Selasa, 06 Desember 2016

SAAT MALAIKAT TURUN KETIKA AKSI 212

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman_

Berbagai keajaiban seputar Aksi 212 terus Allah SWT tunjukkan. Tak henti kita membicarakan, dan tak henti pula keajaiban demi keajaiban itu terurai. Kemarin, saat mengisi Taushiyah Maulid Nabi Muhammad saw. di Malang, KH Hasyim Muzadi, menuturkan, bahwa para malaikat telah diturunkan oleh Allah di Aksi 212 di Monas kemarin. Beliau menuturkan, *“Bagaimana tidak, minta teduh, teduh. Minta hujan, hujan turun. Tujuh juta lebih berkumpul dan bubar tanpa musibah. Jam 04 sore, Monas bersih kembali, seperti semula.”*

Hal senada, kemarin diungkapkan oleh Habib Rizzieq Shihab, saat Evaluasi Aksi Bela Islam III. Berbagai keajaiban Allah tunjukkan. *Betapa tidak, upaya penghadangan dan penggembosan dilakukan di mana-mana, tetapi tetap tidak bisa menyurutkan langkah peserta aksi. Bahkan, menurut beliau, ada tentara yang menangis, karena ingin bersama umat, tetapi dia harus tunduk, karena tekanan atasannya. Banyak peristiwa yang tidak bisa dinalar dengan nalar manusia, tetapi semuanya berjalan dengan izin dan pertolongan Allah. Karena itu, beliau mengingatkan, agar jumlah yang besar ini tidak lantas membuat kita sombong.*


Penuturan lain, peristiwa yang luar biasa juga diungkap oleh Republika Online. Mengutip tulisan Arik S. Wartono, kesaksian munculnya semerbak bau harum saat hujan turun jamaah shalat Jum’at di Monas.

********

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Postingan sebuah kesaksian seorang yang bernama Arik S Wartono soal munculnya harum semerbak yang tercium aksi super damai Bela Islam III atau aksi 212, Jumat (2/12), lalu, telah menyebar di media sosial. Postingan yang diberi judul *'SEMERBAK HARUM SAAT HUJAN TURUN JAMAAH SHOLAT JUM'AT MONAS*, kesaksian Arik S. Wartono' itu menceritakan bagaimana harum itu muncul saat hujan mengguyur massa aksi.

Berikut isi lengkap kesaksian Arik S Wartono:

Aku datang longmarch bersama tak kurang 3.000 (tiga ribu) jamaah dari kawasan Harmony, memasuki kawasan Monas melalui arah barat Patung Kuda Bundaran HI. Mendapat info bahwa Monas sudah penuh. Tapi aku butuh membuat liputan kebenarannya.

Maka aku memotret dan membuat video di bundaran HI sebentar, kemudian menerobos masuk mendekati panggung utama orasi di Monas, yang sekaligus lokasi panggung imam jamaah Shalat Jumat.

Langkahku terhenti sekitar 25 meter dari panggung orasi, sebab lautan umat sudah mustahil aku belah lagi untuk lebih dekat. Dari titik itulah aku membuat liputan kesaksianku, sambil menggelar sajadah.
Selama tak kurang tiga jam berdiam di titik Barat Monas, tepat kiri imam yang sekaligus lokasi panggung utama orasi, cuaca tak sedetikpun panas. Matahari muncul sedikit tanpa membakar terik, selebihnya mendung.

Drone terus beterbangan di atasku, hellykopter mengelilingi Monas dalam hawa sejuk angin semilir. Saat aku memejamkan mata sambil bersila di atas sajadahku sambil mendengarkan orasi Aa Gym, aku bahkan merasa sauasananya seperti sedang di pinggir pantai, adem-semilir. Padahal kabarnya ini aksi demonstrasi.

Setelah orasi beberapa tokoh, tiba saatnya Muadzin mengumandangkan adzan sebagai tanda dimulainya ibadah Jumat yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim lelaki akil balikh. Saat itulah hujan mulai turun, seolah Allah sengaja mengirim air wudhu untuk kami semua 7,4 juta jamaah.

Untuk orang sebanyak itu, coba pikir berapa ton kubik air yang dibutuhkan untuk berwudhu sekalipun dalam situasi paling darurat? Allah memahami kebutuhan kami, maka diturunkannya hujan yang tidak deras untuk kami berwudhu. Masya Allah, jamaah pun diliputi rasa syukur dan haru.

Sekitar 5 menit hujan turun, indra penciumanku mengindera bau semerbak harum. Aku berpikir sejenak, bau parfum siapakah ini yang sanggup semerbak dalam guyuran hujan?

Bukankah kami berkumpul 7,4 juta orang? Mestinya kan pengab bau keringat di bawah hujan? Normalnya kan bau apag (tak sedap) pakaian kotor berkeringat yang terbasahi air? Tapi ini malah bau harum semerbak.

Aku coba berpikir lain: apakah ada yang sedang membakar dupa? Ah mana mungkin ada dupa di bawah guyuran hujan? Lagipula ini bukan bau dupa, dan mana mungkin ada jamaah shalat jumat yang membakar dupa?

Aku coba berpikir lain, dan harum semakin semerbak, lebih dari 5 menit sudah harum ini. Apakah ada seseorang yang menyemprotkan parfum mahal dalam jumlah besar? Aku lihat sekeliling, nihil. Di sisi kiri belakangku sekitar 50 meter memang ada mobil tangki, tapi jelas bertuliskan Air Minum (untuk Wudhu).

Harum semerbak bahkan kian jelas. Maka aku coba bertanya pada orang-orang di sekelilingku dengan suara lumayan keras, sebab memang belum Adzan kedua sebagai tanda dimulainya khutbah Jumat:

_"Bapak-bapak dan Abang di sini semua apakah mencium bau harum yang kuat?"_

semua menjawab

_"Ya, benar. Bau harum, wangi."_

Aku lihat tadi ada seorang bapak usia 50an yang batuk saat hujan mulai turun. Mungkin bapak ini sedang pilek. Aku langsung tanya:

_"Apakah bapak juga mencium bau harum?"_

beliau tegas menjawab: _"Ya, benar bau harum !"_

Aku bertanya sekali lagi dengan suara lebih keras pada semua jamaah di sekelilingku:

_"Apakah semua yang di sini mencium bau harum yang kuat?"_

Semua serempak menjawab

_"Ya"_, sambil mengangguk.

Sampai aku mengulagi 3 kali pertanyaanku pada jamaah, jawabnya pun sama: _YA._

Aku melanjutkan pertanyaan:

_"Parfum apakah yang bisa berbau harum di tengah guyuran hujan begini?"_

Kebetulan saat itu hujan mulai sedikit deras, bersamaan dengan pertanyaanku. Tidak ada jawaban.
Akun lanjutkan:

_"Adakah di sekitar sini tanaman yang sedang berbunga, yang bapak dan abang semua kenali dengan bau harum begini?"_ Semua menggeleng, kembali tak ada jawaban.

Aku lanjutkan lagi:

_"Lalu bau harum apa ini, yang kita semua bisa merasakannya dalam guyuran hujan begini?"_ Kali ini pertaanku melemah, bahkan sedikit tersekat.

Dan beberpa jamaah aku lihat mulai berubah raut mukanya, mereka mulai berlinang air mata. Tiba-tiba saja kami para lelaki telah menangis di bawah hujan.

_"Masya Allah... Subhanallah.. apakah Kau sedang mengutus malaikatmu untuk kami ya Allah, dengan hujan ini?"_ Seorang bapak berwajah keturunan Arab (tampaknya seorang ustsdz, atau mungkin habib) spontan hampir berteriak sambi menangis.

Kami semua pun kian berlinang, tak kurang 100 orang saat itu di dekatku yang memberi kesaksian tentang fenomena alam yang tak biasa ini.

Muadzin pun mengumandangkan adzan kedua, Habib Rieziq mulai berkhutbah sebagai khatib shalat Jumat, dan bau harum tak tercium lagi, hujan terus merintik. Kami tetap khitmad menyimak khutbah Jumat yang menggetarkan.

Dan aku menjadi saksi di antara 7,4 juta jamaah. Itu jamaah shalat Jumat terbesar yang pernah aku ikuti seumur hidup, di bawah guyuran hujan. Allahuakbar.

Jakarta, 2 Desember 2016
Penelusuran Republika.co.id, Arik S Wartono adalah pemilik sanggar seni lukis bernama ‘Daun’.

