Selasa, 31 Mei 2011

Apakah Ikan Bisa Menangis ?

Ikan bisa menguap, batuk, bahkan bersendawa. Tapi ikan tak bisa tersedak. Lalu, apakah ikan bisa meluapkan emosi dengan menangis?

Menurut mantan senior ahli biologi kelautan Monterey Bay Aquarium Steve Webster, menangis merupakan respon emosi yang hanya bisa dilakukan mamalia berotak besar.

"Cengeng merupakan kesadaran diri yang bisa di...gunakan mencerminkan peristiwa masa lalu, proyeksi masa depan dan memulai banyak perilaku kognitif kompleks lainnya,” papar Webster.

“Karena ikan tak memiliki bagian otak serupa manusia, saya ragu ikan bisa menangis,” ungkapnya.

Selain itu, jelas sekali ikan tak menghasilkan air mata karena mata ikan secara konstan ‘mandi’ dalam air.
Inilah.Com

Jumat, 27 Mei 2011

Jawaban soal fisika SMA - 008

Ini sebuah pertanyaan dari Dyah siswi kelas 11 Ipa SMA Neg 1 Bekasi via sms:
Sebuah cakram massa 2kg jari jari 10 cm berotasi dengan kecepatan 60 rad/menit. Setelah bergerak 10 menit kecepatannya menjadi 100 rad/menit. Tentukan torsi yang bekerja pada cakram itu. Bagaimana pak?


Selasa, 24 Mei 2011

Catatan Hati Ayah Dan Bunda …Buat Ananda...

Ananda…
Pernahkah kalian tahu ?...
Bahwa menatap kehadiran kalian..
Ayah dan bunda bagai melihat lukisan-Nya..
Yang terbentang indah dan memukau
Pernahkah kalian sadari ?..
Bahwa memiliki kalian…
Adalah hal terbaik dalam hidup kami..
Sepanjang usia yang saat ini telah kami jalani

Ananda…
Kalian pasti tahu..
Bahwa hari-hari kami telah berubah sejak kehadiran kalian
Sejak menjadi ayah dan bunda bagi kalian..
Maka hari-hari kami tak lagi sama
Selalu punya warna yang berbeda ..
Tetapi membawa rasa yang sama:…’Bahagia’
Hari-hari saat kalian bangunkan kami dengan ‘kejutan’
Saat tengah malam atau dini hari …
Hari-hari disaat kalian mulai bisa bertanya tentang banyak hal..
Saat kami harus berfikir keras..
Agar kami cukup cerdas dan bijak mencari jawabannya
Karena apapun jawaban kami..
Itulah yang melekat erat dalam memory jernihmu sampai dewasa kelak

Ananda..
Tahukah kalian?..
Ketika seseorang telah menjadi ayah dan bunda..
Mereka telah membagi sebagian jiwanya..
Pada bayi-bayi mungil yang terlahir
Ya…Bahagia dan sedihnya..banyak tergantung pada kalian
Sebab jiwa seorang ayah dan bunda ..
Tak pernah utuh lagi sejak kalian hadir dalam kehidupan mereka
Jangan salah sangka anakku..
Mereka berikan setengah nyawa..Bukan karena terpaksa..
Melainkan karena kami tak tahu lagi..
Apa yang kami bisa berikan untuk anugerah sebesar ini
Maka maklumi kami ya nak..
Jika kami mudah sekali merasa cemas:..
Saat kalian jauh dari pandangan kami..
Saat kalian sedang sakit..
Saat kalian sedang berada disekolah..
Atau saat kalian dalam asuhan orang lain..
Ketika kami harus bekerja dan sejenak meninggalkan kalian

Ananda…
Ayah dan bunda paham betul..
Bahwa kami tak selalu bisa disisimu
Karena kami harus bekerja untuk kita semua..
Dan tentunya amat menyita waktu
Sebenarnya kamipun tahu …
Bahwa seringkali kalian mengeluh tentang itu..
Tapi semoga ..
Itu tak membuat kalian kecil hati
Nanda ingat ?...
Betapapun sibuknya kami..
Kami selalu berusaha mendengar kalimat-kalimat kalian
Betapapun letihnya kami…
Setiap kali kalian sakit…
Maka kami rela ‘begadang’ semalaman untuk bisa mengawasimu

Ananda…
Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan ayah dan bunda..
Allah begitu sayang dan pemurah pada kami..
Dilimpahkan-Nya begitu banyak nikmat dan anugerah buat kita
Dimudahkan-Nya ayah dan bunda dalam bekerja
Dikaruniakan-Nya kecukupan rizki buat kita
Diberikan-Nya kesehatan dan keselamatan untuk kita
Apakah semua itu membahagiakan kami?…
Jawabannya jelas ‘iya’…
Namun bagi kami…
Kebahagiaan yang paling besar yang Allah anugerahkan..
Adalah disaat Ia menghadirkan kalian ditengah kehidupan kami

Ananda…
Sadarkah kalian?...
Betapa berat hati ayah atau bunda..
Jika satu ketika harus meninggalkan kalian
Untuk tugas diluar kota..
Itu artinya kami harus meninggalkan kalian..
Betapa makan terasa tak enak…
Betapa tidur menjadi kian sulit..
Betapa ingin selalu menatap wajah kalian,..
Mencium kening dan pipi kalian..
Lalu berlama-lama memeluk kalian
Berbintang berapapun mewahnya sebuah hotel..
Tiada yang bisa menggantikan perasaan nyaman..
Saat kami tidur disisi kalian .


Ananda…
Kadangkala ada rasa galau bermain di hati kami..
Saat si kakak sudah mulai masuk sekolah..
Dan satu saat si adekpun akan menyusul jua..
Itu artinya…
Kalian akan memiliki teman-teman baru,..
Itu artinya…
Kalian akan punya orang lain untuk berbagi cerita
Itu artinya…
Kalian akan memiliki tempat ‘curhat’ yang baru
Bagi kami ..itu cukup meresahkan
Sebab kami tak lagi menjadi satu-satunya teman ‘Curhat’ kalian
Namun akhirnya kami harus sadar..
Bahwa hal itu adalah hal yang tak mungkin dihindari..
Kalian akan tumbuh dewasa..memiliki banyak teman ..dan dunia sendiri
Dan mungkin dimasa depan…
Kalian akan melabuhkan hati kalian pada orang lain yang kalian cintai
Kami hanya berharap…
Semoga perasaan kalian terhadap ayah dan bunda..
Takkan pernah terkalahkan..
Oleh seseorang yang belum lama hadir dalam hidupmu
Semoga tiada rahasia yang terlalu besar ..
Untuk kalian ceritakan pada kami
Semoga tiada ketakutan yang mencegah kalian..
Untuk bersikap terbuka terhadap kami
Sebagaimana kami sangat berharap…
Kalian selamanya tahu:..
Bahwa tidak ada cinta yang lebih besar..
Dari Cinta yang dimiliki Ayah dan Bunda

Ananda…
Ayah dan Bunda sadar..
Bahwa kami tiada sempurna..
Maka maafkanlah kami ..
Untuk semua hal yang menurut kalian telah melukai
Maafkan kami…
Jika Banyak ketidaksempurnaan ..
Dalam upaya kami menunjukkan cinta pada kalian
Maafkan jika kadangkala…
Kami terkesan kurang perhatian …
Atau bahkan memarahi kalian.
Kami hanya takut…
Usia kami tak cukup panjang untuk menemani kalian
Karena kami tak pernah tahu..
Berapa umur yang Allah berikan buat kami
Tapi kami selalu berharap dan meminta pada Allah..
Semoga umur kami cukup untuk membimbing kalian
Menjadi muslim dewasa yang shalih dan cerdas ..
Yang selalu peduli dan mencoba berbuat untuk umat..
Dan kalian saling berbimbingan..menegakkan agama Allah

Ananda…
Kami yakin kalian akan tahu..
Sebaik-baik hamba Allah ..
Adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya
Sia-sia kegagahan kalian..
Jika hanya membuat kalian sombong..
Apalagi sampai menyakiti orang lain
Percuma kecerdasan kalian..
Jika tak memberi kebaikkan bagi orang lain
Dan sungguh merugi kalian..
Jika nikmat kebendaan yang Allah berikan buat kalian..
Tak sampai kepada orang lain..dan terputus hanya pada kalian
Sebab kehidupan yang kalian miliki…
Semua titipan Allah ..
Agar kalian gunakan sebagai alat dan jalan..
Menyebarkan kebaikan kepada orang lain

Ananda …
Kami ingin kalian tabah ..
Menghadapi segenap ujian-Nya..
Karena ..
Bukankah hidup ini merupakan ujian?..
Jangan pernah merasa lemah…Jangan pernah merasa putus asa
Percayalah…
Allah dekat dan memiliki kekuatan luar biasa..
untuk menolong kalian, mencarikan jalan keluar bagi kesulitan kalian..
Dan Dia…Maha mampu membuat keajaiban.
Jangan pernah meminta kepada selain-Nya

Ananda…
Berdo’alah kalian senantiasa..
Juga buat ayah dan bunda..
Meski ketika kami sudah tak ada lagi disisi kalian
Semoga Allah memberikan pendamping..
Yang menuntun kalian meraih surga-Nya..
Juga Allah karuniakan pejuang-pejuang agama Allah melalui kalian
Untuk meneruskan amanah Rasulullah Kekasih kita
Semoga Allah senantiasa memberikan kebaikan buat kalian
Terakhir…
Semoga Allah kumpulkan kita semua..suatu hari nanti
Di Surga-Nya

Ananda…
Ayah dan Bunda tak berharap..
Catatan hati kami ini kalian baca saat ini…
Namun entah kapan…
Disaat kalian telah memahami makna sesungguhnya..
Bahwa kami teramat mencintai kalian
Dan sampai saat catatan ini kami tulis…
Berjuta Tanya masih kerap berloncatan …bermain di benak kami:..
Tentang apa yang telah Allah bisikkan..
Saat kalian ada di rahim bunda..
Karena Bersama kalian melayari waktu…
Betapa jiwa terasa bening dan tenteram
Betapa kehampaan menjadi seindah warna-warni pelangi
Dan Gemintang yang luruh di binar mata kalian
Seolah sinar lentera …
Yang membimbing kami menyusuri jalan-Nya.

Kalian….
Adalah anugerah terindah yang Allah karuniakan..
Pada kami..

Terima kasih Ya Allah…
Beri kami kekuatan dan kemampuan menjaga amanah-Mu
Beri kami kesanggupan memberikan yang terbaik. Buat mereka
Amiin..

Salam Sayang,…
Dari Ayah dan Bunda


Bahtiar Efendi
Blitar, Usai Dhuhur,22 Juni 2010

Minggu, 22 Mei 2011

Suami Berhati Malaikat : Mencintai Tanpa Syarat

Kisah dari senior SMA saya via email. Semoga bermanfaat.

Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan. Dialah salah seorang dibalik kemajuan industri reksadana di Indonesia dan juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksadana besar di negeri ini.
Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan bahwa pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat. Tapi dalam note ini saya tidak akan menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Namun ada sisi kesehariannya yang luar biasa!!!!

Usianya sudah tidak muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja bahkan sudah mendekati malam, tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.

Dari isinilah awal cobaan itu menerpa, saat istrinya melahirkan anak yang ke empat. tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang, lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.


Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia letakkan istrinya di depan TV agar istrinya tidak merasa kesepian. Walau istrinya sudah tidak dapat bicara tapi selalu terlihat senyum. Untunglah tempat berkantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya makan siang.

Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yg dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan matanya, namun begitu bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan. Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yg masih kuliah.

Pada suatu hari…saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya-- karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing- - Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu 'agar semua anaknya dapat berhasil'.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati, anak yang sulung berkata:

“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak……bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu." Sambil air mata si sulung berlinang.

"Sudah keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak, dengan berkorban seperti ini, kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian”. Si Sulung melanjutkan permohonannya.

”Anak-anakku. ..Jikalau perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi, tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku itu sudah lebih dari cukup,dia telah melahirkan kalian….*sejenak kerongkongannya tersekat*… kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta yang tidak satupun dapat dihargai dengan apapun. Coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini ?? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang, kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit." Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak-anaknya

Sejenak meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno, merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno..dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu.

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi nara sumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa-apa....disaat itulah meledak tangisnya dengan tamu yang hadir di studio kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru.

Disitulah Pak Suyatno bercerita : “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 anak yang lucu-lucu..Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama… dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. Sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit...” Sambil menangis

" Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas sajadah..dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya..."BAHWA CINTA SAYA KEPADA ISTRI, SAYA SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA ALLAH".

(Semoga Allah memberkahi para suami yang sholeh dan istri yang sholehah)

23 Oktober 2010 jam 20:13
Yoarva Malano

Sabtu, 21 Mei 2011

SEKILAS TAKAFUL INDONESIA



PT Syarikat Takaful Indonesia

 Sekilas Takaful Indonesia

Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, Takaful Indonesia telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa, melalui dua perusahaan operasionalnya: PT Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah) dan PT Asuransi Takaful Umum (Asuransi Umum Syariah).


PT Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari 1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia. Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan PT Asuransi Takaful Umum, Perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.

PT Asuransi Takaful Keluarga yang bergerak di bidang asuransi jiwa Syariah didirikan pada 4 Agustus 1994 dan mulai beroperasi pada 25 Agustus 1994, yang ditandai dengan peresmian oleh Menteri Keuangan Mar'ie Muhammad. Diikuti dengan pendirian anak perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum Syariah yaitu PT Asuransi Takaful Umum, yang diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof. Dr. B.J. Habibie pada 2 Juni 1995.

Kepemilikan mayoritas saham Syarikat Takaful Indonesia saat ini dikuasai oleh Syarikat Takaful Malaysia Berhad (56,00%) dan Islamic Development Bank (IDB, 26,39%), sedangkan selebihnya oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Bank Muamalat Indonesia serta Karya Abdi Bangsa dan lain-lain.

Di tahun 2004, Perusahaan melakukan restrukturisasi yang berhasil menyatukan fungsi pemasaran Asuransi Takaful Keluarga dan Asuransi Takaful Umum sehingga lebih efisien serta lebih efektif dalam penetrasi pasar, juga diikuti dengan peresmian kantor pusat, Graha Takaful Indonesia di Mampang Prapatan, Jakarta pada Desember 2004. Selain itu, dilakukan pula revitalisasi identitas korporasi termasuk penataan ruang kantor cabang di seluruh Indonesia, untuk memperkuat citra perusahaan.

Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan Perusahaan dan menjaga konsistensinya, Perusahaan memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari SGS JAS-ANZ, Selandia Baru bagi Asuransi Takaful Umum, serta Asuransi Takaful Keluarga memperoleh Sertifikasi ISO 9001:2000 dari dari Det Norske Veritas (DNV), Belanda pada April 2004. Selain itu, atas upaya keras seluruh jajaran perusahaan, Asuransi Takaful Keluarga meraih MUI Award 2004 sebagai Asuransi Syariah Terbaik di Indonesia, dan Asuransi Takaful Umum memperoleh penghargaan sebagai asuransi dengan predikat Sangat Bagus dari Majalah InfoBank secara berturut-turut pada tahun 2004 dan 2005.

Dengan dukungan Pemerintah dan tenaga professional yang berkomitmen untuk mengembangkan asuransi syariah, Syarikat Takaful Indonesia bertekad untuk menjadi perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia.

-----

Tim Manajemen PT Syarikat Takaful Indonesia

Pemegang Saham

Syarikat Takaful Malaysia, Bhd : 56%
Islamic Development Bank (IDB) : 26,39%
PT Permodalan Nasional Madani : 6,92%
PT Bank Muamalat Indonesia : 5,91%
PT Karya Abdi Bangsa : 1,06%
Koperasi Karyawan Takaful : 0,10%
Pemegang Saham Lainnya : 3,62%

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Dato' Mohamed Hassan bin Md Kamil
Komisaris : Y.A.M. Tengku Azman Ibni Alm.Sultan Abu Bakar
Komisaris : Ahmed S. Hariri




Dewan Pengawas Syariah



Ketua Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc
Anggota Dr. H.M. Syafi’i Antonio, MEc.
Prof. Madya. Dr. Shahbari Salamon
Prof. Dr. Fathurrahman Djamil, MA.



PT Asuransi Takaful Keluarga

Pemegang Saham

PT Syarikat Takaful Indonesia (57,24)
Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (42,73)
Koperasi Karyawan Takaful (0,03)

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Dato' Mohamed Hassan Md. Kamil
Komisaris Independen H.M.U. Suwendi, FSAI, FLMI, MBA
Komisaris Muhammad Harris
Komisaris Mahadzir Azizan



Dewan Direksi

Direktur Utama Trihadi Deritanto
Direktur Operasional Ronny Achmad Iskandar



PT Asuransi Takaful Umum


Pemegang Saham

PT Syarikat Takaful Indonesia: 52,67%
PT Asuransi Takaful Keluarga: 47,08%
Koperasi Karyawan Takaful : 0,25 %


Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Trihadi Deritanto
Komisaris Independen : Drs. Sanubari Satudju
Komisaris : Bachrum M. Nasution, SE


Direktur Utama : Bayu Widdhisiadji, MM, AAAI-K, AIIS


---


Visi & Misi TAKAFUL




Visi

Menjadi grup asuransi terkemuka yang menawarkan jasa Takaful dan keuangan syariah yang komprehensif dengan jangkauan signifikan di seluruh Indonesia menjelang tahun 2011.


Misi

Kami bertekad memberikan solusi dan pelayanan terbaik dalam perencanaan keuangan dan pengelolaan risiko bagi umat dengan menawarkan jasa Takaful dan keuangan syariah yang dikelola secara profesional, adil, tulus dan amanah.


Konsep dan Filosofi

Segala musibah dan bencana yang menimpa manusia adalah ketentuan Allah. Namun manusia wajib berikhtiar untuk memperkecil resiko dan juga dampak keuangan yang mungkin timbul. Upaya tersebut seringkali tidak memadai, sehingga tercipta kebutuhan akan mekanisme mengalihkan resiko seperti melalui konsep Takaful atau asuransi.

Sebagai perusahaan asuransi syariah, Takaful bekerja dengan konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, sebagaimana telah digariskan di dalam Al Qur?an, ?Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa? (Qs. Al Maidah: 2). Dengan landasan ini, Takaful menjadikan semua peserta sebagai satu keluarga besar yang akan saling melindungi dan secara bersama menanggung resiko keuangan dari musibah yang mungkin terjadi di Al-Mudharabah, Al-Wakalah, dan Tabarru. Akad-akad Takaful tidak mengandung unsur Al-Riba (bunga uang), Al-Maisir (Judi), dan Al Gharar (untung-untungan) yang dilarang dalam akad-akad keuangan Islami.

Transaksi yang digunakan berlandaskan pada akad Tabarru’ dan akad Tijari. Akad Tijari itu sendiri meliputi Mudharabah, Mudharabah Musytarakah, dan Wakalah bil Ujroh. Semua akad tersebut terbebas dari unsur riba (bunga uang), maisir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan zhulmun (penganiayaan) yang secara tegas dilarang dalam syariat Islam.

---

Jaringan Takaful

Jaringan Takaful Internasional

Takaful International, Bahrain
Insurans Islam Taib Sendirian Berhad, Brunei Darussalam
Takaful IBB Berhad, Brunei Darussalam
Mayban Takaful, Malaysia
Takaful Bank Pembangunan, Brunei Darussalam
Takaful Nasional, Malaysia
Takaful Ikhlas, Malaysia
Islamic Insurance Co., Bangladesh
Syarikat Takaful Indonesia, Indonesia

Asuransi Takaful Umum, Indonesia
Asuransi Takaful Keluarga, Indonesia
Bimeh Iran Insurance Company, Iran
Dana Insurance Company, Jordan
Syarikat Takaful Malaysia, Malaysia
International Islamic, Insurance Company, Saudi Arabia
Islamic Arab Insurance Co., Saudi Arabia
Sosar Al-Amane, Dakar Senegal
Amana Takaful Limited, Sri Lanka
Sudan Shiekan Insurance & Reinsurance Co. Ltd.
Juba Insurance Co. Ltd., Sudan
The United Insurance Company Ltd., Sudan
Watania Co-operative Insurance Company, Ltd.
Sudanese Insurance & Reinsurance Co., Sudan
Ihlas Sigorta A.S., Turkey
Islamic Arab Insurance, Dubai
Islamic Insurance Company, Qatar
Takaful Mayban, Malaysia



Retakaful


Dalam Negeri

PT Reasuransi Internasional Indonesia
PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Tugu Reasuransi Indonesia
PT Maskapai Reasuransi Indonesia
PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Asuransi Tripakarta
PT Asuransi Binagriya Upakara

Luar Negeri

Mitsui Sumitomo Reinsurance Limited (Labuan)
Asean Retakaful International (L) Ltd., Labuan
Syarikat Takaful Malaysia Bhd., Kuala Lumpur
B.E.S.T. Reinsurance

Produk Unggulan Takaful : Di Sini
Award yang diterima : Di Sini

Untuk menjadi peserta dapat menghubungi:
0853 1232 7515

08818086675
021 8845563
021 44213655(sms)
mamatqifuat@yahoo.co.id.

M Taufiq Tamam

Jumat, 20 Mei 2011

Siapa Wanita Yang Mendidik Anak Ini?

Setelah menyetir terlalu lama sepulang dari kampung saya singgah sebentar di sebuah restoran. Begitu memesan makanan, seorang anak lelaki berusia lebih kurang 12 tahun muncul di depan saya.
“Abang mau beli kue?” Katanya sambil tersenyum. Tangannya segera menyelak daun pisang yang menjadi penutup bakul kue jajanannya.
“Tidak Dik, Abang sudah pesan makanan,” jawab saya ringkas dan akhirnya dia berlalu.
Pesanan tiba, saya langsung menikmatinya. Gak sampe 20 menit kemudian saya melihat anak tadi menghampiri calon pembeli lain. Saya lihat dia menghampiri sepasang suami istri. Mereka juga menolak tawaran anak itu, dan dia berlalu begitu
saja.
“Abang sudah makan, tak mau beli kue saya?” tanyanya tenang ketika menghampiri meja saya lagi.
“Abang baru selesai makan Dik, masih kenyang nih,” kata saya sambil menepuk-nepuk perut. Dia pun pergi, tapi cuma di sekitar restoran. Sampai di situ dia meletakkan bakulnya yang masih penuh. Setiap yang lalu dia tanya, “mau beli kue saya Bang, Pak… Kakak,… Ibu.” Halus budi bahasanya pikir saya.
Sambil memperhatikan, terbersit rasa kagum dan kasihan di hati saya melihat betapa gigihnya dia berusaha. Tidak nampak keluh kesah atau tanda-tanda putus asa dalam dirinya, sekalipun orang yang ditemuinya enggan membeli kuenya.
Setelah membayar harga makanan dan minuman, saya terus pergi ke mobil. Saya buka pintu, membetulkan duduk dan menutup pintu. Namun belum sempat saya menghidupkan mesin, anak tadi sudah berdiri di samping mobil. Dia tersenyum kepada saya. Saya turunkan kaca jendela, dan membalas senyumannya.
“Abang sudah kenyang, tapi mungkin Abang perlu bawa kue saya buat oleh-oleh untuk adik- adik, Ibu atau Ayah abang,” katanya sopan sekali, sambil tersenyum. Sekali lagi dia memamerkan kue dalam bakul dengan menyelak daun pisang penutupnya.
Saya tatap wajahnya, bersih dan bersahaja. Terpantul perasaan kasihan di hati. Lantas saya buka dompet, dan mengulurkan selembar uang Rp 20.000,- padanya. “Ambil ini Dik! Abang sedekah… Tak usah Abang beli kue itu.” Saya berkata ikhlas karena perasaan kasihan yang meningkat mendadak. Anak itu menerima uang tersebut, lantas mengucapkan terima kasih terus berjalan kembali ke kaki lima restoran. Saya gembira dapat membantunya.
Setelah mesin mobil saya hidupkan. Saya memundurkan. Alangkah kagetnya saya melihat anak itu mengulurkan Rp20.000,- pemberian saya itu kepada seorang pengemis buta. Saya terkejut, saya hentikan mobil, dan memanggil anak itu.
“Kenapa Bang, mau beli kue ya?” tanyanya.
“Kenapa Adik berikan duit Abang tadi pada pengemis itu? Duit itu Abang berikan ke Adik!” kata saya tanpa menjawab pertanyaannya.
“Bang, saya tak bisa ambil duit itu. Emak marah kalau dia tahu saya mengemis. Kata emak kita mesti bekerja mencari nafkah karena Allah. Kalau dia tahu saya bawa duit sebanyak itu pulang, sedangkan jualan masih banyak, Mak pasti marah. Kata Mak mengemis kerja orang yang tak berupaya, saya masih kuat Bang!” katanya begitu lancar. Saya heran sekaligus kagum dengan pegangan hidup anak itu. Tanpa banyak soal saya terus bertanya berapa harga semua kue dalam bakul itu.
“Abang mau beli semua ?” dia bertanya dan saya cuma mengangguk. Lidah saya kelu mau berkata.
“Rp 25.000,- saja Bang….” Dengan gembira dia memasukkan satu persatu kuenya ke dalam plastik, saya ulurkan Rp 25.000,-. Dia mengucapkan terima kasih dan berlalu dari pandangan saya.
Ya Tuhan!. Saya hanya bisa bertanya-tanya di dalam hati, siapakah wanita berhati mulia yang melahirkan dan mendidik anak itu ?. Sesungguhnya saya kagum dengan sikapnya. Dia menyadarkan saya, siapa kita sebenarnya…….


 
Sumber : kelompokdiskusi.multiply.com

  

Rabu, 18 Mei 2011

SAAT SEL TUBUH MENJADI SAKSI

Ini berita yang dimuat di detik.com tahun 2008, yang masih saya simpan dengan rapi karena sangat menarik.

 Sonny Graham, setelah menderita penyakit jantung kronis mendapatkan donor transplantasi jantung dari Terry Cottle, pria 33 tahun yang tewas bunuh diri dengan menembak kepalanya. Operasi ini berjalan sukses, 12 tahun yang lalu.

 Tak berapa lama, Graham menghubungi pihak badan donor organ, ia ingin mengucapkan terima kasih pada pihak keluarga donor. Dia lalu mendapatkan alamat keluarga Cottle. Graham menulis surat untuk janda Cottle, Cheryl (39). Tak berapa lama kemudian mereka saling jatuh cinta dan menikah pada tahun 2004. Mereka tinggal di Georgia, AS.

 Dalam artikel di koran tahun 2006, Graham bercerita bahwa ia merasakan kedekatan instan yang tak biasa saat bertemu Cheryl.

 ”Saya seperti telah mengenalnya bertahun-tahun. Saya tak bisa memalingkan pandangan saya darinya. Saya terus menatapnya,” tutur Graham, 69 tahun.

 Tapi sekarang, kehidupan Cheryl kembali mengalami tragedi. Graham yang telah menjadi suaminya, melakukan hal yang persis sama dilakukan mendiang suaminya dulu, Cottle. Graham tewas bunuh diri! Dengan pistol, dia menembak kepalanya sendiri, persis sama yang dilakukan Cottle.

 Kematian Graham sangat membingungkan teman-temannya. Mereka tidak melihat tanda2 depresi pada Graham sebelum kematiannya.

 Menurut para ilmuwan, ada lebih 70 kasus yang dilaporkan dari pasien tranplantasi yang meniru sebagian kepribadian pendonor organ.

So what?
Apa yang menyebabkan Graham meniru persis tindakan Cottle?

Karena pada sel-sel jantung yang dia dapat dari Cottle telah ada rekam jejak perilakunya dari awal hidup hingga akhir hayatnya, termasuk cara dia menghabisi nyawanya sendiri. Memori pada sel2 jantung ini yang tetap bekerja pada tubuh Graham, sehingga dia langsung mencintai Terry, menikahinya, lalu meninggal dengan cara yang persis sama seperti pemilik jantung aslinya.

Seluruh sel tubuh kita ibarat hard disk yang merekam dengan baik semua ucapan, pikiran, perbuatan kita. Memori ini sudah tergores di sana, dan siap dipanggil kapan saja. Meskipun terdelete, mudah saja bagi ahli komputer untuk melacak bekas-bekas data yang sudah terlanjur masuk dalam hard disk, dengan bahasa simbol tertentu (yang saya sebagai orang awam programming tentu tak paham).

 Oleh karena sel tubuh kita itu mampu merekam jejak apapun yang mampu kita lakukan, maka, sangat logis untuk membayangkan anggota tubuh kita akan mudah saja, tidak keliru satu titik pun saat menjadi saksi tentang segala perbuatan yang pernah kita lakukan, nanti di hadapan Allah.

 Ah, memang keburukan, selalu meninggalkan bekas yang tak hilang!

Seperti riwayat yang terkenal tentang seorang sholeh dengan anaknya. Si anak yang bengal, membuat sang ayah bersedih hati. Setiap satu kemaksiatan yang dilakukan anaknya dia tancapkan paku di tembok rumahnya. Dia terus berdoa dan berupaya agar suatu saat anaknya bertaubat.

Syahdan, Allah membukakan pintu hati si anak. Dia mulai menginsyafi kesalahannya. Pelan-pelan dia mencoba memperbaiki diri dengan kebaikan, Sang ayah yang bahagia melihat perubahan perilaku anaknya, bertahap mencabuti paku di tembok. Setiap satu perbuatan baik dilakukan anaknya, dicabutlah 1 paku dari tembok. Begitu seterusnya, hingga paku-paku di tembok tercabuti semua, karena si anak banyak melakukan perbuatan baik.

Akan tetapi, meski paku telah tercabut semua, si anak tetap saja bersedih. Sang ayah yang heran  kenapa anaknya tetap saja bersedih, bertanya,”Bukankah seluruh paku telah tecabut semua anakku? Bukankah kebaikan yang kau tabung telah menghapus keburukan-keburukanmu dulu?”

Si anak menjawab masgul, ”Betul ayah. Memang paku-paku keburukan itu telah tercabut semua. Namun lihatlah ayah, tembok bekas tempat tertancapnya paku2-paku tadi, kini menjadi berlubang-lubang, tidak mungkin bisa indah dan halus lagi seperti semula. Bekas kelakuan burukku, tak kan pernah terhapus,  Ayaaaahh.. ”

Masihkah kita tak menyadari hal ini? Bahwa keburukan tetap berbekas, sungguh pun usaha untuk menutupinya dengan kebaikan akan terus coba diupayakan? Apalagi jika tanpa ditutup dengan kebaikan, Astaghfirullah...., akan seperti apa persaksian untuk kita di hari pengadilan nanti?

Teringat saya dengan syair lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata - Chrisye:

 Akan datang hari...  Mulut dikunci.. Kata tak ada lagi
 Akan tiba masa... Tak ada suara.. Dari mulut kita
 Berkata tangan kita... Tentang apa yang dilakukannya
 Berkata kaki kita... Kemana saja dia melangkahnya

Duhai, terbayang betapa malunya saat borok-borok diri dibuka satu-persatu di depan umat manusia sejagad. Tak cukup tangan dan kaki yang menjadi saksi dari kenistaan diri, tapi juga rambut, perut jemari, telinga,kuku.. .. semua anggota tubuh, hingga sel-sel yang bermilyar2 itu. Mereka dengan gemuruh akan berkata, bersumpah tentang apa yang telah mereka lakukan. Dan mulut pun terkunci tak mampu menyangkalnya.

Tangan yang berani menjamah atau mengambil sesuatu yang haram baginya, kaki yang berani melangkah ke tempat maksiat, telinga yang terbiasa mendengarkan gunjingan, gosip atau hiburan yang merusak hati, mata yang terbiasa melihat aurat orang lain diumbar, perut yang tidak lagi mampu menyeleksi mana makanan haram mana halal, jemari yang memberikan kesaksian palsu lewat tulisan atau tanda tangan, lintasan hati yang gak keruan atau menduakan cintaNya....semua! Semua bagian tubuh, hingga sel-sel tubuh yang terkecil sekalipun, akan berlomba-lomba memberikan kesaksiannya. Astaghfirullah...

 Robbana dzolamnaa anfusana, wainlam taghfirlanaa
 watarhamnaa lanakuu nanna minal khoosiriin...
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Senin, 16 Mei 2011

Perubahan Iklim Bisa Pengaruhi WiFi?


Perubahan iklim memiliki dampak luas terhadap kehidupan di Bumi. Kabarnya, jaringan internet WiFi pun dapat terpengaruh oleh perubahan iklim.
Sebuah laporan yang disampaikan Department Environment, Food and Rural Affairs (DEFRA) di Inggris, menyebutkan bahwa temperatur suhu yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas dan kekuatan sinyal WiFi.
“Jika perubahan iklim mengancam kualitas sinyal WiFi, atau Anda tidak bisa mendapatkannya karena temperatur suhu ekstrim yang berubah-ubah, dan Anda dirugikan karenanya, itu sebabnya kita harus mengatasi masalah ini,” kata Sekretaris DEFRA Caroline Spelman.
Dikutip detikINET dari PC Advisor, Rabu (11/5/2011), Inggris diperkirakan mengalami temperatur suhu di atas 40 derajat celcius tahun ini. Kondisi ini membuat Network Rail atau jaringan sistem kereta api di sana, harus memasang panel surya dan sistem penghasil air hujan. Tujuannya, untuk memastikan pemangkasan daya tidak mengakibatkan terganggunya operasional kereta.
Spelman juga menyebutkan, selain suhu tinggi. Hujan dalam intensitas besar atau deras pun bisa mempengaruhi sinyal WiFi.
“Ekonomi tidak akan tumbuh jika terjadi kegagalan daya berulang kali, atau barang tidak dapat didistribusikan karena banjir, atau intensitas hujan dan suhu tinggi mengganggu sinyal WiFi,” tambahnya, seperti dikutip detikINET dari PC World, Rabu (11/5/2011).
Sayangnya, tidak dijelaskan secara spesifik, bagaimana sinyal WiFi terganggu akibat cuaca. Laporan ini disertai proposal dana kepada pemerintah Inggris sebesar 200 juta poundsterling yang diinvestasikan untuk memastikan perubahan iklim tidak akan mempengaruhi berbagai layanan publik di Inggris.
Sumber : detikinet.com

DI RUMAHKU ADA SURGA


Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain didalamnya
Bagi kau dan aku cukuplah

Itu penggalan puisi Chairil Anwar, 1943, tentang rumahnya yang disebut taman. Taman hati. Taman hidup. Sempit ruangnya. Tapi cinta membuatnya jadi terasa cukup lapang dalam dada. Cinta membuatnya nyaman dihuni:
Kecil, penuh surya taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan manusia
Kenyamanan. Itu rahasia jiwa yang diciptakan cinta: maka kita mampu bertahan memikul beban hidup, melintasi aral kehidupan, melampaui gelombang peristiwa, sambil tetap merasa aman dan teduh. Cinta menciptakan kenyamanan yang bekerja menyerap semua emosi negatif masuk kedalam serat-serat jiwa melalui himpitan peristiwa kehidupan. Luka-luka emosi yang kita alami di sepanjang jalan kehidupan ini hanya mungkin di rawat di sana: dalam rumah cinta.
Dalam rumah cinta itu kita menemukan system perlindungan emosi yang ampuh. Mary Carolyn Davies mengungkapkannya dengan manis:
Ada sebuah tembok yang kuat
Di sekelilingku yang melindungiku
Dibangun dari kata-kata yang kau ucapkan padaku
Jiwa yang terlindungi akan cepat bertumbuh dan berbuah. Sederhana saja. Karena hakikat cinta selamanya hanya satu: memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam jiwa. Melalui tatapan mata, kata atau tindakan. Jika kita terus menerus memberi, maka kita akan terus menerus menerima. Pemberian jiwa itu memberikan kekuatan kebajikan yang sering tertidur dalam jiwa manusia. Seperti pohon: pada mulanya ia menyerap matahari dan air, untuk kemudian mengeluarkan semua kebajikan yang ada didalam dirinya: buahnya, keindahannya.
Dalam rumah yang penuh cinta itu kita menemukan rasa aman, kenyamanan dan kekuatan untuk terus bertumbuh. Itu sebabnya rumah yang begitu menghadirkan surga dalam kehidupan kita. Rumah itu pasti utuh. Dan abadi. Adakah doa cinta yang lebih agung daripada apa yang diajarkan sang Rasul kepada kita di malam pertama saat kita meletakkan dasar dari hubungan jiwa yang abadi? Letakkan tangan kananmu diatas ubun-ubun istrimu, lalu ucapkan do’a ini dengan lembut:
Ya Allah, aku mohon pada-Mu kebaikan perempuan ini
Dan semua kebaikan yang tercipta bersama penciptaannya.
Oleh Anis Matta

KELEZATAN RUHANI



Cinta misi hanya bersemi dari nurani yang hidup. Tapi dari manakah nurani kita menemukan kehidupan? Dari cinta Allah dan cinta kebenaran. Inilah cintanya cinta. Denyut kehidupan nurani adalah tanda-tandanya. Cinta misi adalah buahnya.

Cerita-cerita keagungan yang kita warisi dari sejarah sesungguhnya merupakan penampakan cinta misi dari waktu ke waktu. Ia mengejawantah pada karya-karya ilmiah para ulama, pada darah dan air mata syuhada, pada keadilan para pemimpin, pada kasih sayang para duat (dai), pada kelembutan para guru.
Tidak ada karya besar tanpa cinta misi. Itu yang membuat cinta ini jadi teramat agung. Sekaligus rumit. Karena seluruh isinya adalah karya. Adalah kerja. Adalah memberi. Tanpa pernah terpengaruh oleh penerimaan dan penolakan. Penerimaan mungkin menguatkannya. Tapi penolakan tidak mengendurkannya.
Pertanyaan kemudian muncul di sini. Dari mana mereka menemukan energi itu? Apa yang membuat mereka sanggup berkarya dan memberi terus-menerus, sementara kadang-atau bahkan sering sekali-mereka tidak dipahami atau bahkan terabaikan oleh orang-orang yang justru mereka cintai? Pasti ada rahasia hati yang mereka simpan dengan rapih. Tapi apakah rahasia hati itu?
Kelezatan ruhani. Itulah rahasianya. Yang mereka cintai sesungguhnya adalah Allah, adalah kebenaran, adalah misi hidup mereka. Bukan orang, atau benda atau bentuk apapun.
Yang mereka rindukan adalah surga abadi, adalah bidadari-bidadari yang kelak akan mengitari mereka, adalah pandangan mata pada cahaya wajah Allah. Bukan pujian dan penerimaan manusia.
Manusia hanya medan karya tempat cinta mengejawantah. Maka Allah memberi mereka kelezatan demi kelezatan setiap kali cinta itu mengejawantah. Kelelahan-kelelahan melahirkan kegembiraan ruhani, kelezatan yang melahirkan energi baru untuk terus mengejawantahkan cinta.
Seperti orgasme yang kita rasakan pada setiap keintiman fisik, dan mengajak kita untuk mengulangi dan mengulangi, seperti itulah Allah memberi kelezatan ruhani. Setiap kali cinta pada Nya mengejawantah pada cinta misi, setiap kali cinta vertikal itu mengejawantah pada horizon kehidupan manusia.
Kelezatan ruhani itulah sumber energinya. Di sana, makna-makna penerimaan, keberartian, keterhormatan, keberanian hati, merasuk ke serat-serat jiwa dan melapangkan serta meluaskannya sampai ia tampak bagai karpet merah nan empuk di tengah gurun luas yang tersambung dengan kaki langit.
Itulah kelezatan ruhani yang dirasakan Khalid bin Walid dari kecamuk perang, atau Utsman saat berinfak, atau Umar saat mengantar gandum di tengah malam pada rakyat miskin, atau Sayyid Quthub menjelang digantung.
Kelezatan ruhani itu adalah ledakan kegembiraan yang mendengung di cakrawala kesadaran batin kita. Orang-orang tidak menyaksikannya. Tapi mereka merasakan penampakannya. Maka seorang ahli ibadah mengatakan: “Seandainya para raja mengetahui kelezatan yang kita rasakan dalam ibadah ini, mereka pasti akan menyiksa kita untuk merampas kelezatan itu.
Oleh Anis Matta

Selasa, 10 Mei 2011

Bersyukur

Bersyukur


Hari itu hari yang berat bagi gue
~Yah mungkin karena terbawa emosi, maklum saat itu gue masih berusia 23 tahun~
Ketidakadilan
itu yang gue rasakan saat itu
Ketidakadilan dalam segala hal, gue berusaha, orang lain yang menikmati
Gue yang kerja, orang lain yang mendapatkan reward
Benar - benar tidak adil..!!!

Gue protes...
Bahkan sama Tuhan
Karena Tuhan membiarkan banyak ketidakadilan di dunia
Tidak adil, benar-benar tidak adil
Kenapa ada yang langsung terlahir sebagai boss tanpa harus bersusah payah
Kenapa ada yang tanpa susah payah kerja langsung bergelimang harta...
Gue kesal, kesal sekali...
Juga kesal sama Tuhan...
Dia tidak adil
Gue protes kepada semua orang
Protes kepada atasan gue, orang orang disekitar gue
dan bahkan kepada Tuhan..!!!
Gue lari..
Berusaha pergi jauh...
Mencari suasana baru yang melegakan hati gue
Menyusuri kota Jakarta tanpa arah tujuan
Menghibur diri dengan melakukan apa saja yang gue suka
Suka - suka gue toh ini hidup gue...
Gue cari suasana baru
Gue benci Mall dimana bakal banyak gue lihat 'ketidakadilan'
Gue semua ketidakadilan...
Gue telusuri seluruh pelosok kota tanpa tujuan
Seperti burung tanpa sayap merangkak tanpa harapan
Tiba-tiba langkah gue terhenti
Badan gue menggigil
Dibawah lapak penjual VCD/DVD tampak sesosok manusia tak sempurna
Meski tanpa tangan dan kaki, dia menari, tampak begitu bahagia...
Pancaran raut muka tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan...
Dia tidak dapat menikmati bebasnya keindahan dunia
Dia tidak dapat menikmati 'keadilan' yang gue irikan itu
Gue mungkin akan mendapatkan keadilan yang gue tuntut itu besok, namun dia?
Meski tanpa tangan dan kaki ~setiap hari~
hanya menari demi recehan yang belum tentu dia menikmatinya sendiri..
Tapi dia bisa bahagia
Karena dia tau arti bersyukur
Gue malu
Sangat malu
Malu kepada diri gue
Malu kepada lingkunan gue
dan terlebih lagi malu kepada Tuhan...
Karena gue tidak tau cara bersyukur
~Ya Allah ampuni hamba karena lupa bersyukur, terima kasih telah mengajarkan cara bersyukur untukku~

--
Selalu Bersyukur, Awal kebahagiaan.

Dewasa ini, banyak diantara kita yang terbiasa menjalani hidup dengan keluhan dan merasa tak puas terhadap apa yang ada. Mereka terbiasa mengucapkan kata-kata keluhan untuk mengekspresikan terhadap sesuatu yang tidak memuaskan dirinya. Namun, coba Anda perhatikan, apa yang mereka dapat setelah mengeluh? tentunya, rasa pesimis yang didapat dan sifat arogansi terhadap apa yang ada. Mereka tidak menyadari, ketika mereka mengeluh akan sesuatu, segesti negatif masuk kedalam jiwanya, dan secara berlahan mengurangi kadar rasa semangat mereka. Dan sudah bisa dipastikan, jika mereka sering mengeluh, rasa semangatnya akan habis dimakan oleh sugesti negatif tersebut dan berhujung pada keputus asaan sehingga jauh dari hidup bahagia.
Bagaimana solusinya? hanya dengan bersyukur , semuanya dapat di handle dengan baik. Bersyukur merupakan tindakan yang dapat mengalirkan sugesti positif yang mendorong seseorang untuk bersemangat dalam menjalankan aktivitas apapun. Sering bersyukur, akan menjernihkan pola pikir kita terhadap apa yang sedang kita hadapi. Logika dan emosi berjalan pada lajurnya masing-masing dan menjadikan suatu energi baru dalam meraih tujuan awal kehidupan yaitu kebahagiaan.
Orang yang sering bersyukur terhadap kondisi apapun, baik ketika mereka dalam keterpurukan, bersedih, ataupun dalam keadaan bersenang, kebahagiaan selalu terpancar pada jiwanya. Keindahan qalbunya selalu menyelimuti kehidupannya. Senyum gembira menyertainya dimana mereka berada. Orang yang sering besyukur akan selalu optimis dalam menjalani hidup, dan kebanyakan dari mereka berhasil dan hidup bahagia.
copas dari:
http://www.themanagers.co.cc/2011/04/bersyukur.html#more

Senin, 09 Mei 2011

Facebook dihek ; Salah siapa?

Pernahkah kamu mendengar temanmu mengeluh karena akun Facebooknya kena hack? Atau malah kamu sendiri yang pernah mengalaminya? Atas aksi hacking ini, diketahui sebagian orang menyalahkan Facebook yang dinilai kurang aman dalam mengelola situsnya. Namun dalam kenyataannya pemilik akun yang kurang bisa ‘mengamankan’ akunnya sehingga ia menjadi target pelaku hacking.
Memang Facebook sendiri tidak 100% aman, di mana ia memiliki isu keamanan seperti sering mengubah settingan privasi padahal user sudah mengaturnya sedemikian rupa, serta mengapprove aplikasi-aplikasi yang sebenarnya berbahaya.
Akan tetapi jika seseorang kena hack, maka apa sih yang sebenarnya terjadi, apakah:
• Situs Facebook yang kena hack?
• Yang kena hack hanya akun personalnya?
• Si pemilik akun suka meng-approve aplikasi jahat?
Banyak kasus hacking akun Facebook yang sebenarnya disebabkan karena User Error seperti membiarkan profilenya terbuka untuk publik sehingga hacker bisa menilik email si user. Setelah melihat email tersebut, kemungkinan besar hacker akan memperkirakan password apa yang digunakan melalui cara trial and error.
Lalu jika ini terjadi, aksi hacking tersebut bukanlah kesalahan Facebook namun kesalahan user sendiri. Kamu telah membiarkan akunmu terbuka bagi publik, mengumbar email dan menggunakan password yang mudah ditebak seperti 123457 atau abc123.
Tanda-tanda lain yang juga menandakan bahwa aksi ini adalah kesalahan user sendiri yakni:
1. Data login email sama dengan email yang dicantumkan di bagian info.
2. Password yang digunakan memakai nama istri, anak, atau tanggal kelahiran mereka.
3. Parahnya nama istri, anak, dan tanggal kelahiran mereka tercantum di akun.
4. Menginstal aplikasi baru sesaat sebelum akun kena hack.
Nah tak ingin kan kasus ini menimpa dirimu atau terulang lagi? Maka ikuti instruksi di bawah ini dan jauhkan tangan usil hacker dari akun Facebookmu:
1. Jangan sembarangan memberikan respon “like” pada setiap aplikasi Facebook yang kamu lihat.
2. Hapus semua Apps (aplikasi) yang tak lagi digunakan (Account>privacy>Apps&settings>edit your settings).
3. Masuk ke laman Facebook dengan settingan keamanan baru (Accounts>account settings>account security).
4. Ubahlah passwordmu dengan kombinasi huruf dan angka yang unik agar jangan sampai mudah ditebak.
5. Rajin-rajinlah mengecek settingan akun dan privasi.
Sumber: Quickonlinetips
[dew / Internet Sehat]

Jumat, 06 Mei 2011

Jawaban soal fisika SMA - 007

Pertanyaan dari Mbak Widad Eva di Yogyakarta

Sebuah yoyo berjari jari r menggelinding tanpa selip dengan kecepatan v pada bidang datar kemudian jatuh pada bidang miring dengan kemiringan alpha. tentukan nilai v maksimal dimana yoyo tetap menyentuh bidang pada saat menggelinding dari bidang datar kebidang miring. anggap massa yoyo terkonsentrasi pada pusatnya dan bergerak tanpa selip

Jawab:

Jangan Melihat dari Sudut Pandang Sempit


Penulis: Ust. Musyaffa Abdurrahim, Lc.*
Bidang Pembinaan Kader DPP-PKS

...
Suatu hari seorang suami pulang kerja
Dan mendapati tiga orang anaknya sedang berada di depan rumah
Semuanya bermain lumpur, dan masih memakai pakaian tidur
Berarti semenjak bangun tidur, mereka belum mandi dan belum berganti pakaian.

Sang suami melangkah menuju rumah lebih jauh..

Ternyata .. kotak-kotak bekas bungkus makanan tersebar di mana-mana
Kertas-kertas bungkus dan plastic bertebaran tidak karuan
Dan … pintu rumah bagian depan dalam keadaan terbuka.

Begitu ia melewati pintu dan memasuki rumah …

masyaAllah … kacau … berantakan …

ada lampu yang pecah
ada sajjadah yang tertempel dengan permen karet di dinding
televisi dalam keadaan on dan dengan volume maksimal
boneka bertebaran di mana-mana
pakaian acak-acakan tidak karuan menyebar ke seluruh penjuru ruangan,

dapur? Ooooh tempat cucian piring penuh dengan piring kotor
sisa makanan pagi masih ada di atas meja makan
pintu kulkas terbuka lebar,

sang suami mencoba melihat lantai atas
ia langkahi boneka-boneka yang berserakan itu
ia injak-injak pula pakaian yang berserakan tersebut
maksudnya adalah hendak mendapatkan istrinya
siapa tahu ada masalah serius dengannya.

pertama sekali ia dikejutkan oleh air yang meluber dari kamar mandi
semua handuk berada di atas lantai dan basah kuyup
sabun telah berubah menjadi buih
tisu kamar mandi sudah tidak karuan rupa, bentuk dan tempatnya
cermin penuh dengan coretan-coretan odol,

dan....

begitu ia melompat ke kamar tidur...

ia dapati istrinya sedang tiduran sambil membaca komik!!!

?????#$%!?

Melihat kepanikan sang suami, sang istri memandang kepadanya dengan tersenyum.

Dengan penuh keheranan sang suami bertanya: “apa yang terjadi hari ini wahai istriku?!!”.

Sekali lagi sang istri tersenyum seraya berkata:

“Bukankah setiap kali pulang kerja engkau bertanya dengan penuh ketidakpuasan: ‘apa sih yang kamu kerjakan hari ini wahai istriku’, bukankah begitu wahai suamiku tersayang?!”

“Betul” jawab sang suami.

“Baik,” kata sang istri,

“hari ini, aku tidak melakukan apa yang biasanya aku lakukan”.

.......
.......
.......

MESSAGE yang ingin disampaikan adalah:

1. Penting sekali semua orang memahami, betapa orang lain mati-matian dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan betapa besar pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang lain itu agar kehidupan ini tetap berimbang, berimbang antara MENGAMBIL dan MEMBERI, TAKE and GIVE.

2. Dan … agar tidak ada yang mengira bahwa dialah satu-satunya orang yang habis-habisan dalam berkorban, menanggung derita, menghadapi kesulitan dan masalah serta menyelesaikannya.

3. Dan … jangan dikira bahwa orang-orang yang ada di sekelilingnya, yang tampaknya santai, diam, dan enak-enakan … jangan dikira bahwa mereka tidak mempunyai andil apa-apa.

4. Oleh karena itu, HARGAILAH JERIH PAYAH DAN KIPRAH ORANG LAIN dan JANGAN MELIHAT DARI SUDUT PANDANG YANG SEMPIT.

---
Ust. Musyaffa: "Terus terang apa yang saya postingkan ini, saya sendiri pun sedang berusaha untuk mentarbiyah diri dengannya."


*)sumber: email ustatdz Musyaffa

*posted: pkspiyungan.blogspot.com

Senin, 02 Mei 2011

Warna Kesukaan Rasulallah saw



Warna Kesukaan Rasulallah saw
Oleh : Daarut Tauhiid


Setuju, sekaligus ada sms dr jama'ah ke operator untuk tanya program
Selama ini mungkin kita hanya mengetahui bahwa Rasulullah atau Islam identik dengan warna hijau. Sebenarnya apa warna-warna favorit Rasulullah Muhammad saw?

Annas bin Malik mengatakan, “Warna yang paling disukai oleh Rasulullah saw adalah hijau.” Namun selain itu Rasul juga ternyata menyukai warna putih. Ada juga keterangan bahwa Nabi Muhammad saw pernah memakai pakaian berwarna hitam, merah hati, abu-abu dan warna campuran.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya` Ulumiddin berkata : " Yang amat disukai oleh Nabi saw ialah warna putih."

Ibnu Hajjar dalam Tanbih Al Akhbar mengatakan: "Pada hari raya kami disuruh memakai pakaian berwarna hijau karena warna hijau lebih utama. Adapun warna hijau adalah afdhal daripada warna lainnya, sesudah putih."

Ibnu Ady meriwayatkan dari Jabir r.a yang berkata: "Aku pernah melihat Nabi saw memakai serban hitam yang dipakainya pada hari raya..."

Al Baihaqi meriwayatkan hadis dari Jabir r.a katanya : "Pernah Rasulullah saw berpakaian yang bercorak merah pada dua hari raya dan pada hari Jumat."

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. dia berkata : "Pernah Nabi saw keluar dengan kepala yang dibalut sehelai kain yang berwarna abu-abu."

Imam Bukhari meriwayatkan hadis dari Anas r.a, beliau pernah melihat : "Nabi saw menutup kepalanya dengan kain biasa yang bercorak-corak warnanya." (sa/bakkah.net)

KISAH AGAMA AHMADIYAH

KISAH AGAMA AHMADIYAH
Oleh : Sekretariat Yayasan Daarut Tauhiid

Sejak Mirza Ghulam Ahmad (1840-1908) menyebarkan ajarannya di India, hubungan umat Islam dan pengikut Ahmadiyah selalu diwarnai ketegangan. Bahkan, beberapa kali terjadi pertumpahan darah. Ahmadiyah, ibarat duri dan “fitnah” yang sepertinya sengaja ditanamkan dan dipelihara oleh pihak-pihak tertentu.

Menyadari dahsyatnya “fitnah” ini, para pemimpin dan tokoh Islam India telah lama mencoba sekuat tenaga, baik dengan pena maupun lisan, untuk meredamnya. Diantara mereka adalah Syeikh Muhammad Husein al-Battalawi, Maulana Muhammad Ali al-Monkiri (pendiri Nadwatul Ulama India), Syeikh Thana’ullah al-Amritsari, Syeikh Anwar Shah al-Kashmiri, dan Seyyed Ata’ullah al-Bukhari al-Amritsari. Tidak ketinggalan juga filosof dan penyair Muhammad Iqbal.

Tahun 1916, para ulama sudah mengeluarkan fatwa tentang “kekafiran kaum Ahmadiyah/Qadiyaniyyah”. Seluruh ulama, secara ijma’ dalam fatwa ini menyatakan bahwa pengikut Ahmadiyah/Qadiyaniyyah adalah kafir dan keluar dari agama Islam. Pada tahun 1926, kantor Ahlul Hadits di Amritsar juga mengeluarkan fatwa serupa dengan judul “Batalnya Nikah Dua Orang Mirzais” yang ditandatangani oleh ulama aliran/mazhab/kelompok/markazIslam di seluruh anak benua India (lihat: Mawqif al-Ummah al-Islamiyyah min al-Qadiyaniyyah. Multan: Majlis Tahaffuz Khatm al-Nubuwwah. 76-7).

Adapun Muhammad Iqbal, melalui goresan penanya menyeru pemerintahan kolonial Inggris di India untuk segera menghentikan “fitnah” ini dengan mendengarkan dan mengabulkan tuntutan-tuntutan kaum Muslimin India dalam kaitannya dengan gerakan dan/atau ajaran Ahmadiyah. Dalam salah satu risalahnya yang dikirimkan ke harian berbahasa Inggris terbesar di India, Statesman, edisi 10 Juni 1935, dia menyatakan: “Ahmadiyyah/Qadiyaniyyah adalah upaya sistematis untuk mendirikan golongan baru diatas dasar kenabian yang menandingi kenabian Muhammad (s.a.w.).”

Iqbal juga meminta pertanggung-jawaban pemerintah kolonial Inggris atas kejadian “fitnah” ini seraya memperingatkan jika pemerintahan tidak memperhatikan keadaan ini dan tidak menghargai perasaan kaum Muslimin dan dunia Islam, tapi malah membiarkan “fitnah” bebas leluasa, maka umat Islam yang merasa kesatuannya terancam bukan tidak mungkin akan terpaksa menggunakan kekuatan untuk membela-diri (Mawqif, 88-9).

Sayangnya seruan, saran, dan tuntutan ini tidak pernah didengar. Syeik Maulana Muhammad Yusuf al-Bannuri dalam kata pendahuluannya untuk buku Mawqifal-Ummah al-Islamiyyah min al-Qadiyaniyyah mencatat peran Zafarullah Khan, seorang politisi Qadiyani, yang pernah diangkat sebagai menteri luar negeri Pakistan yang baru merdeka itu. Menteri ini dengan menyalah-gunakan otoritas diplomasinya berhasil membangun jaringan Ahmadiyyah internasional, disamping memperkuat posisi kelompok ini di dalam negeri.

Fakta inilah yang kemudian memicu demonstrasi besar-besaran oleh umat Islam pada 1953 di Pakistan. Tahun 1953, 33 tokoh dan ulama besar yang mewakili berbagai partai, kelompok dan organisasi Islam di Pakistan, mengadakan pertemuan di Karachi. Pertemuan melahirkan sebuah resolusi yang diajukan ke Majlis Nasional (National Assembly). Isinya menuntut pemerintah untuk:(i) mengumumkan bahwa pengikut Mirza Ghulam Ahmad dengan nama apa pun adalah bukan Muslim; dan (ii) mengeluarkan keputusan resmi untuk melakukan amandemen konstitusional sebagai dasar hukum yang menjamin hak-hak pengikut Ahmadiyah/Qadiyaniyyah sebagai golongan minoritas non-Islam.

Namun sekali lagi, seruan para ulama itu diabaikan pemerintah Pakistan. Umat Islam pun tak pernah surut dalam menentang Ahmadiyah. Suasana panas mencapai puncaknya setelah sekelompok pengikut Ahmadiyah menyerang pelajar sekolah negeri diatas kereta api yang melewati terminal Rabwah, kota suci kaum Ahmadiyyah, dalam perjalanan mereka untuk liburan musim panas.

Peristiwa ini mengusik kesabaran umat Islam. Pada gilirannya umat Islam memaksa pemerintah untuk mengangkat masalah Ahmadiyah ini ke Majlis Nasional dan Dewan Perwakilan Rakyat. Maka dipanggillah Mirza Nasir Ahmad, pemegang pucuk pimpinan Ahmadiyah pada waktu itu (yang adalah cucu Mirza Ghulam Ahmad). Para ulama pun sudah berhasil meyusun dokumen yang menjelaskan sikap umat Islam terhadap Qadiyaniyah untuk diajukan ke persidangan Majlis Nasional, yang kemudian dibukukan dengan judul Mawqifal-Ummah al-Islamiyyah min al-Qadiyaniyyah (Sikap Umat Islam Terhadap Qadiyaniyyah).

Setelah mendengarkan keterangan dan sikap dari kedua pihak, Majlis Nasional pada 7 September 1974 memutuskan secara bulat untuk menerima dan menyetujui tuntutan-tuntutan umat Islam berkaitan dengan Ahmadiyah. Ini dapat dilihat dalam Konstitusi Pakistan, PART XII – Miscellaneous, Chapter 5. Interpretation, Article 260(3), yang antara lain menyatakan:
In the Constitution and all enactments and other legal instruments, unless there is anything repugnant in the subject or context:

(a) “Muslim” means a person who believes in the unity and oneness of Almighty Allah, in the absolute and unqualified finality of the Prophethood of Muhammad (peace be upon him), the last of the prophets, and does not believe in, or recognize as a prophet or religious reformer, any person who claimed or claims to be a prophet, in any sense of the word or of any description whatsoever, after Muhammad (peace be upon him); and

(b) “non-Muslim” means a person who is not a Muslim and includes a person belonging to the Christian, Hindu, Sikh, Buddhist or Parsi community, a person of the Quadiani Group or the Lahori Group who call themselves ‘Ahmadis’ or by any other name or a Bahai, and a person belonging to any of the Scheduled Castes.


Keputusan ini disambut dengan suka-ria oleh umat Islam seluruh Pakistan. Tanggal 7 September 1974 dianggap sebagai hari kemenangan bersejarah bagi umat Islam. Umat Islam hanya menuntut hak-hak dasar mereka yang telah dirampas oleh pihak lain, dan tidak rela agama yang suci ini dikotori oleh siapa pun.
Sumber: http://www.insistnet.com/