nilai tetapan planck itu tetap sekecil sekarang dan tidak membesar dengan sekuat mungkin menaati iradah syar’iah dari Allah… Khususnya di Indonesia, kita tentu tidak mau tetapan planck menjadi semakin lama semakin membesar.
Apa jadinya jika Si Pandir menjadi Presiden RI ?
NaudzubilLah mindzalik ( Lihat juga kolom sebelah kiri blog ini)

Lantas bisakah tetapan planck itu bernilai nol ?  Jawabnya “Ya”.
Apa yang dijanjikan oleh Allah semuanya pasti terjadi. Hanya dalam kacamata manusia ada ketidakpastian supaya manusia berusaha dan berharap. Allah tidak mengenal ketidakpastian. Segala hal yang dijanjikan oleh Allah semuanya pasti terjadi termasuk di dunia ini yang mungkin karena kelemahan indera dan nalar kita, kita tak mampu melihatnya. Apakah manusia suatu saat bisa menyaksikan hal itu? Ya ! Kapan? Saat di mana hijab di mata kita disingkap ( tetapan planck dinolkan) yang dimulai saat sakratul maut sampai dengan hari pembalasan
Surah Qaaf  (50) ayat 22 artinya :
“ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “

Saat itulah balasan atas segala perbuatan semasa hidup diperlihatkan
Saat di mana tak ada manfaat lagi harta dan anak
Hari di mana mulut dikunci dan kaki tangan yang akan berbicara
Hari di mana tidak ada lagi suap menyuap

 
Di dunia bisa saja kita berbuat semaunya, tapi yakinlah suatu saat kita akan meninggalkannya. Di dunia kita bisa saja menjadi orang yg diuntungkan dengan besarnya tetapan planck aikbat kedurkahan yang massal terhadap iradah syar’iah. Demikian pula sebaliknya, kita mungkinmenjadi korban dari kedurkahan itu. Kita merasa dunia tidak adil kepada kita. Namun yakinlah bahwa dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Yang namanya permainan suatu saat akan berakhir.



“ Allahumma tuntun kami dalam setiap langkah kami
Ringankan saat kami menghadpi sakratul maut
Mudahkan kami melewati sirotal mustaqim
Naungi kami  di padang masyhar saat tidak ada naungan selain dari naunganMu
Berikan kitab amal kami lewat tangan kanan kami
Masukkan kami ke dalam Jannah Mu yang penuh kenikmatan “
“ Amin ya Robbal Alamiin “

Bekasi “Dhuha” 14 Maret 2011
M Taufiq Tamam

Sabtu, 12 Maret 2011

Indahnya Hidup Bersama Al Qur'an


Ini kisah nyata:..
Di Sebuah areal perkebunan..
Sebelah timur pegunungan di Kentucky-AS..
Hidup seorang kakek bersama cucu lelakinya
Ia seorang Muslim...
Tentunya ia Warga minoritas di negeri itu.

Setiap hari..usai sholat subuh..
Si kakek biasa duduk dekat perapian sambil membaca Al-qur’an
Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya..
Dan mencoba menirunya seperti yang ia saksikan setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya :
“ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu..
Tapi aku tak bisa memahami artinya..
walaupun ada sedikit yang ku pahami..
Segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya.
Jadi apa gunanya membaca Al-Qur'an jika tak memahami artinya ?"

Sang kakek dengan tenang ..
Sambil meletakkan batu-batu di perapian..
Menjawab pertanyaan sang cucu:

“Cucuku..cobalah ambil keranjang batu ini..
Dan bawa ke sungai..
Dan bawakan aku air dengan keranjang itu.”

Anak itu mengerjakan ..
Seperti yang diperintahkan kakeknya,..
Tetapi semua air yang dibawanya..
Habis sebelum dia sampai di rumah.

Kakeknya tertawa dan berkata,
“Kamu harus berusaha lebih cepat lagii “.
Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai ..
Bersama keranjangnya untuk mencoba lagi.
Kali ini anak itu berlari lebih cepat,..
Tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah..
Dia katakan kepada kakeknya,..
Tidak mungkin membawa sekeranjang air..
Dan dia pergi mencari sebuah ember ..
untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan :
”Aku tidak ingin seember air,..
Aku ingin sekeranjang air..
Kamu harus mencoba lebih keras lagi. ”

Sang kakek lalu pergi ke luar ..
untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi.
Pada saat itu..
Sang cucu tahu bahwa hal ini tidak mungkin,
Tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya..
Bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin..
Air tetap akan habis sebelum sampai di rumah.

Anak itu kembali mengambil ..
Dan mencelupkan keranjangnya ke sungai
Dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin,..
Tapi ketika sampai di depan kakeknya,..
Keranjang itu kosong lagi.

Dengan terengah-engah, ia berkata :
”Kakek, ini tidak ada gunanya..ini sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab :
”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?..
Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”

Anak itu memperhatikan keranjangnya..
Dan ia baru menyadari..
Bahwa keranjangnya kini nampak sangat berbeda.
Keranjang itu telah berubah ..
Dari sebuah keranjang tempat batu yang kotor,..
Kini menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam.

” Cucuku..
Apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ?..
Boleh jadi kamu tidak mengerti..
Ataupun tak memahami sama sekali artinya..
Tapi ketika kamu membacanya..
Tanpa kamu sadari kamu akan berubah.. luar dan dalam."

Subhanallah..
Kisah yang menaburkan begitu banyak inspirasi..
Tentang Al Qur'an

Saat ini :..
Boleh jadi kita belum bayak paham maknanya yang tersurat
Boleh jadi kita masih tertatih mengeja alif..ba'..ta'-nya
Boleh jadi kita masih gagap mengeja huruf-hurufnya
Namun teruskanlah membaca...
Karena Allah telah menyisipkan berjuta nikmat atasnya
Satu saat nanti..
Tatkala kita sudah istiqomah membaca dan melantunkannya
Allah pasti akan tuntun untuk mentadaburinya..
Saat itulah Allah akan bimbing hati kita..
Menyusuri lautan hikmah di dalam samudera maknanya
Saat itulah:..
Bathin akan terbuai dalam dekapan kedamaian
Hati akan terlelap dalam pelukan ketentraman
Bahtera kehidupanpun akan tenang terkayuh ..
Mengarungi gelombang ujian dan cobaan
Hingga pada akhirnya...
Berakhir..berlabuh...dan bersandar...
Di dermaga indah yang dijanjikan...
Jannatul Firdaus yang Allah siapkan..Insyaallah.

Saudaraku...
Begitu banyak keutamaan membaca dan memahami Al Qur'an:..

Dari Abdullah bin Mas`ud RA Rasulullah SAW bersabda:..
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an)..
Maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan ..
Dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf,
Tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf."
(H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits hasan shahih".)

Dari `Utsman bin `Affan,Rasulullah SAW bersabda :..
"Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an..
Dan mengajarkannya." (H.R. Bukhari).

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda :..
"Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya..
Maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti.
Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata ..
Dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya,..
Maka ia akan mendapat dua ganjaran."(Muttafaqun `Alaihi)

Dari Abu Umamah Al Bahili berkata..
Saya telah mendengar Rasulullah bersabda :..
"Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat..
Sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca,..
Mempelajari dan mengamalkannya)." (H.R. Muslim).

Dari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda :..
"Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain..
Kecuali dalam dua hal;..
(Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an..
Maka dia melaksanakannya sepanjang hari dan malam.
(kedua) seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta ..
Maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." (Muttafaqun `Alaihi).

Dari Muadz bin Anas , bahwa Rasulullah bersabda :..
"Barangsiapa yang membaca Al Qur`an ..
Dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, ..
Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya ..
Pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang..
Dari pada cahaya matahari di dunia.
Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu..
Disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " (H.R. Abu Daud)

Dari Aisyah radhiallahu anha, dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wa sallam: ..
".............Allah berfirman: Wahai orang2 yang mempelajari Al Qur'an,..
Penuhilah seruan Allah dengan mengagungkan kitab-Nya, niscaya:
♥ Dia akan menambahkan cinta kepada kalian
dan membuat kalian dicintai makhluk-Nya.
♥ Orang yang menyimak Al Qur'an akan dicegah dari keburukan dunia.
♥ Orang yang membaca Al Qur'an dihindarkan dari cobaan akherat.
♥ Orang yang menyimak satu ayat dari kitab Allah..
lebih baik baginya dari pada segunung emas.
♥ Orang yang membaca satu ayat dari kitab Allah..
lebih baik baginya dari pada apa yang ada di bawah langit".
(HR Al Hakim, Tirmidzi).

Maka Saudaraku..
Jangan Keburu memvonis diri..
Jika kita gak bisa, gak bakat, gak ada waktu tuk belajar,..
Atau..
Susah dipelajari karena otak sudah tumpul.
Padahal jika kita mau dan memulai ..
Maka Allah akan memberi Hidayah dan Rahmat-Nya..

Karena..
Dari Aisyah Ra Rasulullah SAW bersabda :
" Orang-orang yang mempelajari Al Qur'an dikelilingi rahmat Allah,..
Yang mengenakan cahaya Allah dan yang mempelajari kalam Allah...
Siapa yang memusuhi mereka maka Allah memusuhinya.
Siapa yang menolong mereka maka Allah menolongnya."(HR Al Hakim, Tirmidzi)

Allah..
Jadikanlah al-Quran sesuatu yang rimbun dalam hati kami,..
Cahaya di dada kami, pelenyap duka-cita kami,..
Dan pembebas kebimbangan hati kami..

Allahu Robbi..
Kasih Sayangkanlah kami dengan sebab al-Quran,..
Jadikanlah al-Quran sebagai pemimpin kami,..
Cahaya, petunjuk dan rahmat bagi kami.
Ingatkanlah kami akan apa yang kami lupa dalam al-Quran,
Ajarilah kami akan apa yang kami belum ketahui,..
karuniakanlah kami senantiasa kesempatan untuk membaca al-Quran,
Baik diwaktu pagi, siang dan malam..
Jadikanlah al-Quran sebagai hujjah bagi kami

Ya Allah..
Perkenankan doa kami..
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar.dan Maha Mengetahui,..
Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun pada kami..
Sesungguhnya, Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mengasihi Kami

Allah..
Jangan jadikan kami hamba-Mu yang lalai..
Perkenankan do'a kami..
Amiiin...


Blitar,Ba'da Isya' : 6 Agustus 2010
Ustadz Bahtiar Effendi

copas dari :
http://www.facebook.com/notes.php?subj=100000084257858#!/note.php?note_id=417167604284

Kamis, 10 Maret 2011

Kisah Inspiratif dari seorang Sya'ban

Alkisah seorang sahabat bernama Sya’ban. Ia adalah seorang sahabat yang tidak menonjol dibandingkan sahabat – sahabat yang lain. Ada suatu kebiasaan unik dari beliau yaitu setiap masuk masjid sebelum sholat berjamaah dimulai dia selalu beritikaf di pojok depan masjid. Dia mengambil posisi di pojok bukan karena supaya mudah senderan atau tidur, namun karena tidak mau mengganggu orang lain dan tak mau terganggu oleh orang lain dalam beribadah.

Kebiasaan ini sudah dipahami oleh sahabat bahkan oleh RasululLah, bahwa Sya’ban selalu berada di posisi tersebut termasuk saat sholat berjamaah. Suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai RasululLah mendapati bahwa Sya’ban tidak berada di posisinya seperti biasa. Rasul pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban. Namun tak seorangpun jemaah yang melihat Sya’ban. Sholat subuhpun ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban. Namun yang ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Rasul memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat subuh, Rasul bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban.Namun tak ada seorangpun yang menjawab . Rasul bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban. Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah sya’ban. RasululLah yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban meminta diantarkan ke rumah Sya’ban. Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasul dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud. Rombongan Rasul sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha ( kira-kira 3 jam perjalanan).

Sampai di depan rumah tersebut beliau mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. “ Benarkah ini rumah Sya’ban?” Rasul bertanya. “Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. “ Bolehkah kami menemui Sya’ban, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?” . Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban menjawab: “ Beliau telah meninggal tadi pagi” InnaliLahi wainna ilaihirojiun…SubhanalLah , satu – satunya penyebab dia tidak solat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya….

Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya kepada Rasul “ Ya Rasul ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing – masing teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya”. “Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasul. Di masing – maing teriakannya dia berucapkalimat
“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”
“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”

Rasulpun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 yang artinya:

“ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “

Saat Sya’ban dalam keadaan sakratul maut...perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah. Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah. Apa yang dilihat oleh Sya’ban ( dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain.

Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke Masjid untuk sholat berjamaah lima waktu. Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah – langkah nya ke Masjid. Dia melihat seperti apa bentuk sorga ganjarannya.Saat melihat itu dia berucap:

“ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……”

Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan sorga yang didapatkan lebih indah.

Dalam penggalan berikutnya Sya’ban melihat saai ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dinginyang menusuk tulang. Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju. Sya’ban sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar. Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar, sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dengan baju yang lebih bagus.
Dalam perjalanan ke tengah masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan. Sya’ban pun iba , lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama – sama ke masjid melakukan sholat berjamaah. Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah. Sya’ban pun kemudian melihat indahnya sorga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi :

“ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “

Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban. Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru.

Berikutnya Sya’ban melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti Indonesia) Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal tersebut , Sya’ban merasa iba . Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua. Kemudian mereka makan bersama – sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu , dengan porsi yang sama… Allah kemudian memperlihatkan ….ganjaran dari perbuatan Sya’ban dengan sorga yang indah. Demi melihat itu diapun berteriak lagi:
“ Aduuuh kenapa tidak semua……”

Sya’ban kembali menyesal . Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah


SubhanalLah

Sya’ban bukan menyesali perbuatannya, tapi menyesali mengapa tidak optimal.
Sesungguhnya semua kita nanti pada saat sakratul maut akan menyesal tentu dengan kadar yang berbeda, bahkan ada yang meminta untuk ditunda matinya karena pada saat itu barulah terlihat dengan jelas …konsekwensi dari semua perbuatannya di dunia. Mereka meminta untuk ditunda sesaat karena ingin bersedekah. Namun kematian akan datang pada waktunya, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat diakhirkan

Sering sekali kita mendengar ungkapan – ungkapan berikut :

“ Sholat Isya berjamaah pahalanya sama dengan sholat separuh malam”
“ Sholat Subuh berjamaah pahalanya sama dengan sholat sepanjang malam”
“ Dua rakaat sebelum Shubuh lebih baik dari pada dunia dan isinya”

Namun lihatlah Masjid tetap saja lengang dan terasa longgar. Seolah kita tidak percaya kepada janji Allah. Mengapa demikian? Karena apa yang dijanjikan Allah itu tidak terlihat oleh mata kita pada situasi normal. Mata kita tertutupi oleh suatu hijab.Karena tidak terlihat, maka yang berperan adalah iman dan keyakinan bahwa janji Allah tidak pernah meleset. Allah akan membuka hijab itu pada saatnya. Saat ketika nafas sudah sampai di tenggorokan....

Sya’ban telah menginspirasi kita bagaimana seharusnya menyikapi janji Allah tersebut. Namun ternyata dia tetap menyesal sebagaimana halnya kitapun juga akan menyesal. Namun penyesalannya bukanlah sia – sia. Penyesalannya karena tidak melakukan kebaikan dengan optimal.....


Mudah-mudahan kisah singkat ini bermanfaat bagi kita semua dalam mengarungi sisa waktu yang diberikan Allah kepada kita. Dan mari kita berdo’a semoga Allah memberi kita kekuatan untuk melakukan sebaik, bahkan lebih baik dari pada apa yang dilakukan oleh Sya’ban...Amiiiin


Bekasi
Kamis malam 4 Muharram 1432H


Muhammad Taufiq Tamam

copas:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=183082881707309

Rabu, 09 Maret 2011

Rifca Stanescu, Nenek Termuda di Dunia Berusia 23 Tahun


Seorang wanita gipsi menjadi nenek termuda di dunia pada usia 23 tahun. Rifca Stanescu, yang tinggal di desa Investi, Romania, melahirkan putrinya, Maria, saat berusia 13 tahun. Sementara Maria melahirkan putranya yang bernama Ion saat berusia 11 tahun.
“Saya senang bisa menjadi nenek, tapi aku sebenarnya berharap sesuatu yang lain pada Maria – dan sesuatu yang beda untuk saya. Ion adalah anak yang baik, dan ia sudah bertunangan dengan seorang gadis berusia 8 tahun,” kata Rifca, seperti dikutip dari Daily Mail.
“Menurutku memiliki anak lelaki adalah hal yang baik, mereka tidak terlalu menderita dibandingkan anak perempuan,” katanya.
Rifca lahir pada tahun 1985. Ia menentang keinginan keluarganya dan melarikan diri bersama pria penjual perhiasan yang jadi suaminya, Ionel Stanescu. Saat itu ia berusia 11 tahun dan Ionel 13 tahun. Satu tahun setelah mereka menikah Rifca hamil Maria.
“Aku ingin menikah dengannya, jadi aku setuju, dan tentu saja setelah kami menghabiskan malam bersama maka tidak ada yang bisa memisahkan. Sebenarnya aku pernah berjanji pada sebuah keluarga yang memiliki anak laki-laki ketika berusia dua tahun, tapi aku tidak mau melaksanakannya,” kata Rifca.
Dalam budaya gipsi, keperawanan sangat dihargai. Hal itu lah yang membuat wanita gipsi menikah dalam usia yang sangat muda. Hal ini dilakukan agar calon suami yakin calon istrinya masih perawan. Keperawanan juga terkait dengan mas kawin dari keluarga calon suami. Hilangnya keperawanan berarti pembatalan kesepakatan.
“Sebelumnya keluarga saya sering bertengkar. Ayah pernah datang dan menyerang suami menggunakan pisau. Ayah ingin agar suami saya membayar 500 ribu Lei sebagai kompensasi. Keluarga membawaku pergi, tetapi setelah tiga hari aku kabur bersama suami,” kata Rifca.
Setelah Maria lahir, keluarga Ionel membayar mas kawin pada ayah Rifca. Masalah mas kawin pun selesai. Rifca mengatakan sebenarnya ia memohon pada Maria untuk menyelesaikan sekolah. Tetapi Maria lebih memilih menikah dan hamil enam bulan kemudian.
“Aku tidak berusaha menghentikan Maria untuk menikah karena itu memang tradisi kami,” kata Rifca.
Viva News

...."Lembar-lembar Halaman ..Di Buku Kehidupan Kita"...

Sahabat...
Betapa hidup  ini ibarat sebuah buku...
'Cover' depannya  adalah tanggal lahir kita..
'Cover' belakangnya  adalah tanggal kematian kita.
 Dan setiap lembar halamannya...
Adalah tiap-tiap hari di kehidupan kita...
Dan apapun..
Yang telah dan akan kita lakukan.



Ada 'buku yang tebal'...
Namun adapula ' buku yang tipis'.
Bahkan ..teramat tipis

Ada buku yang  'menarik' untuk dibaca..
Namun adapula  yang 'kurang menarik'..
Bahkan.. tidak menarik sama sekali.

Sekali kita menulis di lembar halamannya..
Tidak akan pernah kita berhenti sampai selesai.
Hebatnya...
Seburuk apapun tulisan kita pada halaman sebelumnya..
Selalu tersedia halaman selanjutnya..
Yang putih bersih.. baru... dan tanpa cacat.

Sama persis dengan hidup kita..
Seburuk apapun hari kemarin yang terjalani..
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk kita.

Kita selalu diberi kesempatan yang baru...
Untuk melakukan sesuatu yang benar,
Dalam hidup kita setiap harinya,
Memperbaiki kesalahan kita ...
Dan melanjutkan 'alur cerita' ...
Yang sudah ditetapkan-Nya ..
Untuk tiap - tiap kita.

Subhanallah...
Segala puji bagi-Mu ya Rabb..
Untuk setiap hari baru...
Yang masih Engkau berikan buat kami...
Jalani..nikmati dan isilah halaman buku kehidupan kita..
Dengan  hal-hal yang benar dalam keridhoan-Nya.

