Jumat, 04 Maret 2011

Sejarah April Mop

Maret akan segera usai. Bulan April menjelang. Ada suatu kebiasaan jahiliah yang
patut kita waspadai bersama sebagai seorang Muslim; 1 April sebagai hari April Mop.
April Mop sendiri adalah hari di mana orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong
kepada orang lain. Tapi tahukah Anda apakah April Mop itu sebenarnya?

Sejarah April Mop
Sebenarnya, April Mop adalah sebuah perayaan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan
umat Islam Spanyol oleh tentara salib yang dilakukan lewat cara-cara penipuan. Sebab
itulah, mereka merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan
walau dibungkus dengan dalih sekadar hiburan atau keisengan belaka.

Biasanya orang akan menjawab bahwa April Mop—yang hanya berlaku pada tanggal 1
April—adalah hari di mana kita boleh dan sah-sah saja menipu teman, orangtua,
saudara, atau lainnya, dan sang target tidak boleh marah atau emosi ketika sadar
bahwa dirinya telah menjadi sasaran April Mop. Biasanya sang target, jika sudah
sadar kena April Mop, maka dirinya juga akan tertawa atau minimal mengumpat sebal,
tentu saja bukan marah sungguhan.

Walaupun belum sepopuler perayaan tahun baru atau Valentine's Day, budaya April Mop
dalam dua dekade terakhir memperlihatkan kecenderungan yang makin akrab di
masyarakat perkotaan kita. Terutama di kalangan anak muda. Bukan mustahil pula, ke
depan juga akan meluas ke masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ironisnya, masyarakat
dengan mudah meniru kebudayaan Barat ini tanpa mengkritisinya terlebih dahulu,
apakah budaya itu baik atau tidak, bermanfaat atau sebaliknya.

Perayaan April Mop berawal dari suatu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan
memilukan? April Mop, atau The April's Fool Day, berawal dari satu episode sejarah
Muslim Spanyol di tahun 1487 M, atau bertepatan dengan 892 H.

Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad, Spanyol
berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam tidak saja
berhenti di Spanyol, namun terus melakukan pembebasan di negeri-negeri sekitar
menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes,
Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh. Walaupun sangat kuat, pasukan
Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah barat
yang berupa pegunungan. Islam telah menerangi Spanyol.

Karena sikap para penguasa Islam yang begitu baik dan rendah hati, banyak
orang-orang Spanyol yang kemudian dengan tulus dan ikhlas memeluk Islam. Muslim
Spanyol bukan saja beragama Islam, namun sungguh-sungguh mempraktikkan kehidupan
secara Islami. Tidak saja membaca Al-Qur'an, namun bertingkah-laku berdasarkan
Al-Qur'an. Mereka selalu berkata tidak untuk musik, bir, pergaulan bebas, dan segala
hal yang dilarang Islam. Keadaan tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad
lamanya.

Selama itu pula kaum kafir yang masih ada di sekeliling Spanyol tanpa kenal lelah
terus berupaya membersihkan Islam dari Spanyol, namun selalu gagal. Maka dikirimlah
sejumlah mata-mata untuk mempelajari kelemahan umat Islam Spanyol.

Akhirnya mereka menemukan cara untuk menaklukkan Islam, yakni dengan pertama-tama
melemahkan iman mereka melalui jalan serangan pemikiran dan budaya. Maka mulailah
secara diam-diam mereka mengirimkan alkohol dan rokok secara gratis ke dalam wilayah
Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum mudanya agar lebih suka bernyanyi
dan menari daripada membaca Al Qur'an. Mereka juga mengirimkan sejumlah ulama palsu
untuk meniup-niupkan perpecahan ke dalam tubuh umat Islam Spanyol. Lama-kelamaan
upaya ini membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan salib. Penyerangan oleh pasukan
salib benar-benar dilakukan dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak
hanya pasukan Islam yang dibantai, tetapi juga penduduk sipil, wanita, anak-anak
kecil, orang-orang tua. Satu-persatu daerah di Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah terakhir yang ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah untuk menyelamatkan
diri. Tentara-tentara salib terus mengejar mereka. Ketika jalan-jalan sudah sepi,
tinggal menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan genangan darah,
tentara salib mengetahui bahwa banyak muslim Granada yang masih bersembunyi di
rumah-rumah. Dengan lantang tentara salib itu meneriakkan pengumuman, bahwa para
Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan diperbolehkan berlayar keluar
Spanyol dengan membawa barang-barang keperluan mereka.

Orang-orang Islam masih curiga dengan tawaran ini. Namun beberapa dari orang Muslim
diperbolehkan melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di
pelabuhan. Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah disediakan, mereka pun
segera bersiap untuk meninggalkan Granada dan berlayar meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya, ribuan penduduk muslim Granada keluar dari rumah-rumah mereka
dengan membawa seluruh barang-barang keperluan, beriringan berjalan menuju ke
pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak mempercayai pasukan salib, memilih
bertahan dan terus bersembunyi di rumah-rumah mereka. Setelah ribuan umat Islam
Spanyol berkumpul di pelabuhan, dengan cepat tentara salib menggeledah rumah-rumah
yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat menjilat-jilat angkasa
ketika mereka membakari rumah-rumah tersebut bersama dengan orang-orang Islam yang
masih bertahan di dalamnya.

Sedang ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan, hanya bisa terpana ketika
tentara salib juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka
keluar dari Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak
bisa berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka juga kebanyakan
terdiri dari para perempuan dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil. Sedang para
tentara salib telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.

Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, ribuan tentara salib segera membantai umat
Islam Spanyol tanpa rasa belas kasihan. Jerit tangis dan takbir membahana. Seluruh
Muslim Spanyol di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam. Darah menggenang di
mana-mana. Laut yang biru telah berubah menjadi merah kehitam-hitaman.

Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April. Inilah yang kemudian diperingati oleh
dunia kristen setiap tanggal 1 April sebagai April Mop (The April's Fool Day). Pada
tanggal 1 April, orang-orang diperbolehkan menipu dan berbohong kepada orang lain.
Bagi umat kristiani, April Mop merupakan hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat
Islam Spanyol oleh tentara salib lewat cara-cara penipuan. Sebab itulah, mereka
merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus
dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.

Bagi umat Islam, April Mop tentu merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Hari di
mana ribuan saudara-saudaranya se-iman disembelih dan dibantai oleh tentara salib di
Granada, Spanyol. Sebab itu, adalah sangat tidak pantas juga ada orang Islam yang
ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Siapapun orang Islam yang turut merayakan April
Mop, maka ia sesungguhnya tengah merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan
saudara-saudaranya di Granada, Spanyol, 5 abad silam.

Jadi, perhatikan sekeliling Anda, anak Anda, atau Anda sendiri, mungkin terkena
bungkus jahil April Mop tanpa kita sadari.
(dariberbagai sumber)
copas dari: http://www.facebook.com/?sk=lf#!/note.php?note_id=114863908529207




Tidak ada komentar: