Senin, 28 Maret 2011

" Dongeng" Ibunda ...Mengantar Tidur Ananda...

Malam belum begitu larut..

Rinai hujan masih setia menemani
Menambah dingin malam yang kian sepi
Ketika ibunda temani tidur ananda

"Hari sudah malam...kenapa matamu belum terpejam , nak.."
Sejurus ananda menatap wajah ibunda,...
"Bunda..sudah lama bunda tidak mendongeng untuk ananda,
pingin banget dengar cerita bunda lagi.."
"Baiklah nak..malam ini bunda akan cerita.."

Dahulu kala ..
Ada sebuah pohon mangga yang sangat besar,
Dan ada seorang anak kecil yang biasa bermain didekat pohon itu..setiap hari
Dia suka sekali memanjat pohon itu dan makan buahnya
Dia juga suka tidur di bawah rindangnya,
Dia sangat mencintai pohon itu, dan pohon itupun suka bermain dengannya.

Tahun demi tahun berlalu,
Dan anak kecil itupun tumbuh besar,
Sehingga dia tidak lagi sering datang kesana untuk bermain dengan pohon itu.



Suatu harii ..
Anak itu datang ke pohon tersebut dalam keadaan sedih,..
"Ayo bermain denganku!" kata si pohon
Anak itu menjawab,"Aku bukan anak kecil lagi, dan aku tidak lagi ingin bermain disini sekarang,
aku ingin mainan dan aku perlu uang untuk membelinya."
Pohon itu berkata, "Ma'af aku tidak punya uang,
kamu bisa memetik semua buah mangga dan menjualnya untuk mendapatkan uang,
lalu belilah mainan yang kau suka ."
Anak itu merasa gembira sekali. Ia mulai memetik semua buah mangga yang ada
Lalu pergi dengan suka cita.
Ia tidak pernah datang lagi . akibatnya pohon itupun bersedih.

Suatu hari,..
Anak yang kini sudah tumbuh dewasa itu datang kembali ke pohon itu,
Pohon itupun diliputi kebahagiaan,
"Ayo bermain denganku" kata si pohon
Anak itu menjawab,"aku tidak punya waktu lagi untuk bermain,
aku harus bekerja untuk menghidupi keluargaku,
aku ingin membangun rumah untuk tempat tinggal kami.
Apakah kau bisa membantuku?"..
Pohon itu menjawab, "Maaf, aku tidak punya rumah,
tapi kamu bisa memotong semua dahan dan cabangku untuk membangun rumahmu".
Anak yang kini dewasa itu merasa sangat gembira ,
ia mulai memotong seluruh dahan dan cabang pohon itu
Lalu ia pergi dengan suka cita.
Dan pohon itupun merasa sangat gembira ketika melihatnya bersuka cita.
Anak itu tidak pernah datang lagi setelahnya,
Sementara pohon itu semakin sedih dan sendiri lagi.

Pada suatu musim kemarau yang panas,..
Anak itu kembali dan si pohonpun gembira,
"Ayo bermain denganku!". Kata si pohon
Anak itu menjawab," Kini aku sudah dewasa dan sudah cukup umur,
rasanya sudah capek bekerja, aku ingin berlayar untuk tamasya,
dan untuk mengistirahatkan tubuhku, apakah kau bisa memberiku sampan?.."
Pohon itu menjawab,"Aku tidak punya sampan,
Tapi kamu bisa memotong batangku untuk dijadikan sampan,
sehingga kamu bisa berlayar jauh dan merasakan kebahagiaan."
Anak itupun bangkit dan memotong batang pohon itu, lalu membuatnya menjadi sampan.
Ia memakai sampan itu untuk berlayar dan tidak kembali untuk jangka waktu yang lama

Akhirnya , setelah sekian tahun lamanya,
Anak itu kembali lagi, dan si pohon berkata,
"Maaf, anakku!, aku tidak punya apa-apa lagi yang bisa kuberikan padamu,
tidak ada lagi buah mangga yang bisa kau makan."
Anak itu menjawab,..
"Tidak apa-apa karena aku sudah tidak punya gigi yang kuat untuk makan buah."
"Aku juga tidak punya batang yang bisa kau panjat," Kata si pohon
"Aku terlalu tua untuk melakukan hal itu sekarang". jawab anak itu
Sambil berlinang air mata, pohon itu berkata'
"Aku benar-benar tidak bisa memberimu apa-apa,
satu-satunya yang tersisa hanyalah akar-akarku yang telah mati".
Anak itu berkata,"Aku merasa lelah sekali setelah sekian tahun lamanya".
Pohon itu menjawab,
"Bagus sekali,...
Akar-akar pohon yang tua adalah tempat yang paling baik untuk bersandar dan beristirahat, ..
Kemarilah, mendekatlah padaku,..duduklah dan istirahatlah bersamaku."
Pohon itu merasa sangat bahagia dan tersenyum,
sambil menitikkan air mata bahagia.



Sejenak, ibunda menarik nafas dalam, dan berkata,
"Anakku, kisah ini adalah kisah kita semua;..
Pohon itu ibarat ayah dan ibunda kita;
Sewaktu kecil , kita suka bermain bersama ayah dan bunda kita,
ketika beranjak dewasa, kita meninggalkan mereka,
Dan pada saat kita membutuhkan mereka atau ditimpa masalah,
Kita akan datang pada mereka .
Dan apapun yang terjadi, ayah dan bunda selalu siap memberikan apa yang mereka punya,
...apa saja nak..asal itu bisa membuatmu bahagia.

Ananda terdiam menatap wajah ibunda,
Sesaat kemudian ananda bertanya,
"Bunda demikian besar dan mulia kasih sayang ayah dan bunda,
dengan apa ku akan membalasnya ?...
Dengan kearifan dan kelembutannya, dielusnya rambut ananda,
lirih bunda berkata;
"Ananda..tidak ada sesuatupun yang ayah dan bunda pinta sebagai balasannya,
kecuali sebait do'a tulus yang senantiasa terucap dibibir ananda sepanjang usiamu nak.."
"Bunda, ajari aku do'a itu.."
Dengan pelahan ibunda melantunkan sebait do'a;
"Allahummaghfirli waliwalidayya warkhamhumma kamaa robbayaani shoghiiroo"
(Yaa Allah..Ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan kasihilah mereka
sebagaimana mereka mengasihiku ketika aku masih kecil)

"Aku paham bunda...terima kasih..."
"Sekarang tidurlah ananda..hari telah larut.."
Perlahan ananda terlelap....
Dan sesaat kemudian,..
Mata indah ananda ..
Terpejam dalam dekapan mimpi indahnya...

Ustadz Bahtiar Efendi
Ba'da Isya' 27 Januari 2010

Tidak ada komentar: