Kamis, 14 April 2011

KELEDAI DALAM SUMUR

Untuk saya dan sahabat lainnya:
Ketika kita terperosok dalam fitnah dan ujian, maka ambil hikmahnya.
Jadikan cacian dan cercaan bagai tanah yang menimpa diri kita.
Semoga dengannya, terangkat lah derajat kita.
---------------------------------------------------

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur tua. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Akhirnya si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena berbahaya, jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya menguruk sumur tersebut.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur.

Si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.
Sementara para tetangga si petani tadi terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri !

-------------------------------------------------------

HIKMAH:


Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, segala macam tanah dan kotoran...
Tapi cara untuk keluar dari “sumur” (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran dan hati kita) dan melangkah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.

Karena kasih sayang Allah tidak selalu berupa kenikmatan.
Ujian-ujian kecil yg muncul dalam keseharian dan tanpa sadar kita keluhkan, juga bentuk kecintaan dan penjagaan Allah terhadap kita.

Jadikan setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah.
Kita dapat keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !




Jakarta, 14 April 2011
 Amalia Sekar Wulan

1 komentar:

My Secret Identity mengatakan...

Keledai yang cerdas!
Pandai mengelola masalah menjadi berkah. Senantiasa tabah meski ditimpa "tanah". Kreatif mengubah gundah menjadi indah.
Tulisan ringan penuh makna.
Cadas beud dah!