Sahabat..
Jangan lupakan..
Untuk selalu 'bertanya' kepada Allah..
Tentang apa yang harus kita tulis di setiap halamannya..
Agar pada saat halaman terakhir buku kehidupan kita selesai..
Kita dapati sebuah 'goresan pena' yang indah...

Dan 'penulisnya'...
Menjadi  pribadi yang 'indah'...
Yang Allah 'cinta dan rindukan'..
Dan buku kehidupan kita..
Layak untuk di'baca'...
Dan menjadi inspirasi juga teladan ..
Yang memberi kebanggaan ..
Buat generasi setelah kita

Sahabat..
Selamat menulis di 'buku kehidupanmu'...
Dengan 'tinta cinta' dan 'pena kebajikan'.
Dalam tuntunan kearifan nurani..
Berlentera kalam Ilahi ..
Yang telah difirmankan-Nya
Semoga...
Allah 'tuntun' tangan dan 'hati' kita..
Amiiin..


Blitar, Menjelang Dhuhur, 23 Februari 2011
Bahtiar Effendi
copas dari:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150098021584285

Sabtu, 05 Maret 2011

DIALOG DUA SAHABAT TENTANG AHMADIYAH

Syahdan… Gara-gara Gubernur Jawa Timur dan Jawa Barat mengeluarkan Surat Keputusan pelarangan kegiatan Ahmadiyah di wilayahnya, sejumlah aktivis HAM sekuler di Indonesia tersulut amarahnya. Perjuangan mereka untuk menegakkan prinsip kebebasan beragama ala Barat menjadi terhambat. Meskipun begitu, mereka juga bersorak, karena mempunyai bahan untuk berkampanye ke luar negeri, bahwa Indonesia adalah Negara yang jahat, karena tidak memberikan kebebasan beragama kepada kelompok –kelompok minoritas yang dianggap sesat oleh umat Islam.
Nurkalis, seorang pegiat HAM sekuler, tidak dapat lagi menahan amarahnya, setelah Gubernur Jawa Barat juga mengeluarkan SK pelarangan Ahmadiyah, menyusul SK serupa yang dikeluarkan Gubernur Jawa Timur. Tak tahan dengan gejolak dalam dadanya, Nurkalis menghubungi sahabatnya, Nur-Kholis. “Kita harus ketemu dan bicara serius, Kholis. Ini pasti kerjaan orang-orang MUI yang mendesak-desak pemerintah untuk melarang Ahmadiyah. SK-SK ini sangat tidak manusiawi, saya akan melawan habis-habisan,” kata Nurkalis, di ujung telepon.
“Memangnya kenapa? Kayak kamu orang Ahmadiyah saja… Sedangkan yang Ahmadiyah saja tidak ribut, kok kamu yang ribut,” jawab Kholish.
“Saya tidak habis pikir, kenapa Gubernur Jawa Timur dan Jawa Barat setega itu dalam membantai orang Ahmadiyah,” kata Nurkalis.
“Apa kamu sudah baca isi surat keputusan gubernur itu secara lengkap?” kata Nur-Kholis.
“Sudah… kita ketemu saja di kantin kampus. Biar tuntas masalahnya, saya ingin kamu sadar, bahwa pikiran-pikiranmu tentang Ahmadiyah itu sangat membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mau jadi apa negara ini, kalau cara berpikir pemimpinnya seperti ini. Saya tunggu ya Kholis. Jangan lama-lama,” kata Nurkalis, dengan suara bernada kegeraman.
Nur-Kholis kenal betul pribadi dan pikiran sahabatnya ini. Sejak kecil mereka sudah bermain bersama, sampai menempuh kuliah yang sama di sebuah Perguruan Tinggi Islam di Jakarta. Nama mereka pun kebetulah juga mirip. Belasan tahun mereka berteman akrab. Meskipun tetap berteman, dua tahun belakangan ini, Nurkalis tampak sangat aktif dalam sebuah LSM bernama ES-TARA Institute yang aktif dalam menyuarakan jargon kebebasan beragama. Entah apa motifnya. Nur-Kholis tidak tahu pasti. Nurkalis pun enggan bercerita soal aktivitas barunya. Ia pun enggan melayani pertanyaan-pertanyaan Nur-Kholis seputar aktivitas barunya. Sepertinya, ada perasaan malu atau perasaan bersalah pada diri Nurkalis.
Nur-Kholis merasakan ada yang aneh dengan tindakan Nurkalis, yang biasanya tertutup, sekarang menjadi terbuka. Bahkan menantang debat. Maka, tanpa pikir panjag, ia menyanggupi ajakan dialog sahabatnya itu di kantin Kampus.
*****
Nurkalis sudah menunggu di kantin, saat Nur-Kholis tiba di sana. Belum sempat ia duduk sempurna, Nurkalis sudah membanting lembaran kertas di meja kantin. “Ini baca! Jelas isinya mengekang kebebasan beragama, bahkan membunuh kebebasan beragama. Ini kan melanggar HAM. Katanya kita menghormati HAM, bagaimana ini Kholish, teman-temanmu orang-orang radikal itu yang berhasil mempengaruhi dan menekan pemerintah, sehingga mengeluarkan keputusan yang sangat tidak masuk akal ini,” kata Nurkalis.
“Kalis, Kalis…. Mengapa menjadi begini cara berpikir kamu? Kamu lebih mengedepankan HAM, HAM, HAM, kebebasan,… apa tidak ada argumentasi lain yang lebih baik. Kitab suci kamu itu al-Quran atau Deklarasi HAM?”
“Jangan kemana-mana Kholis. Kita kembali ke pokok masalah, kan orang Ahmadiyah juga mempunyai hak-hak konstitusional sebagai warga Negara Indonesia. Mereka kan juga manusia? Ya k an? Mengapa keyakinan mereka tidak kita hormati, mereka punya hak untuk berkeyakinan dan beragama?”
“Kalau mereka dan kamu mengaku warga negara Indonesia, ya taati peraturan dong! Kan ada undang-undang yang mengatur soal kebebasan beragama. Ada UU No 1/PNPS/1965 tentang larangan melakukan penodaan agama. Bukankah UU itu sudah begitu gamblang menjelaskan bahwa siapa pun yang menyebarkan aliran atau paham yang menyerupai ajaran-ajaran pokok agama yang diakui di Indonesia maka itu merupakan penodaan agama?”
“UU itu sendiri jelas-jelas melanggar prinsip HAM dan kebebasan beragama!” Nurkalis menukas sahabatnya.
“Bukankah UU itu sudah pernah digugat oleh beberapa tokoh liberal dan gugatan itu pun sudah ditolak oleh Mahkamah Konstitusi? Kamu mengaku warga Negara yang baik, tetapi tidak mau menghormati Undang-undang. Warga Negara cap apa kamu ini?”
“Saya berpegang pada prinsip kebebasan. Kalau negara tidak menjamin kebebasan warganya untuk beragama, maka negara itu jelas salah. Bukankah Ahmadiyah tidak mengganggu orang lain; dia menjalankan ibadah menurut keyakinannya sendiri. Kenapa tidak kita hormati, kenapa malah dilarang?”
“Oke, Kalis, ,… ayo kita diskusi serius soal kebebasan… saya layani sampai kapan pun dan dimana pun. Sejak kamu aktif di ES-TARA Institute, sepertinya logika kamu jadi berubah, terbalik-balik, bahkan keblinger. Sayang, …. Kamu ini dasarnya baik. Tapi karena keliru berpikir, jadi tersesat. Tidak sadar, kamu sudah menjalani proses cuci otak.”
“Okelah. Jangan sok menggurui saya. Kita sama-sama mahasiswa. Setuju nggak bahwa kebebasan adalah hak dasar manusia?”
“Kebebasan yang mana dulu? Kebebasan yang kebablasan harus dilarang. Kebebasan ada batasnya.”
“Ya… batasannya adalah tidak mengganggu orang lain. Ahmadiyah kan tidak mengganggu orang lain, kenapa harus dilarang?”
“Kamu salah berpikir! Orang yang memakai narkoba untuk dirinya sendiri juga tidak mengganggu orang lain, kenapa memakai narkoba dilarang? Kenapa kamu tidak protes? Orang yang mabuk-mabukan untuk dirinya sendiri, juga tidak mengganggu orang lain, kenapa juga dilarang? Orang yang telanjang di jalan, di kampus, di muka umum, juga tidak mengganggu orang lain, kenapa juga dilarang? Di satu negara Barat, saya tahu, kalau ada orang berdemonstrasi telanjang bulat di jalan raya juga ditangkap polisi, kenapa begitu? Saya pernah membaca, di Jerman ada wanita penumpang bus diturunkan oleh sopir karena berpakaian tidak sopan, sehingga menggangu konsentrasi sopir. Tindakan sopir itu dibenarkan oleh perusahaannya. Jadi, kebebasan itu jelas ada batasnya? Itu di negara yang mengkampanyekan kebebasan. Apalagi di Indonesia, Negara yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.”
“Kamu jangan kemana-mana! Ini masalah kebebasan beragama. Siapa yang berhak menentukan agama yang benar? Kan semua punya hak memeluk agama masing-masing, karena semua merasa benar. Setiap kepercayaan harus dihormati. Itu dijamin konstitusi.”
“Kalis… Kamu ingat kan kasus aliran Children of God. Kelompok ini mempunyai ajaran bahwa seks bebas adalah hal yang baik, karena saling berbagi kasih saying. Mereka saling menyayangi dan tidak mengganggu. Bahkan saling menyenangkan. Kenapa saat dilarang oleh pemerintah, kamu juga tidak protes. Kamu juga setuju. Kenapa!?”
“Kita bicara kelompok keagamaan!”
“Children of God juga kelompok agama. Mereka pun mendasarkan ajaran-ajarannya pada ayat-ayat tertentu dari Kitab agama tertentu tentang kasih sayang. Dan jelas mereka tidak mengganggu orang! Apa kelompok itu harus dibiarkan berkembang di tengah masyarakat?”
“Tapi Ahmadiyah ini lain… Mereka hanya mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu nabi. Kalau kita tidak setuju, ya biarkan saja, Nanti masyarakat juga akan dapat menilai benar dan salahnya. Kalau memang salah, kan tidak diikuti.”
“Komunis itu jelas salah, tapi yang ikut milyaran orang. Untuk tahu kebobrokan komunis, butuh waktu panjang dan ratusan juta manusia harus mati terlebih dahulu. Apa seperti itu yang kamu inginkan? Kamu saja, yang sudah kuliah di Perguruan Tinggi Islam, tidak tahu di mana kerusakan Ahmadiyah, sehingga kamu minta dia dibiarkan dan tidak perlu dilarang!”
Kalis terdiam. Logikanya tidak jalan lagi. Toh, ia hanya berucap lirih, “Tapi, mereka kan manusia. Apa kamu tidak kasihan mereka diburu-buru dan rumah mereka diserang?”
“Makanya, supaya tidak terjadi peristiwa seperti itu lagi, kebijakan Gubernur Jawa Timur dan Jawa Barat sudah tepat, dengan menertibkan dan melarang Ahmadiyah. Itu sangat bijak. Namanya pengobatan, terkadang pahit dan tidak disukai oleh kuman.”
“Kamu keterlaluan menyamakan Ahmadiyah dengan penyakit… Kitab mereka juga al-Quran, Nabinya juga Muhammad, shalat mereka sama dengan kita. Bukankah sebagai Muslim kita harus menusiawi?”
“Kalis… cobalah baca buku-buku Ahmadiyah. Jelas sekali mereka menganggap orang Islam seperti kita ini adalah sebagai “orang-orang yang belum beriman”, sehingga mereka tidak mau shalat dengan kita.”
“Tapi, apa mereka harus dikeluarkan dari Islam. Apa kamu tega mengeluarkan meeka dari Islam?”
“Lho, sejak kapan Ahmadiyah masuk ke dalam Islam? Kalau kamu baca buku-buku mereka, amat sangat jelas bahwa mereka selalu menempatkan dirinya di luar Islam. Karena itulah, sepertinya umat Islam tidak pernah mengeluarkan Ahmadiyah dari Islam; Ahmadiyah itu sendiri yang menempatkan dirinya di luar Islam.”
“Okelah… tapi apa setelah SK Gubernur itu dikeluarkan, orang-orang Ahmadiyah harus dusir dari Indonesia?”
“Jelas tidak. Mereka hanya dilarang untuk menyebarkan ajarannya yang jelas-jelas salah dan sesat, karena mengakui Ghulam Ahmad sebagai nabi. Ajaran seperti itu tidak patut dikembangkan di Indonesia. Jika secara individu mereka meyakini ajaran semacam itu, ya itu untuk dirinya sendiri. Kita berharap, lama-lama Indonesia bebas dari ajaran sesat semacam ini.”
“Kamu sangat egois dan sok bener sendiri, padahal yang tahu kebenaran hanya Tuhan.”
“Kalau kamu tidak tahu kebenaran, tidak usah bicara! Diam saja! Kamu tidak tahu, kenapa bicara? Kalau saya sudah tahu kebenaran, karena Allah sudah memberitahukan kebenaran melalui nabi-Nya, yang akhirnya sampai kepada saya. Kalau kamu tidak tahu kebenaran, sungguh kasihan, sudah kuliah tinggi-tinggi tidak tahu kebenaran. Jadi, kalau tidak tahu, jangan ngomong!”
“Ah susah ngomong sama kamu! Pokoknya saya tidak setuju pada SK Gubernur yang melarang Ahmadiyah. Titik!” Nurkalis menukas sambil angkat kaki dari kantin.
Nurcholis hanya terbengong-bengong menatap kepergian sahabatnya. Ia lalu berdoa: “Ya Allah berikanlah petunjuk-Mu kepada sahabatku!”

