Jumat, 24 Februari 2012

Ternyata 7 Tahun Yang Lalu, Bumi Nyaris Kiamat



Sebuah lontaran energi sinar gamma menghantam bumi selama 0,2 detik. Tetapi jumlah energi yang dihantarkan sama dengan energi sinar matahari selama 500 ribu tahun. (dailygalaxy.com)
Pada 27 Desember 2004, mendadak sebuah lontaran energi tak kasat mata menghantam Bumi. Ia diperkirakan berasal dari jarak yang cukup jauh, yakni dari konstelasi Sagitarius yang jaraknya mencapai sekitar 50 ribu tahun cahaya atau kurang lebih 473 ribu triliun kilometer.
Ledakan dan hantaman sinar gamma ini pertamakali terdeteksi oleh satelit Swift milik NASA. Adapun bagi astronom, pengamatan terhadap kejadian tersebut memberikan contoh paling detail dari lontaran energi yang pernah terekam sepanjang sejarah.
Meski lontaran energi itu hanya menyerang selama sekitar 0,2 detik, tetapi energi itu sama banyak dengan energi sinar matahari yang menyinari Bumi hingga 500 ribu tahun lamanya.
Akibat hantaman energi sinar gammar dahsyat tersebut, banyak satelit elektronik yang mengorbit Bumi mengalami kerusakan. Atmosfir teratas Bumi juga mengalami ionisasi luar biasa.
Setelah diteliti lebih lanjut, astronom mendapati bahwa sumber serangan adalah magnetar langka yakni SGR 1806-20 yang berada di sisi lain galaksi Bima Sakti.
Soft gamma ray repeaters (SGRs) ini terjadi saat medan magnet yang tengah terbelit berupaya untuk merapikan kembali dirinya dan memecah kerak magnetar tersebut. Akibatnya, terjadi lontaran energi dengan zona mematikan yang bisa mencapai beberapa tahun cahaya.
Magnetar sendiri punya medan magnet 1.000 kali lipat dibanding pulsar (bintang neutron bermedan megnet tinggi yang memancarkan radiasi elektromagnetik) biasa. Ia sangat kuat dan bisa mengakibatkan kehancuran apapun yang ada dalam jarak 1.000 kilometer di sekitarnya.
Ilustrasi lontaran sinar gamma yang menghantam atmosfir bumi, 2004 lalu. (Dailygalaxy.com)
“Satelit Swift didesain untuk menemukan lontaran yang tidak lazim,” kata Neil Gehrels, peneliti dari Goddard Space Flight Center, NASA, dikutip dari Daily Galaxy, 27 Desember 2011. “Kita benar-benar terhantam telak dengan yang satu ini,” ucapnya.
Beruntung bagi Bumi, jarak sumber ledakan itu sangat jauh. Dan gamma-ray burst (GRB) berikutnya yang akan datang, kemungkinan hadir dari jarak ribuan tahun cahaya dari Bumi.
Fenomena seperti ini juga kemungkinan hanya terjadi satu kali dalam satu dekade. Artinya, GRB yang menghantam atmosfir Bumi pada tahun 2004 lalu merupakan kejadian yang sangat langka.


Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/

Selasa, 21 Februari 2012

Coelacanth – Ikan Yang Terlupakan Oleh Waktu



Coelacanth (artinya “duri yang berongga”, dari perkataan Yunani coelia, “κοιλιά” (berongga) dan acanthos, “άκανθος” (duri), merujuk pada duri siripnya yang berongga) IPA: [ˈsiːləˌkænθ] adalah nama ordo (bangsa) ikan yang antara lain terdiri dari sebuah cabang evolusi tertua yang masih hidup dari ikan berahang. Coelacanth diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di perairan sungai Chalumna tahun 1938. Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado, Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja laut.
Coelacanth terdiri dari sekitar 120 spesies yang diketahui berdasarkan penemuan fosil.
Sampai saat ini, telah ada 2 spesies hidup Coelacanth yang ditemukan yaitu Coelacanth Komoro, Latimeria chalumnae dan Coelacanth Sulawesi (manado), Latimeria menadoensis.
Hingga tahun 1938, ikan yang berkerabat dekat dengan ikan paru-paru ini dianggap telah punah semenjak akhir Zaman Cretaceous, sekitar 65 juta tahun yang silam. Sampai ketika seekor coelacanth hidup tertangkap oleh jaring hiu di muka kuala Sungai Chalumna, Afrika Selatan pada bulan Desember tahun tersebut. Kapten kapal pukat yang tertarik melihat ikan aneh tersebut, mengirimkannya ke museum di kota East London, yang ketika itu dipimpin oleh Nn. Marjorie Courtney-Latimer. Seorang iktiologis (ahli ikan) setempat, Dr. J.L.B. Smith kemudian mendeskripsi ikan tersebut dan menerbitkan artikelnya di jurnal Nature pada tahun 1939. Ia memberi nama Latimeria chalumnae kepada ikan jenis baru tersebut, untuk mengenang sang kurator museum dan lokasi penemuan ikan itu.
Berkas:Coelacanth and Courtenay-Latimer.jpg
Coelacanth pertama yang ditemukan di Afrika Selatan, di hadapan Nn. Courtenay-Latimer, kurator museum East London.
Pencarian lokasi tempat tinggal ikan purba itu selama belasan tahun berikutnya kemudian mendapatkan perairan Kepulauan Komoro di Samudera Hindia sebelah barat sebagai habitatnya, di mana beberapa ratus individu diperkirakan hidup pada kedalaman laut lebih dari 150 m. Di luar kepulauan itu, sampai tahun 1990an beberapa individu juga tertangkap di perairan Mozambique, Madagaskar, dan juga Afrika Selatan. Namun semuanya masih dianggap sebagai bagian dari populasi yang kurang lebih sama.
Pada tahun 1998, enampuluh tahun setelah ditemukannya fosil hidup coelacanth Komoro, seekor ikan raja laut tertangkap jaring nelayan di perairan Pulau Manado Tua, Sulawesi Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun belum diketahui keberadaannya di sana oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan raja laut secara fisik mirip coelacanth Komoro, dengan perbedaan pada warnanya. Yakni raja laut berwarna coklat, sementara coelacanth Komoro berwarna biru baja.
Ikan raja laut tersebut kemudian dikirimkan kepada seorang peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Erdmann, bersama dua koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI. Penemuan ini kemudian dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature.[1] Maka kini orang mengetahui bahwa ada populasi coelacanth yang kedua, yang terpisah menyeberangi Samudera Hindia dan pulau-pulau di Indonesia barat sejauh kurang-lebih 10.000 km. Belakangan, berdasarkan analisis DNA-mitokondria dan isolasi populasi, beberapa peneliti Indonesia dan Prancis mengusulkan ikan raja laut sebagai spesies baru Latimeria menadoensis.
Dua tahun kemudian ditemukan pula sekelompok coelacanth yang hidup di perairan Kawasan Lindung Laut (Marine Protected Areas) St. Lucia di Afrika Selatan. Orang kemudian menyadari bahwa kemungkinan masih terdapat populasi-populasi coelacanth yang lain di dunia, termasuk pula di bagian lain Nusantara, mengingat bahwa ikan ini hidup terisolir di kedalaman laut, terutama di sekitar pulau-pulau vulkanik. Hingga saat ini status taksonomi coelacanth yang baru ini masih diperdebatkan.
Pada bulan Mei 2007, seorang nelayan Indonesia menangkap seekor coelacanth di lepas pantai Provinsi Sulawesi Utara. Ikan ini memiliki ukuran sepanjang 131 centimeter dengan berat 51 kg ketika ditangkap.
Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap.


Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/

Senin, 20 Februari 2012

Jawaban soal fisika SMA - 025

Ini Pertanyaan dari Angky Sukwan Musa, siswi SMK Telkom Sandhy Putra 2 Makassar.
Soal Uraian
1. Pada sebuah benda massa 0,3 kg bekerja sebuah gaya 6N (g=10 ms-2 ) selama 5 detik a. Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya itu ? b. Berapa energi kinetik benda itu pada detik kelima ?
2. Dari puncak menara yang tingginya 30m dilemparkan sebuah benda (massa 4 kg) dengan kecpatan awal 40√3 ms-1 keatas dengan sudut kemiringan 30o terhadap horizontal. ( g= 10 m/s2) a. Tent titik tertinggi dari benda itu dengan hukum kekekalan energi b. Hitunglah kecepatan benda pada saat jatuh di tanah
3. Sebuah benda bermassa 0,4 kg sedang bergerak beraturan melalui lintasan lurus horizontal dengan kecepatan 5 ms-1 . pada suatu saat mulai bekerja pada benda itu suatu gaya 4 N searah dengan arah gerak benda. Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya itu selama 4 detik ? dan berapa energi kinetik banda pada saat itu ?
4. Ram mesin skraf yang massanya 120 kg bergerak pada rel licin sejauh 80 cm.jika kecepatan rata” dari gerak ram 0,2 m/s, hitunglah :

a. Besar energi yang di miliki ram b. Daya yang diperlukan untuk menekan pegas
5. Sebuah benda dilemparkan vertikal keatas dan mencapai tinggi maks. 80 m. Hitung kecepatan awalnya (g = 10 m/s-2 ).

Jawaban:



Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/

Selasa, 14 Februari 2012

20 Tips Mengatur Diri Sendiri


1. Tunaikanlah hak-hak Allah SWT. dan mohonlah pertolongan kepada-Nya dalam setiap permasalahan hidup yang menimpa diri Anda.
“Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mahan per-talangan.” (Al Fatihah ayat 5).
Apabila manusia mau memperbaiki hubungannya dengan Tuhannya, maka Allah akan memberikan kebaikan dalam setiap permasalahan hidupnya. Apabila manusia mau mengingat Tuhannya ketika dalam keadaan senang, maka Allah akan mengingatnya pada waktu dia susah. “Ingatlah Allah maka Dia akan mengingatmu.” Orang yang mengabaikan dan tidak memenuhi hak-hak Tuhannya maka ia akan lebih mengabaikan hal-hal lainnya.
“Mereka melupakan Allah laiu Allah pun melupakan mereka.”
Ada orang yang mengatakan: “Dalam hati ada sesuatu yang sifatnya tidak teratur, dan ketidakteraturan itu tidak dapat disatukan kecuali dengan meng-hadap kepada Allah. Dalam hati ada suatu kesedihan yang tidak bisa di-hilangkan kecuali dengan cinta kepada Allah. Di dalam hati ada kesedihan yang tidak dapat dihilangkan kecuali dengan senang karena mengetahui Allah dan bermu’amalah (interaksi) dengan-Nya dengan ikhlas.
Dalam hati terdapat kegelisahan yang tidak dapat ditenangkan kecuali dengan segera lari menghadap kepada-Nya. Dalam hati terdapat suatu kebutuhan yang tidak dapat ditutup kecuali dengan cinta kepada Allah, taubat kepada-Nya, selalu mengingat-Nya, dan memurnikan ibadah dengan sebenar-benamya kepada-Nya. Walaupun dunia dan seluruh isinya diberikan kepadanya, hal itu tidak akan dapat menutup kebutuhan tersebut selamanya.”
Jadilah Anda orang yang selalu bersama Allah, maka Allah akan selalu bersama Anda, dan ketika itu Allah tidak akan menggagalkan usaha Anda. Insya Allah.
2. Penuhilah pikiran Anda dengan ke-optimisan dan mengharap kesuksesan dengan seizin Allah. Selalulah merasa gembira dan dapat menguasai pikiran dan perasaan Anda. “Berialah kabar gembira dan janganlah membuat mereka lari dan jera.”
3. Biasakan diri membuat tujuan yang tinggi dan jelas pada setiap aktifitas.
4. Usahakan untuk selalu membuat rencana dalam segala macam permasalahan hidup, dan sebisa mungkin jauhilah terjadinya kekacauan dan langkah tanpa rencana dalam setiap pekerjaan. Susunlah usaha Anda dengan teratur dan arahkan pada tujuan yang jelas dan tertentu. Hindarilah kekacauan dalam menempuh perjalanan menggapai tujuan.
5. Usahakan agar rencana-rencana untuk mencapai tujuan itu berupa aktifitas yang dapat diraba (dapat dilakukan) dan jelas. Hindari perilaku menunda-nunda pekerjaan dan berbuat yang tidak benar.
6. Waspadalah agar waktu Anda tidak terbuang percuma tanpa suatu aktifitas, karena berarti Anda kehilangan hidup. Berusahalah setiap hari untuk terus maju menuju tujuan-tujuan Anda, walaupun hanya satu langkah saja. Barangsiapa yang berjalan pada jalannya maka ia akan sampai.
7. Aturlah segala urusan Anda, dengan cara menulis janji-janji Anda, selalu menepatinya dan terbiasa menjaganya. Demikian juga dalam mengatur dan menata segala hal yang ada di rumah, di kantor, di mobil dan lainnya dengan cara yang sama agar mempermudah Anda dalam berinteraksi dengannya.
8. Lawanlah bila nafsu berusaha untuk memalingkan diri Anda dari pekerjaan yang baik dan penting pada kesenangan dan terus menerus bermain.
9. Jangan lupa memperhatikan pekerjaan pekerjaan yang menghabiskan banyak waktu. Oleh karena itu, janganlah membuang waktu untuk sesuatu yang tidak berguna, tetapi dahulukan pekerjaan yang lebih penting lalu kerjakan yang di bawahnya.
10. Tumbuhkan prinsip segera dan bergegas melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Sesuatu yang telah lewat selamanya tidak akan kembali lagi. Kehidupan ini adalah perlombaan dan waktunya sangat pendek bila Anda pergunakan untuk menunggu, menangguhkan atau menunda-nunda sesuatu.
11. Bila Anda melihat ada kebiasaan buruk dan dapat memalingkan Anda untuk terus maju mencapai tujuan, obatilah kebiasaan itu dan gantilah dengan yang lebih baik. Jangan memiliki kebiasaan yang dapat menguasai diri Anda kecuali kebiasaan yang benar dan bermanfaat. Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa mengerahkan pikiran dengan sungguh sungguh atau upaya fisik. Kebiasaan dapat diusahakan, dan karena itu memiliki kemungkinan untuk diubah dan diganti bila diperlukan, walaupun pada awalnya terasa sulit. Barangsiapa yang membiasakan diri berbuat kebaikan, beraktifitas dan berproduksi maka ia akan terbiasa dengannya. Barangsiapa yang membiasakan diri berbuat ke-rusakan di muka bumi, berbuat yang tidak baik dan bermalas-malasan maka ia akan terbiasa dengan hal tersebut.