****

Peristiwa-peristiwa ini, seperti kata KH Hasyim, mengingatkan kita, akan Kemahakuasaan Allah, yang Allah tunjukkan saat Perang Badar yang terjadi 14 abad silam, tepatnya 17 Ramadhan 2 H. Ketika Allah menurunkan 3000 s/d 5000 malaikat-Nya untuk membantu pasukan kaum Muslim. Di malam perang Badar itu, sepanjang malam Nabi saw. shalat dan menangis kepada Rabb-nya.

Bahkan, doa Nabi saw. yang sangat terkenal saat Perang Badar itu seolah menjadi senjata pamungkasnya, *“Ya Rabb, andai saja kelompok [yang hanya sedikit] ini kalah, maka setelah ini Engkau tak akan disembah lagi..”* Doa yang diucapkan oleh lisan suci nan mulia itu dilantunkan dengan nada bergetar, terbata-bata, dengan linangan air mata, terus dan terus mengetuk pintu Rabb-nya sepanjang malam.

Allah pun malu, jika tak mengabulkan doa hamba-Nya, terlebih yang meminta adalah kekasih-Nya, Muhammad saw. Mereka yang berkumpul saat Aksi 212 itu juga para kekasih-Nya. Maka, 7,4 juta manusia yang Dia banggakan itu pun mengetuk pintu-Nya, terus dan terus tanpa kenal putus asa. Mereka berharap Allah menurunkan pertolongan dan keputusan-Nya.

Begitulah, dan tanda-tanda itu pun Allah tunjukkan kepada hamba-Nya. Kita bersyukur, karena kita menjadi saksi peristiwa luar biasa itu. Kita bersyukur karena iman dan hati kita bersama mereka..

Biarlah mereka yang tidak man dan hatinya tidak bersama para kekasih-Nya. Biarlah mereka terus mencaci dan mencemoohnya, karena sesungguhnya di mata Allah, mereka bukan siapa-siapa..

Minggu, 13 November 2016

Supermoon 14 November 2016 Bakal Jadi yang Terbesar Sejak Tahun 1948


 Supermoon 2013 di atas Umaid Bhawan Palace, India. Kredit: Wikimedia Commons

Insya Allah pada 14 November 2016 besok,Rembulan akan berada di titik terdekatnya dengan Bumi (atau disebut perigee). Bulan Purnama perigee yang juga mulai akrab disebut Supermoon tersebut merupakan perigee terdekat Bulan sejak 26 Januari 1948!

Tepatnya pada tanggal 14 November 2016 pukul 18:23 WIB, jarak antara Bumi dan Bulan hanya sekitar 356.509 km saja. Dan dua pekan sebelum Supermoon ini, Bulan juga akan berada di titik terjauh (apogee) dari Bumi tahun ini, yakni pada 31 Oktober 2016. Jarak Bumi-Bulan saat apogee akan mencapai 406.662 km.

Dengan begitu, perbedaan jarak antara apogee pada 31 Oktober dengan perigee pada 14 November akan lebih dari sekitar 50.000 km. Tapi sayangnya, apogee 31 Oktober tepat pada saat Bulan memasuki fase Bulan Baru (New Moon), sehingga tak tampak di langit Bumi karena membelakangi Matahari.

Supermoon pada 14 November akan bertepatan dengan fase Bulan Purnama, yang terjadi tepatnya pukul 20:52 WIB. Dengan begitu, kita akan melihat diameter sudut Bulan Purnama yang lebih besar dari Bulan Purnama yang terjadi pada 68 tahun terakhir.


Supermoon 14 November 2016 besok akan membuat Bulan Purnama memiliki diameter sudut sekitar 7% lebih besar dari rata-rata Bulan Purnama. Bila dibandingkan dengan Micromoon, maka akan tampak sekitar 12-14% lebih besar. Supermoon juga terlihat sekitar 30% lebih terang.


Bisa Diamati di Indonesia?

Tentunya, sangat bisa. Apa lagi fase Bulan Purnama dan titik terdekat Bulan dengan Bumi akan dicapai saat Matahari sudah terbenam di Indonesia. Secara otomatis, ketika Bulan masuk fase Purnama, ia akan terbit berbarengan dengan Matahari terbenam.