copas dari:
http://www.dakta.com/catatan-akhir-pekan/8607/dialog-dua-sahabat-tentang-ahmadiyah.html

Sebelum Kontrak Berakhir

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bertemu dengan Nabi Sulaiman AS. Ia datang dengan bentuk manusia sehingga tak seorang pun yang mengetahui kedatangannya selain Nabi Sulaiman. Saat itu Nabi Sulaiman sedang berkumpul dengan beberapa orang sahabatnya. Saat malaikat maut hendak pergi ia memandang salah seorang sahabat Nabi Sulaiman dengan pandangan yang aneh, lalu pergi.

Setelah malaikat maut pergi, sahabat Nabi Sulaiman itu bertanya, "Wahai Nabiyullah, mengapa ia memandangiku seperti itu?" Jawab Nabi Sulaiman, "Ketahuilah, dia itu adalah malaikat maut."

Kemudian sahabat Nabi Sulaiman itu berkata, "Wahai Nabi, tiupkanlah angin dengan kencang, sehingga angin itu membawaku ke puncak negeri India, sesungguhnya aku berfirasat buruk."

"Apakah engkau akan lari dari takdir jika maut akan menjemputmu?" tanya Nabi Sulaiman. "Sesunguhnya Allah memerintahkan kita untuk mencari sebab-sebabnya. Dan, aku yakin bahwa engkau akan mengabulkan permintaanku." kata sahabat Nabi Sulaiman itu. Kemudian, Nabi Sulaiman memerintahkan kepada angin untuk membawanya ke tempat yang diinginkan.

Selang beberapa saat malaikat maut datang, Nabi Sulaiman bertanya, "Apa urusanmu dengan salah seorang sahabatku, mengapa engkau pandangi dia seperti itu?"

Malaikat maut menjawab, "Aku memandanginya seperti itu dikarenakan ia tercatat didaftar kematian bahwa ia akan mati di sebuah negeri di India. Aku heran, bagaimana ia dapat pergi ke sana sedangkan ia ada bersamamu? Kemudian, di tempat yang telah ditentukan, pada waktu yang telah digariskan kulihat ia datang kepadaku dan kucabut nyawanya."

Kisah di atas mengingatkan kepada kita bahwa malaikat maut akan selalu mengintai siapa saja yang masa kontraknya akan berakhir di dunia ini. Jika masa kontraknya habis maka tak seorang pun dapat lari darinya. ".… Maka, apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS al-A'raf [7]: 34).

Dalam ayat lain Allah SWT menegaskan, "Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya." (QS Qaf [50]: 19).
Lari kepada dokter bila sakit menimpa, lari kepada makan bila rasa lapar datang, lari kepada minum bila rasa haus menghampiri. Lalu, lari kepada siapa bila kematian akan menjemputmu?




Oleh Imam Nur Suharno
Republika.co.id
Kamis 10 Februari 2011

Jumat, 04 Maret 2011

Ah...Ini mah dikiiittt....

Tadi siang menghadapi macet di daerah Pasar Kranji. biasanya kemacetan di sini bisa sepanjang hampir satu kilometer, tapi kebetulan hari ini hanya sekitar 200m. Seorang penumpang bertanya, "Macet, ya, Bang?" si abang supir pun menjawab, "Ini mah dikit, Bu." Ibu tersebut langsung turun. Mungkin ibu tadi tidak terbiasa menghadapi macet yang panjang, sehingga macet 200m pun sudah dianggapnya terlalu panjang hingga ia turun. Si Abang Supir yang terbiasa menghadapi macet hingga hitungan km, merasa bersyukur karena macet kali ini sangat pendek jaraknya.

Saya jadi teringat cerita ibu saya mengenai salah seorang sahabatnya yang sudah sukses menjadi pengusaha. Sahabatnya itu menginap di salah satu hotel berbintang di Solo. Sang sahabat ini sangat heran bercampur senang karena harga sarapan nasi goreng di hotel itu hanya Rp. 100.000/porsi. Padahal menurutnya sarapan di hotel lain yang sekelas bisa mencapai Rp. 300.000/porsi. Ibu saya terbengong-bengong tak percaya. Bagi ibu saya, Rp. 100.000 itu sudah bisa digunakan untuk berbelanja ke pasar membeli keperluan makan sekeluarga selama seminggu (bahkan lebih). Menggunakan Rp. 100.000 hanya untuk sarapan, bagi beliau benar-benar pemborosan.

Yah...saya jadi menarik napas...begitulah manusia...
Kita menilai sesuatu berdasarkan pengalaman. Jika kita terbiasa melakukan dosa-dosa kecil, lama-lama dosa-dosa kecil itu jadi terasa tidak bernilai. Bahkan mungkin kita tak lagi merasa bersalah melakukan dosa-dosa kecil. Akibatnya bukan tak mungkin kita akan kita akan merasa dosa besar sebagai dosa kecil.

Jika kita terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan kecil. Kebaikan-kebaikan kecil itu tentu makin lama makin terasa sebagai hal yang biasa hingga kita melakukannya tanpa merasa mengorbankan apa pun.

Jika demikian halnya, bukankah lebih baik terbiasa melakukan kebaikan-kebaikan besar? Sehingga kebaikan-kebaikan besar itu akan terasa sebagai kebaikan kecil yang tidak memerlukan balasan apa pun...Sehingga otak kita tak perlu repot memikirkan balasan yang pantas atas perbuatan baik kita...

Nesri Baidani

Sejarah April Mop

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang
patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop.
April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong
kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan
umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab
itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan
walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1
April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua,
saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar
bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah
sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal,
tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop
dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di
masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke
depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat
dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu,
apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan
memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah
Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol
berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja
berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar
menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes,
Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan
Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat
yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak
orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim
Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan
secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan
Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala
hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad
lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah
terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah
sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama
melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah
secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah
Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi
dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu
untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan
upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan
salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak
hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak
kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan
diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi,
tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah,
tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di
rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para
Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar
Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim
diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di
pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun
segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka
dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke
pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih
bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam
Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah
yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa
ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang
masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika
tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka
keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak
bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan
terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para
tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat
Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh
Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di
mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh
dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada
tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.
Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat
Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka
merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus
dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di
mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di
Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang
ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April
Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan
saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena
bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.
(dariberbagai sumber)
copas dari: http://www.facebook.com/?sk=lf#!/note.php?note_id=114863908529207