12. Jadikanlah nilai-nilai dan dasar-dasar keyakinan di atas segala tawaran, dan jadikan sebagai petunjuk pada setiap kegiatan hidup Anda. Bila tidak demikian, kita berlindung kepada Allah-maka Anda adalah orang pertama yang mengejek diri Anda sendiri walaupun orang lain menghormati dan menyanjung diri Anda.
13. Biasakan diri Anda untuk selalu mencari kebenaran. Hindarilah kemunafikan dalam segala bentuk dan rupanya. Berbicaralah dengan kalimat yang terang, dengan penuh sopan santun, lembut dan jujur. Tumbuhkan kemampuan untuk memutuskan sesuatu ketika jalan terpecah menjadi dua antara kebenaran dan kebatilan.
14. Ketika menunggu suatu hasil pekerjaan, hadapilah dengan keberanian, sabar, hati yang teguh, tanggung jawab dan menyerahkan segala yang hasilnya kepada Tuhan. Hendaknya Anda mengetahui bahwa apa saja yang mengenai Anda tak mungkin terhindar dari Anda, dan apa yang terlepas dari Anda tak mungkin mengenai Anda. Pena pencatat amal telah diangkat dan buku catatan telah kering (semua telah berlalu). Waspadalah, jangan terlalu banyak mengeluh dan gelisah, karena keduanya merupakan sifat orang lemah. “Hal yang paling buruk pada seseorang adalah rakus, yang selalu merasa gelisah dan penakut yang tidak tahu malu.”
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Az Zumar ayat 10).
15. Janganlah kepribadian Anda seperti kaca transparan, yang mudah sekah tersingkap sesuatu di baliknya dan diketahui hakikatnya oleh orang yang hanya lewat jalan. Dalam kehidupan ini banyak orang yang ingin ikut campur masalah orang lain dan datang dalam permasalahan tersebut tanpa diundang, bahkan ada yang lebih buruk lagi. Oleh karena itu buatlah pintu yang kuat dan penjaga yang dapat dipercaya yang dapat dijadikan temp at berkonsultasi dalam segala permasalahan Anda, yang dapat dibuka pada waktu yang tepat sesuai kebutuhan untuk orang yang memang ahli dalam masalah tersebut, dan dapat ditutup ketika perlu ditutup.
Perlu ada latihan untuk menjaga perasaan diri dan tidak mudah lepas menampakkan sesuatu bila hal tersebut tidak baik. Anda bisa menjaganya dengan ketenangan Anda, dan mengikat hati ketika berhadapan dengan sikap yang dapat mengobarkan dan menggerakkannya. Pilihlah kalimat-kalimat dalam berbicara dengan meminta pertolongan pada ketenangan dan ikatan hati tersebut. Ringkasnya, hendaknya ungkapan kata-kata Anda tidak menampakkan kobaran hati Anda.
16. Jadikan Nabi Muhammad saw. sebagai teladan dan contoh yang paling tinggi, sebab beliau adalah orang yang telah sampai pada derajat manusia paling sempuma. Bila Anda mencari pemecahan masalah kehidupan sehari-hari Anda, Anda dapat mencarinya dalam sejarah perjalanan Nabi Muhammad saw. yang cemerlang. Hal ini menuntut Anda untuk selalu mempelajari dan mengkaji per-jalanan hidup beliau.
17. Persenjatai selalu diri Anda dengan semangat humor dan keceriaan, tetapi jangan terlalu tenggelam dan berlebih-lebihan. Bila permasalahan Anda telah gelap gulita, tersenyumlah kepadanya: karena bersedih dan mengerutkan dahl dapat menghancurkan jiwa, meletih-kan tubuh dan mengacaukan pikiran.
18. Hindarilah hayalan-hayalan dan angan angan yang tidak terkendali dan melayang-layang ke langit, juga hendanlah pesimistis yang melampaui batas yang dapat menghancurkan cita-cita. Jadilah orang yang berada di tengah tengah antara dua hal tersebut, gabungkan antara hayalan dan kenyataan.
Kekanglah lompatan hati dengan pan-dangan akal. Nyalakan cahaya akal dengan lidah api hati. Biasakan agar hayalan-hayalan itu sesuai dengan hakikat dan realita, dan ungkaplah hakikat dengan berdasar hayalan-hayalan yang elok dan berkilau.
19. Jangan tenggelam pada hal-hal yang sifatnya pelengkap (sekunder atau lux), sebab bisa-bisa Anda akan hancur dalam kemewahan. Akan tetapi, berbekallah dengan perhiasan yang mencukupi perjalanan Anda menuju tujuan. Jangan memberi beban yang terlalu berat pada bahu Anda. “Jangan hidup terlalu mewah, sesungguhnya kenikmatan itu tidak akan kekal.” Orang yang menjadi tawanan kesenangan (syahwat) dan kenikmatan maka ia akan kesulitan meninggalkannya, lalu ia akan menjadi lembek dan lemah.
20. Terakhir, ketahuilah bahwa setiap manusia memiliki kekurangan (kelemahan) dan kelebihan (kekuatan). Setiap orang adalah yang lebih mengetahui hakikat dirinya, selama ia tidak sombong atau bersikap bodoh. Orang yang berakal dan diberi petunjuk adalah orang yang mengarahkan hid up, pekerjaan dan spesialisasinya pada sesuatu yang memiliki kekuatan pad a dirinya, dan ia akan menjauhkan diri dan hidupnya dari titik-titik kelemahan.
Banyak sekali mutiara yang menyilaukan pandangan dengan cahaya yang jernih dan cantik, tapi ia merendahkan diri dengan bertempat di gua-gua di dasar lautan yang gelap. Banyak sekali bunga yang setia menempel pada batangnya di padang pasir, menebarkan bau harumnya bersama dengan bertebarannya debu di padang sahara. Seandainya kedua hal tersebut ditemukan dan diketahui orang, maka keadaan mereka berdua akan lain sekali.

Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/

Minggu, 12 Februari 2012

Astronom Temukan Planet Terbuat dari Berlian


Bisa dikatakan penemuan ini merupakan penemuan permata. Astronom yakin berhasil menemukan sebuah planet yang keseluruhannya terbuat dari berlian.
Ilmuwan University of Manchester mengaku berhasil menemukan bintang masif di Bima Sakti yang berubah menjadi planet kecil batu berharga itu. Tim riset internasional awalnya mendeteksi bintang tak biasa yang disebut pulsar.
Kemudian, peneliti menggunakan teleskop di observatori di Cheshire untuk menelitinya. Temuan ini kemudian menuntun ilmuwan menemukan tarikan gravitasi planet tetangga kecil yang mengorbit pulsar seperti ditulis Dailymail.
Pulsar merupakan bintang berputar yang memiliki diameter lebih dari 16 kilometer atau seukuran kota kecil yang memancarkan gelombang radio. Tim gabungan Australia, Jerman, Italia dan Amerika Serikat (AS) ini menduga, planet ini merupakan peninggalan bintang aslinya.
Anggota tim Dr Michael Keith mengatakan, “Sisa ini kemungkinan adalah karbon dan oksigen besar. Karena bintang terbuat dari elemen yang lebih ringan seperti hydrogen.” Artinya, sebagian besar bintang ini serupa berlian.
Bintang yang dijuluki PSR J1719-1438 dan planetnya terletak empat ribu tahun cahaya dari rasi bintang Serpen. Meski kecil, massa planet ini sedikit lebih berat disbanding Yupiter.
Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Science.


Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/

Kamis, 09 Februari 2012

Kisah Nyata: Akhir hayat penggemar musik dan pencinta Al-Qur'an


Tatkala masih di bangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar do’a ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.
Aku sungguh heran. Bahkan hingga aku berkata kepada diri sendiri: “Alangkah sabarnya mereka…setiap hari begitu…benar-benar mengherankan!”
Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin, dan itulah shalat orang-orang pilihan…Mereka bangkit dari tempat tidumya untuk bermunajat kepada Allah.Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah. Padahal berbagai nasihat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu.
Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan ke kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing.
Di sana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur’an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.
Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. 
Pekejaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. 
Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak. 
Aku bingung dan sering melamun sendirian…banyak waktu luang…pengetahuanku terbatas.
Aku mulai jenuh…tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentult penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas. Sampai suatu hari terjadilah suatu peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan.
Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas di sebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol…tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengalihkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban.
Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil daIam kondisi sangat kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah.
 Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma. Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat.
Ucapkanlah “Laailaaha Illallaah…Laailaaha Illallaah…” perintah temanku.
Tetapi sungguh mengherankan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding.Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat…Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat.
Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi… keduanya tetap terus saja melantunkan lagu.   
Tak ada gunanya…
Suara lagunya semakin melemah…lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak… keduanya telah meninggal dunia.
Kami segera membawa mereka ke dalam mobil.
Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatah pun. Selama pejalanan hanya ada kebisuan, hening. 
Kesunyian pecah ketika temanku memulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su’ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata: “Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia”. Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku Islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin.
Perjalanan ke rumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat.
Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat kusyu’ sekali.
Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu.
Aku kembali pada kebiasaanku semula…Aku seperti tak pemah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pemah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.
* Kejadian Yang Menakjubkan… Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu…sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku.
Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota.
Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri di belakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itu pun langsung tersungkur seketika.
Aku dengan seorang kawan, -bukan yang menemaniku pada peristiwa yang pertama- cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapatpenanganan.
Dia masih muda, dari tampangnya, ia kelihatan seorang yang ta’at menjalankan perintah agama.
Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.
Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an…dengan suara amat lemah.
“Subhanallah! ” dalam kondisi kritis seperti , ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran? Darah mengguyur seluruh pakaiannya; tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati.
Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan suaranya yang merdu. Selama hidup aku tak pernah mendengar suara bacaan Al Quran seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian: “Aku akan menuntun membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu… apalagi aku Sudah punya pengalaman,” aku meyakinkan diriku sendiri.
Aku dan kawanku seperti kena hipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur’an yang merdu itu. Sekonyong-konyong tubuhku merinding menjalar dan menyelusup ke setiap rongga.
Tiba-tiba suara itu berhenti. Aku menoleh ke belakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat. Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, detak jantungnya nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meninggal dunia.
Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah  wafat. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis, air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.  
Sampai di rumah sakit…
Kepada orang-orang di sanal kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan. Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya.
Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah, semua ingin ikut menyalatinya.
Salah seorang petugas tumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantarkan jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari Senin. Di sana, almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin. Ketika tejadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.
Bila ada yang mengeluhkan-padanya tentang kejenuhan dalam pejalanan, ia menjawab dengan halus. “Justru saya memanfaatkan waktu perjalananku dengan menghafal dan mengulang-ulang bacaan Al-Qur’an, juga dengan mendengarkan kaset-kaset pengajian, aku mengharap ridha Allah pada setiap langkah kaki yang aku ayunkan,” kata almarhum.
Aku ikut menyalati jenazah dan mengantarnya sampai ke kuburan.
Dalam liang lahat yang sempit, almarhum dikebumikan. Wajahnya dihadapkan ke kiblat.
“Dengan nama Allah dan atas ngama Rasulullah”.
Pelan-pelan, kami menimbuninya dengan tanah…Mintalah kepada Allah keteguhan hati saudaramu, sesungguhnya dia akan ditanya…
Almarhum menghadapi hari pertamanya dari hari-hari akhirat…
Dan aku… sungguh seakan-akan sedang menghadapi hari pertamaku di dunia. Aku benar-benar bertaubat dari kebiasaan burukku. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosaku di masa lalu dan meneguhkanku untuk tetap mentaatinya, memberiku kesudahan hidup yang baik (khusnul khatimah) serta menjadikan kuburanku dan kuburan kaum muslimin sebagai taman-taman Surga. Amin…(Azzamul Qaadim, hal 36-42)
Sumber : [“Saudariku Apa yang Menghalangimu Untuk Berhijab”; judul asli Kesudahan yang Berlawanan; Asy Syaikh Abdul Hamid Al-Bilaly; Penerbit : Akafa Press Hal. 48]



Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/