Tapi bagi yang tidak sering mengamati Bulan, mungkin akan melihat Bulan yang biasa saja di langit, atau bahkan kesulitan melihat besarnya Bulan. Bagi Anda yang memiliki teleskop, Anda akan lebih mudah menemukan perbedaan besar diameter sudut Bulan Purnama.


Adakah Efeknya untuk Bumi?

Selain kita akan melihat Bulan Purnama yang sedikit lebih besar dan terang, ternyata ada juga, lho, efek Supermoon untuk Bumi. Walau begitu, efek yang timbul bukanlah efek negatif.

Efek Pasang Surut
Pasang naik dan pasang surut air laut disebabkan oleh gravitasi Bulan (dan Matahari) terhadap Bumi. Walaupun Bulan ukurannya jauh lebih kecil daripada Matahari, tetapi pengaruhnya lebih besar karena letak Bulan jauh lebih dekat ke Bumi ketimbang Matahari.
Gaya gravitasi menarik air laut ke arah Bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi Bumi dan bidang orbital Bulan dan Matahari.
Karena Bulan berada cukup dekat dengan Bumi pada saat Bulan Purnama perigee 14 November 2016, maka pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut seperti ini juga terjadi pada saat fase Bulan Baru.
Pemicu Bencana Alam?
Meskipun pada saat Supermoon posisi Matahari-Bumi-Bulan akan selaras di bidang Tata Surya, hal tersebut bukan merupakan pemicu bencana alam seperti gempa bumi atau aktivitas tektonik lainnya. Efek dari Supermoon bagi Bumi sangat kecil, bahkan tak berefek sama sekali.
Sudah banyak ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang hubungan antara Supermoon dengan bencana alam di Bumi, namun hingga kini belum menemukan suatu hubungan yang signifikan tersebut.
Jadi, sudah siap untuk mengamati Supermoon besok? Selamat observasi!

SUMBER

Senin, 17 Oktober 2016

Pseudoscience versi Marwah Daud



Bismillahirrohmanirrahiim. 
Semula saya cuek dengan kasus Kanjeng Dimas yang tiba-tiba pemberitaannya muncul di media TV. Kasus ini mulai menarik perhatian saya saat nama Marwah Daud ikut terseret di dalamnya. Nama yang pernah menjadi salah satu mahasiswa teladan tingkat nasional dari Unhas saat saya masih duduk di bangku sekolah menengah. Dan akhirnya saya semakin terusik saat menyaksikan program ILC di TV One (episode 4-5 oktober 2016). Saya kaget ternyata peranannya sangat besar yaitu sebagai ketua yayasan di padepokan Kanjeng Dimas yang guru besarnya adalah Taat Pribadi. Saya lebih terusik saat dia menyebut nyebut fisika kuantum, gravitasi, dan relativitas. Saya bertanya kapan dia belajar itu semua ? Koq bisa dia berpikiran seperti itu?
Sepertinya dia terpukau oleh temuan – temuan dalam cabang fisika tersebut

Pesona Fisika kuantum
Point poin yang penting dari fisika kuantum antara lain: Ketidakpastian Heisenberg, dualisme partikel-gelombang, nilai besaran yang bersifat diskrit, dan besaran- besaran fisis bisa dinyatakan dalam bentuk matriks operator. 
Teori Ketidakpastian: Jika sebuah peluru yang ditembakkan dengan kecepatan tertentu dan sudut elevasi tertentu dan kondisi ideal semua terpenuhi diperoleh hasil perhitungan jangkauanya 100 meter misalnya, maka fisika klasik akan mengatakan pasti 100 meter jangkauannya, namun fisika kuantum akan mengatakan kemungkinan besar 100 meter. Artinya terbuka peluang untuk meleset.  Sebuah gelas kaca yang rapuh dilepas dari ketinggian 4 meter di atas lantai marmer, fisika klasik akan menjawabnya pasti pecah namun fisika kuantum akan menjawabnya kemungkinan besar akan pecah. Artinya terbuka peluang untuk tidak pecah meski sangat kecil kemungkinannya. Demikian pula jika seseorang dilumuri minyak tanah lalu dilemparkan ke dalam api unggun raksasa, maka fisika kuantum akan menjawab kemungkinan besar akan terbakar. Mengapa ada peluang meleset? Karena tetapan Planck tidak bernilai nol. Dan mengapa peluang itu sangat kecil? Karena tetapan Planck bernilai sangat kecil (Baca juga: Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian 4): Tetapan Planck )
Dualisme partikel gelombang: Sebuah gelombang ternyata memiliki sifat - sifat seperti yang dimiliki 
partikel yang bergerak misalnya memiliki momentum meski sangat kecil diakibatkan oleh tetapan planck yang sangat kecil. Demikian pula sebuah partikel yang bergerak dapat memiliki ciri ciri gelombang misalnya dapat berinterferensi, berdifraksi, dan sebagainya. Fenomena mikroskop elektron adalah salah satu contoh pemanfaatan sifat gelombang dari elektron. Pada cahaya (foton) sifat dualisme ini ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan. Suatu saat dia bersifat partikel namun tersembunyi sifat gelombangnya, dan dapat pula sebaliknya. 

Pesona Relativitas Khusus
Jika sebuah benda bergerak dengan sangat cepat ( mendekati kecepatan cahaya), maka akan terjadi relativitas pada besaran - besaran yang selama ini dianggap mutlak. Sebuah batang yang menurut kita panjangnya 10 meter, bagi orang lain mungkin cuma 8 meter atau 6 meter atau bahkan lebih kecil. Sebuah bongkahan yang menurut kita berbobot 20 kg, boleh jadi bagi orang lain 25 kg. Sebuah peristiwa menurut kita berlangsung hanya 1 jam, bagi pihak lain boleh jadi 1,5 jam dan seterusnya. Semakin cepat gerakan yang terjadi semakin besar selisih yang timbul. Lantas bagaimana jika suatu objek melebihi kecepatan cahaya? Relativitas khusus mengharamkan hal tersebut karena akan merusak invariant Lorentz yang menyebabkan timbulnya suku imajiner (bilangan khayal). Jika kecepatan sama dengan kecepatan cahaya? Salah satu dampaknya ada suatu pihak yang waktunya tidak berjalan sama sekali. ( baca juga: Seri PANTASKAH KITA BERSU'UDZON KEPADA ALLAH (bagian1): Laju Cahaya ) Bagaimana jika benar ada yang melebihi kecepatan cahaya dan invariant Lorentz tidakberubah? Para penggemar fiksi mengatakan waktu akan mundur, maka bermunculanlah cerita dan film yang seolah bisa kembali ke masa lalu. Namun ini sama sekali tidak berdasar. Bisa dibantah dengan pertanyaan sederhana: Jika seekor harimau dewasa ke masa lalu dan di masa lalu itu dia bertemu dengan calon induknya (masih kecil) dan dia membunuh calon induknya di masa itu, lantas bagaimana eksistensi harimau tersebut? Memang beberapa ilmuwan membuka peluang adanya sesuatu yang bisa melebihi kecepatan cahaya termasuk guru saya Professor Abdullah Renreng ( almarhum). Namun beliau tidak mempertahankan invariant Lorentz tapi harus dikoreksi dengan menambahkan suatu parameter pada persamaan tersebut sehingga sekalipun ada kecepatan melebihi kecepatan cahayatidak menimbulkan bilangan khayal ( imaginer).
Hasil lain dari relativitas khusus adalah adanya kesetaraan massa dan energi yang dikemukakan oleh Albert Einstein dengan rumus yang sangat terkenal E = mc2 yang menjadi simbol abad ke- 20 (Dunia sedang menantikan rumus apakah yang menjadi simbol abad ke-21). Massa bisa berkurang namun sebagai gantinya muncul energi yang sangat dahsyat seperti yang terjadi pada bintang, matahari, dan reaktor nuklir. 

Pesona Relativitas Umum (Gravitasi Kovarian)
Relativitas Khusus berlaku pada kerangka inersia (kerangka di mana hukum Newton berlaku). Sederhananya kerangka inersia adalah kerangka yang diam atau bergerak dengan kecepatan kosntan. Namun pada teori Relativitas Umum Einstein mengemukakan bahwa kerangka inersia maupun kerangka non inersia sesungguhnya juga bersifat relatif. Dalam Relativitas Umum juga dibahas konsep massa. Sebagaimana diketahui ada dua macam konsep massa yaitu" massa inersia" ( massa sebagai ukuran kelembaman) dan "massa gravitational" ( massa sebagai sumber medan gravitasi sebagai mana halnya muatan listrik statis sebagai sumber medan listrik).
Jagad Raya sesungguhnya melengkung dalam ruang-waktu (dimensi empat). Kelengkungan ini diakibatkan oleh gravitasi. Cahaya yang semula dianggap berjalan lurus ternyata melengkung karena pengaruh medan gravitasi. Hal ini dibuktikan dengan terlihatnya sebuah bintang pada saat gerhana matahari yang sebenarnya bintang tersebut terletak di belakang matahari. 

Kenaifan Nalar Marwah Daud
Semua atau sebagian pesona tersebut nampaknya begitu mempengaruhi pikiran dia. Seolah apa yang tidak mungkin dalam realitas selama ini bisa saja terjadi dengan mekanisme tertentu buatan manusia sekalipun. Maka saat bertemu dengan sosok Taat Pribadi yang punya 'kesaktian' dia menjadi terkagum-kagum dan dia menghubung-hubungkan dengan fisika untuk mencari pembenaran ilmiah dari fenomena tersebut. Padahal sesungguhnya fenomena itu kalau bukan trik sulap, dia adalah mistis yang pasti membutuhkan keterlibatan jin dalam prosesnya. Inilah yang disebut pseudo scientific (ilmiah yang semu). 
Dia berpendapat seolah proses pengadaan uang oleh Taat Pribadi (yang disebut Kanjeng Dimas atau Dimas Kanjeng) adalah proses yang alamiah dan itu wajar. 
Lantas bagaimana sampai dia menghubungkan dengan fisika kuantum dan relativitas? Saya menduga dia pernah membaca tulisan , mendengar paparan, atau menghadiri seminar dari seorang sumber yang terpesona dengan temuan fisika teori yang berimplikasi filsafat dan spritual tapi sumber tersebut bukan fisikawan, tapi seorang yang mencoba menafsirkan sendiri apa yang diterimanya. Nah seperti permainan bisikan berantai, Marwah Daud ini bukanlah pendengar pertama, mungkin pendengar kedua, ketiga dan seterusnya yang sudah tentu peluang mengalami distorsi semakin besar. 
Seperti saya uraikan sebelumnya, bahwa massa bisa berkurang sebagai gantinya muncul energi yang sangat dahsyat. Juga partikel bisa bersifat gelombang demikian pula sebaliknya. Fiksi yang muncul di sekitar temuan ini antara lain bahwa dengan kecepatan yang tinggi sebuah materi bisa tiba- tiba menghilang menjadi energi dalam bentuk gelombang, yang dengan gelombang tersebut lalu ditransfer ke tempat lain lalu di tempat tersebut akan kembali menjadi materi. Hal ini memang tidak melanggar hukum kekekalan energi yang menjadi salah satu landasan fisika. Namun untuk membuat massa berubah menjadi energi haruslah dengan reaksi nuklir. Cara lain untuk menghilangkan materi adalah proses annihilasi. Proses annihilasi adalah proses di mana sebuah materi bertumbukan dengan anti materi yang bersangkutan hasilnya keduanya lenyap lalu muncullah foton. Elektron memiliki anti materi positron, proton memiliki anti materi anti proton dan seterusnya. Jadi tidak serta merta sebuah benda / materi bisa hilang. Lantas jika itu memang bisa terjadi apakah mungkin dia  kembali ke wujud semula? Sekali lagi menurut hukum kekekalan energi (hukum 1 termodinamika)  itu bisa saja terjadi. Namun ada hukum lain yaitu hukum 2 termodinamika yang menyebabkan hal itu tidak mungkin terjadi. Hukum 2 termodinamika menyatakan: Proses - proses di alam ini tidak ada yang dapat balik secara utuh (Irreversible) atau sering juga disebut proses dengan entropi (derajat kekacauan) yang bertambah. Hukum inilah yang bisa menerangkan mengapa tak mungkin membuat sebuah mesin yang efisiensinya 100% meski hukum kekekalan energi membolehkan hal tersebut. Jadi secara fisis hal itu sama sekali tidak mungkin terjadi karena melanggar sunnatulLah kecuali ada kekuatan lain yang kekuatan itu tidak lain adalah dari pencipta alam semesta ini yaitu Allah Yang Maha Perkasa. Dialah yang menciptakan. BagiNya tidak ada yang tidak mungkin, cukup dengan mengatakan : “ Kun Faya Kun!” Dan sudah tentu ini tidak lagi masuk dalam aras (level) fisika. Ini masuk dalam aras keyakinan (iman).
Yang juga terasa naif saat diapun mengambil analogi pindahnya istana ratu Balqis pada jaman nabi Sulaiman dengan proses pengadaan ( ataukah penggandaan) uang yang dilakukan di padepokan. 
Logika sederhana bisa membantah fakta tersebut. Kita tahu bahwa setiap uang kertas yang diterbitkan punya nomor seri dan tidak mungkin 2 lembar uang kertas memiliki nomor seri yang sama. Jika itu terjadi pasti ada yang palsu. Marwah Daud saat menjelaskan video itu mengatakan uang itu asli dikeluarkan oleh Bank Indonesia.  Jika uang itu asli dan tiba - tiba saja muncul, tanpa trik sulap, maka uang itu pasti hasil curian yang dilakukan oleh jin dari tempat lain. Karena tidak mungkin Bank Indonesia mencetak uang kertas dengan nomor seri baru yang tiba- tiba hadir di padepokan Taat Pribadi. Kesimpulannya ada tiga kemungkinan cara uang yang seolah olah diadakan atau digandakan, yaitu:
1. Uang itu adalah palsu ( uang-uangan) yang karena otak para pengikutnya sudah tercuci tidak bisa membedakan lagi mana uang yang asli dan mana yang palsu
2. Uang itu memang asli tapi sudah disembunyikan di suatu tempat terlebih dahulu  (misalnya dalam jubah), lalu dengan trik sulap seolah uang itu tiba - tiba muncul
3. Uang itu memang asli tapi hasil curian dengan bantuan jin yang memindahkan uang tersebut dari tempat lain.
Saya berpendapat ketiga cara ini digunakan oleh Taat Pribadi tergantung kondisi orang yang dihadapinya dan kebutuhan saat itu. Jadi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan sains. 
Jika dia mengambil contoh pindahnya Istana Ratu Balqis, itu memang pindah bukan digandakan atau diadakan. Dengan kehendak Allah Jin Ifrit mampu memindahkan Istana tersebut dengan cepat. Jin Ifrit tidak dan tidak mampu mengadakan ( ataupun menggandakan) istana. Demikian pula yang terjadi dengan uang yang ada di padepokan Taat Pribadi. 
Di antara ketiga cara, cara yang ketiga adalah cara yang paling berdosa. Selain dosa menipu, juga dosa mencuri dan dosa bekerja sama dengan jin. Waalahu a’lam. 
Tidak semua hal bisa ditelaah dengan nalar manusia. Seperti komputer yang diciptakan manusia, maka kemampuan komputer tersebut hanya terbatas pada apa yang telah diprogramkam oleh pembuatnya. Manusia diminta untuk memikirkan ciptaanNya dalam rangka memenuhi kewajibannya sebagai hamba Allah dan sebagai pemakmur bumi. Dalam kerangka itu supaya tidak salah langkah Allah memberikan manusia Akal dan Syariat. Syariat sudah melarang ramalan (semacam feng sui), sihir, dan kerjasama dengan jin bukan tanpa tujuan. Tujuannya dalam rangka kemasalahatan manusia itu sendiri. Dan ini sudah ketentuan yang kita harus taat tanpa syarat. Bukan taat kepada pribadi Kanjeng Dimas.
Manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah salah, namun yang terbaik adalah manusia yang bertobat (kembali) dari kesalahannya
Mudah - mudahan tulisan singkat ini bisa menyadarkan Marwah Daud untuk kembali. Amiin ya Robbal Alamiin.

Bekasi, 17 Oktober 2016


M. Taufiq Tamam
(Pemerhati Fisika, alumnus Fisika Unhas)
Lembaga Pendidikan KSM


Lihat juga: Facebook

Senin, 04 April 2016

Minggu, 20 Maret 2016

Catatan Praktis Jelang UN 2016 Mata Pelajaran Fisika


Galau jelang UN 2016? Apalagi pelajaran fisika?

Alhamdulillah catatan di bawah ini bisa membantu . Klik saja:

Teman belajar fisika UN 2016

update untuk tahun 2017 klik:

Teman Belajar Fisika untuk UN 2017

Kunjungi juga : http://mymasdep.blogspot.com/